2024-03-28T12:40:20Zhttp://repository.ipb.ac.id/oai/requestoai:repository.ipb.ac.id:123456789/1142632022-09-01T05:45:15Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Sari, Dyah Widya
2022-09-01T05:45:12Z
2022-09-01T05:45:12Z
2022-09-01
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114263
Ikan bawal (Trachinotus spp.) termasuk komoditas unggulan perairan laut
dangkal yang mengalami peningkatan permintaan sehingga perlu dilakukan
konservasi melalui kegiatan budidaya. Penelitian ini bertujuan mengautentikasi
spesies ikan bawal yang dibudidayakan di BPBL Batam sebagai informasi
keragaman genetik dan kekerabatannya. Penelitian dilakukan pada bulan April
hingga November 2021. Metode yang digunakan yaitu isolasi dan ekstraksi
DNA, amplifikasi dan visualisasi, dan sekuensing gen 16s rRNA. Analisis data
meliputi analisis morfologi, pensejajaran, analisis filogeni dan jarak genetik
menggunakan MEGA 11. Seluruh sampel menghasilkan DNA total yang baik
namun terdapat kontaminan. Hasil PCR menunjukkan pita DNA tunggal dan
tebal dengan ukuran basa sesuai target. Hasil validasi menunjukkan seluruh
sampel merujuk pada T. blochii dengan nilai persen identifikasi 100% dan nilai
jarak genetik 0,000. Pohon filogeni menunjukkan tiga spesies bawal berada satu
klaster dengan famili Carangidae. Oleh karena itu, ketiga jenis bawal memiliki
kemiripan yang cukup identik dengan spesies T. blochii.
Pompano (Trachinotus spp.) is one of the leading commodities in shallow
marine waters which is experiencing an increase in demand, so it is necessary to
conserve it through aquaculture. This study aims to authentify species of
pompano cultivated at BPBL Batam as information on genetic diversity and
kinship. The study was conducted from April to November 2021. The methods
are using DNA isolation and extraction, amplification and visualization, and 16s
rRNA gene sequencing. Data analysis includes morphological analysis,
alignment, phylogeny analysis, and genetic distance using MEGA 11. All
samples produced good total DNA but contained contaminants. The result of
PCR showed DNA single and thick with the base size according to the target.
Results of validation showed that all samples referred to T. blochii with a percent
identification value of 100% and a genetic distance is 0.000. The phylogeny tree
shows that three types of pompano are in one cluster with the family of
Carangidae. Therefore it can be concluded that three types of pompano have an
identical resemblance to the species of T. blochii.
id
Autentikasi genetik terhadap perbedaan morfologi ikan bawal budidaya (Trachinotus spp.) berdasarkan marka gen 16s rRNA
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1154692022-12-08T06:37:20Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Untarjono, Fadhila Putri Rahmadani
2022-12-08T06:37:17Z
2022-12-08T06:37:17Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115469
Nomorhamphus liemi atau dengan nama lokal ikan angculung merupakan ikan
endemik di Sungai Sulawesi yang memiliki nilai ekonomis sebagai ikan hias.
Aktivitas penangkapan ikan angculung yang tinggi mendorong semakin langkanya
ikan ini di habitatnya. Di sisi lain, informasi biologi dan ekologi ikan ini belum ada.
Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap karakteristik reproduksi ikan angculung
meliputi waktu pemijahan, ukuran ikan kali pertama matang gonad, dan strategi
reproduksi di Sungai Pattunuang Sulawesi Selatan. Sampel ikan ditangkap
menggunakan pukat tarik setiap bulan dari Juni 2018-Januari 2019. Analisis sampel
dilakukan dari kurun waktu September 2020-Juni 2021 di Laboratorium
Makrobiologi I Departemen Manajemen Sumberdaya Perairan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa nisbah kelamin ikan angculung 1:0,1, ukuran kali pertama
matang gonad ikan jantan sebesar 42,50 mm dan ikan betina sebesar 45,00 mm.
Ikan angculung memijah pada musim pancaroba dengan fekunditas larva berkisar
antara 3-26 individu. Kondisi perairan mendukung reproduksi angculung yakni
suhu air berkisar 25,5-28,3oC, oksigen terlarut 5,80-8,60 mg/l, pH 6-7,6, dan TDS
122-255 ppm. Berdasarkan periode inkubasi angculung (30 hari), maka angculung
dikategorikan sebagai kelompok ikan yang melahirkan secara bertahap.
