2024-03-28T17:43:51Zhttp://repository.ipb.ac.id/oai/requestoai:repository.ipb.ac.id:123456789/1129382022-07-28T09:29:17Zcom_123456789_5351com_123456789_45590com_123456789_14col_123456789_46
Mekanisme Kompetitif Berbagai Senyawa Kandidat Obat Sebagai Inhibitor Kompleks Ace2 Dengan Spike Protein SAR-COV-2
Wulanawati, Armi
Fachrurrazie
Wulandari, Dewi Nur
Elvira, Angelyn Bella
SARS-CoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2) menginfeksi manusia melalui ikatan spike protein virus dengan dua reseptor pada sel inang, yaitu ACE2 (Angiotensin Converting enzyme 2) dan TMPRSS2 (Transmembrane Serine Protease 2). Penelitian ini bertujuan menemukan senyawa kandidat obat COVID-19 (Coronavirus disease) berdasarkan perubahan energi bebas Gibbs dengan pendekatan simulasi molekuler. Penambatan senyawa kandidat dilakukan terhadap tapak aktif pada spike protein virus, yaitu tapak aktif yang berikatan dengan ACE2. Penambatan 115 ligan dikelompokkan menjadi lima kelompok, yaitu kelompok fitokimia, kelompok minyak atsiri, kelompok penghambat protease, kelompok organisme laut, dan kelompok obat sintesis. Hasil penambatan senyawa kandidat pada tapak aktif dengan ACE2 didapatkan senyawa asparagosida-F dengan nilai ΔG terendah, yaitu -9,8 kkal/mol. Hal tersebut menunjukan bahwa penambatan senyawa kandidat akan berjalan spontan. Namun, hasil analisis toksistas Lipinski dan Toxtree menunjukkan bahwa senyawa tersebut tidak dapat diberikan secara oral.
2022-07-28T09:29:14Z
2022-07-28T09:29:14Z
2022
Article
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112938
id
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1129372022-07-28T09:22:37Zcom_123456789_5351com_123456789_45590com_123456789_14col_123456789_46
Optimasi Parameter Kelarutan Hansen Pada Sintesis Grafena Oksida Dari Tempurung Kelapa (Cocos Nucifera)
Sjahriza, Ahmad
Eksfoliasi grafena oksidamerupakan metode pembuatan grafena dengan prinsip pengelupasan lapisan-lapisan karbon. Penelitian ini bertujuan melakukan optimasi parameter kelarutan Hansen dari komposisi pelarut aseton dan air pada proses eksfoliasi grafena tempurung kelapa. Perbandingan komposisi pelarut aseton dan air, serta mengetahui karakteriasi kuantitatif komposisi pelarut dan optimasi hasil eksfoliasi mengikuti hasil perhitungan parameter kelarutan. Penelitian ini memiliki empat prosedur, yaitu karbonisasi tempurung kelapa, eksfoliasi grafena, pencirian pada spektrofotometer UV-Vis, dan perhitungan parameter kelarutan komposisi pelarut. Optimasi nilai HSP dilakukan untuk mengetahui kedekatan jarak grafena dan pelarut. Hasil estimasi diperoleh jarak grafena dan pelarut terdekat serta nilai RED ≤1 pada campuran aseton:air (80:20). Hasil eksfoliasi menunjukkan peningkatan kepekatan warna larutan grafena oksida sebanding dengan jumlah aseton dalam campuran. Rendemen tertinggi diperoleh pada perbandingan aseton:air (80:20). Hasil pencirian pada spektrofotometer UV-Vis, grafena oksida memiliki serapan maksimum panjang gelombang pada 207-222 nm. Puncak pada daerah UV menunjukkan ada partikel yang berukuran nanometer dan distribusinya.
2022-07-28T09:22:34Z
2022-07-28T09:22:34Z
2022
Article
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112937
id
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1129412022-07-28T09:47:41Zcom_123456789_5351com_123456789_45590com_123456789_14col_123456789_46
Synthesis Of Carbon Nanoparticles (C-DOTS) From Natural Dyes And Its Characteristics
Sugiarti, Sri
Dhea, Alvian
Carbon nanoparticles (C-dots) are one of the results of the development of nanotechnology that began in 2004. C-dots have the property of being able to fluorescent. C-dots have the potential to replace other nanoparticles, such as quantum dots. C-dots had the same applications as quantum dots but not toxic so that they can be applied more widely in various sectors. C-dots can be synthesized from a carbon-based precursor. The quality of C-dots can be enhanced with carbon-based organic compounds that have conjugated systems and contain heteroatoms, one of which is a natural dye compound. The synthesized method can influence the properties of C-dots. This article reviewed the literature on the synthesis of C-dot from natural plant dye precursors. The results showed that the C-dots synthesized from tannin had better quality than other dye compounds. The solvothermal method improves the quality of C-dots as solvent provides extra functional groups.
2022-07-28T09:47:38Z
2022-07-28T09:47:38Z
2022
Article
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112941
id
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1129422022-07-28T09:52:48Zcom_123456789_5351com_123456789_45590com_123456789_14col_123456789_46
Inhibisi Ekstrak Etanol Physalis angulata L., Pluchea indica L., dan Imperata cylindrica L. secara in Vitro terhadap Enzim Pengonversi Angiotensin (ACE) sebagai Antihipertensi
Trivadila
Putri, Regita Andriani Wiana
Iswantini, Dyah
Rahminiwati, Min
Hipertensi adalah suatu kondisi peningkatan tekanan darah yang tidak normal, baik tekanan darah sistolik maupun diastolik. Hal ini mengakibatkan peningkatan angka kesakitan dan kematian. Hipertensi dapat diobati dengan menggunakan obat-obatan, baik sintetik maupun senyawa kimia hasil isolasi dari tanaman obat, dengan salah satu mekanismenya yaitu penghambatan aktivitas enzim pengonversi angiotensin (ACE). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kelompok senyawa metabolit sekunder yang terdapat dalam ekstrak etanol 30% (EtOH 30%) herba ciplukan (Phyalis angulata L.), daun beluntas (Pluchea indica L.), dan alang-alang (Imperata cylindrica L.) serta menganalisis kemampuan penghambatannya terhadap aktivitas ACE. Herba ciplukan, daun beluntas dan alang-alang diekstraks dengan EtOH 30%, kemudian dilakukan uji kualitatif kandungan metabolit sekundernya dengan uji fitokimia. Terakhir, potensi mereka sebagai antihipertensi dipelajari dengan pengukuran aktivitas penghambatan ACE. Data menunjukkan proses ekstraksi menghasilkan hingga 18,5%; 4,8%; dan 9,5% berturut-turut untuk ekstrak EtOH 30% herba ciplukan, daun beluntas, dan alang-alang. Ketiga ekstrak secara kualitatif memberikan hasil positif untuk uji flavonoid dan saponin. Pada konsentrasi 100 mg/mL, ekstrak air dan ekstrak EtOH 30% menghambat lebih dari 50% aktivitas ACE dengan nilai IC50 sebesar 147 μg/mL, 374 μg/mL, dan 785 μg/mL berturut-turut untuk ekstrak EtOH 30% herba ciplukan, dan beluntas dan alang-alang. Meskipun hasil ini masuh jauh dari nilai IC50 kontrol positif Captopril®, namun ketiga ekstrak masih memiliki potensi sebagai antihipertensi yang dapat ditingkatkan dengan melakukan fraksionasi lebih lanjut dan juga mengombinasikannya dengan ekstrak tanaman obat lainnya.
2022-07-28T09:52:45Z
2022-07-28T09:52:45Z
2022
Article
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112942
id
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1129402022-07-28T09:42:59Zcom_123456789_5351com_123456789_45590com_123456789_14col_123456789_46
Pengaruh kondisi biji, jenis pelarut dan waktu maserasi terhadap hasil ekstraksi biji sirsak (Annona muricata L)
Farid, Muhamad
Hasil ekstraksi dipengaruhi oleh teknik dan waktu ekstraksi serta jenis pelarut yang digunakan. Telah dilakukan esktraksi dengan teknik maserasi dua kondisi biji sirsak (baik dan rusak) menggunakan tujuh jenis pelarut (kloroform, heksana, etilasetat, etanol, dietileter, aseton dan metanol), dengan waktu perendaman 24 jam, 48 jam dan 32 jam. Pengujian statistik hasil ekstraksi menunjukan kondisi biji tidak berpengaruh terhadap hasil ekstraksi. Hasil maserasi 48 jam berbeda nyata dengan hasil maserasi 24 jam, tetapi tidak berbeda nyata dengan hasil maserasi 72 jam. Maserasi sebaiknya dilakukan 72 jam untuk menyempurnakan ekstraksi. Perbedaan momen dipol pelarut tidak berelasi dengan perbedaan prosentasi hasil ekstraksi.