Nomorhamphus liemi or with the local name angculung is an endemic fish in the
Sulawesi River which has economic value as an ornamental fish. High anculung
fishing activity encourages the scarcity of this fish in their habitat. On the other
hand, information on the biology and ecology of this fish is not yet exist. This study
aims to reveal the reproductive characteristics of angculung including spawning
time, size of fish when the gonads first mature, and reproductive strategies in the
Pattunuang River, South Sulawesi. Fish samples were caught using a trawl every
month from June 2018-January 2019. Sample analysis was carried out from
September 2020-June 2021 at the Macrobiology Laboratory I Department of
Aquatic Resources Management. The results showed that the sex ratio of angculung
was 1:0.1, the size of the male’s first gonad maturity was 42.50 mm and the female
was 45.00 mm. Angculung spawn in the transition season with larval fecundity
ranging from 3-26 larvae. Water quality that support angculung reproduction is
ranging from 25.5-28.3oC, dissolved oxygen 5.80-8.60 mg/l, pH 6-7.6, TDS 122-
255 ppm. Based on the angculung one incubation period (30 days), then the
angculung is categorized as a group of fish that giving birth partially.
id
Reproduksi Ikan Endemik Angculung Nomorhamphus liemi Vogt,1978 di Sungai Pattunuang, Maros, Sulawesi Selatan
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1154232022-12-04T13:08:27Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Sianipar, Febriani
2022-12-04T13:08:24Z
2022-12-04T13:08:24Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115423
Kabupaten Tangerang memiliki potensi mangrove di wilayah pesisirnya yang berperan penting dalam penyerapan karbon yang disimpan dalam bentuk bimassa mangrove. Penelitan ini bertujuan menentukan kemampuan mangrove dalam menyimpan karbon serta rencana pengelolaannya di Pesisir Kabupaten Tangerang. Penelitian dilakukan di Desa Ketapang, Patramanggala dan Tanjung Pasir. Persamaan alometrik digunakan untuk meghitung biomassa mangrove kemudian stok karbon disetimasi. Hasil penelitian menunjukkan kerapatan mangrove tertinggi sebesar 274 ind/ha.. Rata- rata stok karbon dan serapan emisi karbon jenis Rhizhopora stylosa adalah 0,75ton C/ha (2,74 ton CO2e/ha), jenis Avicennia marina 13,41ton C/ha (49,17 ton CO2e/ha), jenis Avicennia alba 0,50ton C/ha (1,84 ton CO2e/ha) dan jenis Rhizophora mucronata mencapai 0,14ton C/ha (0,51 ton CO2e/ha). Rata-rata stok karbon Desa Ketapang 3,70ton C/ha, Desa Patramanggala mencapai 3,32ton C/ha dan Desa Tanjung Pasir mencapai 3,55ton C/ha Kemampuan mangrove dalam menyerap karbon tertinggi ditemukan pada jenis Avicennia marina dan desa simpanan karbon tertinggi adalah Desa Ketapang.
Tangerang Regency has the potential of mangroves in its coastal areas and important role carbon sequestration and absorption in biomass. This study purpose to determine the ability of mangroves to absorb carbon and their management plans in Coastal Tangerang. The research Ketapang village, Patramangala and Tanjung Pasir. Allometric equations are used to calculate mangrove biomass and then carbon stock is estimated. The results showed the average carbon stock and carbon emission absorption of Rhizhopora stylosa is 0.75 tonsC/ha (2,74 tons CO2e/ha), Avicennia marina is 13.41tons C/ha (49,17 tons CO2e/ha) Avicennia alba is 0.50tons C/ha (1,84 tons CO2e/ha) and Rhizophora mucronata is 0.14 tons C/ha (0,51 tons CO2e/ha). The average stock carbon based on different locations, namely Ketapang Village reached 3.70tons C/ha, Patramangala Village reached 3.32tons C/ha and Tanjung Pasir Village reached 3.55tons C/ha The highest ability of mangroves to absorb carbon was found on the Avicennia marina species and the village with the highest carbon is Ketapang Village.
id
Kalkulasi Biomassa Karbon pada Ekosistem Mangrove di Pesisir Kabupaten Tangerang
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1130882022-08-02T07:12:41Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Oktavia, Nia
2022-08-02T07:12:38Z
2022-08-02T07:12:38Z
2022-07-31
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113088
Permasalahan dalam domestikasi ikan tengadak (B. schwanenfeldii) selama ini adalah pertumbuhan benih yang rendah diduga akibat kondisi lingkungan yang tidak optimal. Salah satu faktor lingkungan yang mempengaruhi kelangsungan hidup benih ikan ini adalah kondisi pH pada media pemeliharaan, dimana pH yang optimum akan berdampak positif bagi sistem fisiologi, kelangsungan hidup, dan pertumbuhan dengan kisaran 7-8 untuk ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan pengaruh perbedaan pH terhadap kondisi fisiologis benih ikan tengadak sehingga diperoleh nilai pH optimum bagi pertumbuhan benihnya. Penelitian ini dilakukan pada bulai Juni hingga Oktober 2021 dengan menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan perlakuan pH 5, 6, 7, dan 8 dengan pengulangan sebanyak tiga kali dengan parameter uji berupa pertumbuhan, kelangsungan hidup, kualitas air, dan parameter fisiologis. Hasil penelitian menunjukkan pada pH 5 dan 8 benih ikan tengadak mengalami pertumbuhan dan sintasan yang lebih rendah. Kadar glukosa dan kortisol menunjukkan pada pH 8 ikan mengalami stres dengan kadar 75,33 ± 25,50 mg/dL dan 55,48 ± 13,04 ng/mL. Kisaran pH terbaik yang dapat mendukung proses fisiologis dan pertumbuhan benih ikan tengadak adalah 6-7. Kata kunci: fisiologi, pertumbuhan, pH, sintasan, ikan tengadak