2022-07-28T09:42:54Z
2022-07-28T09:42:54Z
2022
Article
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112940
id
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1129432022-07-28T10:09:18Zcom_123456789_5351com_123456789_45590com_123456789_14col_123456789_46
(S)-Mimosine From The Indonesian Sensitive Plant (Mimosa invisa Colla) As An Anti-Melanogenesis Agent (S)-Mimosina Dari Tumbuhan Sikejut Besar (Mimosa invisa Colla) Sebagai Anti-Melanogenesis
Adiwarna
Achmadi, Suminar Setiati
Murni, Anggia
Hanif, Novriyandi
Ekstrak dari daun sikejut besar atau Mimosa invisa Colla (Fabaceae) telah diuji aktivitas anti melanogenesis menggunakan sel melanoma B16F10. Fraksi aktif diperoleh dari pemurnian menggunakan kromatografi cair vakum yang teridentifikasi kaya akan senyawa mimosina. Kandungan mimosina pada fraksi ini dikonfirmasi menggunakan metode kromatografi dan spektroskopi. Gugus 3-hidroksipiridina terdeteksi dengan spektrum ultraviolet (UV) pada panjang gelombang 204,6 dan 273,8 nm, sedangkan pada spektrum infra merah (IR) gugus asam amino terdeteksi adanya absorpsi pada panjang gelombang 1655, 2850 dan 3300cm-1. Pada pengukuran spektrum NMR fraksi aktif yang dilarutkan dalam larutan D2O memberikan sinyal yang muncul pada medan rendah 8.43, 7.60, 7.51 dan 3.47 ppm yang menunjukkan bagian dari 3-hidroksipiridina. Data Kromatografi cair 24 SM/SM membuktikan bahwa bobot molekul mimosina adalah 198.0641 mmu (C8H10N2O4)
yang terkonfirmasi dengan analisis ion fragmen. Pada uji aktivitas fraksi tersebut menunujukkan aktivitas antimelanogenesis pada hambatan 32 μg/mL menggunakan sel melanoma B16F10.
2022-07-28T10:09:14Z
2022-07-28T10:09:14Z
2022
Article
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112943
id
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1152052022-11-08T06:05:58Zcom_123456789_5351com_123456789_45590com_123456789_14col_123456789_46
Sintesis Hidrogel Poli(Vinil Alkohol)-Lignin Dari Lindi Hitam Dan Potensinya Sebagai Matriks Pelepasan Terkontrol Imidakloprid
LAPORAN HASIL PENELITIAN
Soebrata, Betty Marita
Erizal
Nurlaila, Fiki
Syahbirin, Gustini
Limbah hasil samping produksi pulp disebut lindi hitam. Komponen mayor
lindi hitam ialah lignin sekitar 46% yang dapat fraksinasi menggunakan asam sulfat 6
M menghasilkan lignin sekitar 85%. Lignin hasil isolasi dari lindi hitam dapat
dimanfaatkan sebagai bahan hidrogel. Penelitian ini bertujuan mengisolasi lignin dari
lindi hitam, menyintesis hidrogel poli(vinil alkohol)-lignin dan mempelajari
karakteristik hidrogel poli(vinil alkohol)-lignin dengan variasi dosis iradiasi gama
sebagai alternatif pelepasan terkendali imidakloprid. Pembuatan hidrogel dilakukan
dengan proses beku-leleh dan dilanjutkan iradiasi gama. Campuran PVA-lignin yang
mengandung imidakloprid berbagai konsentrasi (450, 600, dan 800 ppm) dibekulelehkan
dan diiradiasi gama berbagai dosis (0, 5, 10, dan 15 kGy). Fraksi gel
tertinggi didapatkan pada hidrogel tanpa iradiasi, yaitu 89,80%, sedangkan daya serap
air tertinggi didapatkan pada hidrogel dengan dosis 5 kGy yaitu sebesar 225.3348 %
pada jam ke-24. Pelepasan imidakloprid terbaik diperoleh dari hidrogel dengan dosis
10 kGy. Pelepasan tersebut telah melebihi LD50 imidakloprid yaitu 410 ppm.
2022-11-08T06:00:23Z
2022-11-08T06:00:23Z
2022
Article
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115205
id
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1151912022-11-07T08:43:46Zcom_123456789_5351com_123456789_45590com_123456789_14col_123456789_46
Bioremediation of Heavy Oil Waste Contaminated Soil by Using Bacterial Consortium with Landfarming Technique
Charlena
M. Yani
Mas’ud, Zainal Alim
Anas, Iswandi
Setiadi, Yadi
Bioremediation of heavy oil waste contaminated soil has been carried out by using bacterial consortium with landfarming technique. Landfarming technique was performed by mixing heavy oil waste, clay, and compost at a various composition with the addition of 10% (v/v) bacterial consortium. The water content, pH, temperature, TPH, and gas production generated during the biodegradation process were observed every week for 4 months. The composition of hydrocarbons in heavy oil waste before and after bioremediation was determined by using GC-MS. The results showed that the percentage of TPH was still quite high at 5:58%. This indicates that the biodegradation process is slow due to the imperfect growth of bacteria, less optimum pH, and low water content. Notwithstanding with the slow process, biodegradation process continues as indicated by production of CO2 and NH3 gasses during the observation. This sustainable biodegradation process was also supported by GC-MS data, which showed that after 4 months of bioremediation process, hydrocarbon compounds from C-6 to C-12, which were originally composed of hydrocarbon compounds from C-6 and C-35, were identified.
2022-11-07T08:33:27Z
2022-11-07T08:33:27Z
2021-11
Article
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115191
id