A great challenge in domesticating the tinfoil barb (B. schwanenfeldii) may be addressed to the slow growth of the tinfoil barb or fingerling linked with inoptimum environmental conditions. One of the environmental factors that affect the survival of this fish fry is the pH condition of the rearing media, the optimum pH will have a positive impact on the physiological system, survival, and growth with a range of 7-8 for fish. This study aims to determine the effect of differences in pH on the physiological conditions of the fish fry in order to obtain the optimum pH value for the growth of the fry. This research was conducted from June to October 2021 using a completely randomized design (CRD) with pH 5, 6, 7, and 8 treatments with three repetitions with test parameters in the form of growth, survival, water quality, and physiological parameters. The result of the research showed that at pH 5 and 8, the fry of scallops had lower growth and survival rates. Glucose and cortisol levels showed that at pH 8, the fish stressed with levels of 75.33 ± 25.50 mg/dL and 55.48 ± 13.04 ng/mL. The best pH range that can support the physiological processes and growth of tinfoil barb fry is 6-7. Keywords: physiology, growth, pH, survival, tinfoil barb
id
Respon Fisiologis Benih Ikan Tengadak (Barbonymus schwanenfeldii Bleeker, 1854) terhadap Variabilitas pH
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1151352022-11-01T06:28:05Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Octaviani, Bungas Hillary
2022-11-01T06:28:02Z
2022-11-01T06:28:02Z
2022-10-31
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115135
Ikan pepetek merupakan salah satu ikan demersal yang keberadaannya
tercatat di Teluk Palabuhanratu dan ditangkap di Pelabuhan Perikanan Nusantara
(PPN) Palabuhanratu. Ukuran hasil tangkap yang semakin mengecil diduga
mengindikasikan terjadinya kegiatan tangkap lebih. Penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis aspek dinamika populasi ikan pepetek Leiognathus equula (Forsskål
1775) berdasarkan tangkapan yang didaratkan di PPN Palabuhanratu, Sukabumi.
Penelitian dilakukan pada September 2021-Februari 2022. Modus tangkapan
betina dan jantan berturut-turut pada Oktober dan Desember 2021, kisaran
panjang 147-157 mm 136-146 mm. Pola pertumbuhan pepetek allometrik negatif.
Nisbah kelamin total 1:1,10 dan TKG IV 1:0,37. Triplet pertumbuhan ((L∞ (mm),
K (per tahun); t0 (tahun)) betina (201,00; 1,50; -0,0618) dan jantan (215,80; 0,50;
-0,1898). Mortalitas penangkapan (F) lebih besar dari nilai mortalitas alami (M)
menyebabkan laju eksploitasi tinggi. Puncak rekrutmen berada pada bulan Mei
19,54% (betina) dan 13,42% (jantan).
id
Dinamika Populasi Ikan Pepetek Leiognathus equula (Forsskal, 1775) Di Teluk Palabuhanratu, Sukabumi
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1130102022-08-03T00:56:08Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Lestari, Putri Agil
2022-07-31T13:23:59Z
2022-07-31T13:23:59Z
2022-07-26
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113010
Penangkapan benih lobster secara terbatas perlu dilakukan sebagai upaya memanfaatkan, meningkatkan pendapatan nelayan dan menjaga kelestarian benih lobster yang melimpah di perairan Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Pengelolaan sumberdaya benih lobster di perairan Pesisir Barat belum terintegrasi dengan baik dalam kerangka sistem sosial-ekologi (SES) sumberdaya perikanan. Penelitian ini bertujuan menganalisis komponen dan konektivitas sistem sosial-ekologi (SES) faktor pengelolaan benih lobster (Panulirus spp.) untuk merumuskan strategi pengelolaannya di perairan Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Oktober sampai November 2021 di Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan
social-ecological system (SES). Berdasarkan hasil yang diperoleh, terdapat interaksi dan pengaruh yang kuat antara komponen pengguna sumberdaya (RA) dengan unit sumberdaya (RU) dalam konteks dinamika sistem sumberdaya (RS), namun cenderung lemah dalam kerangka sistem tata kelola sumberdaya (RG). Strategi pengelolaan benih lobster dilakukan melalui kolaborasi yang baik antara pemerintah dengan pengguna sumberdaya agar kelimpahannya tetap terjaga.
id
Analisis Keterkaitan Sistem Sosial-Ekologi dan Faktor Pengelolaan Benih Lobster (Panulirus spp.)di Perairan Pesisir Barat, Provinsi Lampung
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1133892022-08-10T05:42:12Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Ramadhani, Berlin Miralda
2022-08-10T05:42:09Z
2022-08-10T05:42:09Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113389
Pencemaran logam berat yang disebabkan oleh tumpahan batu bara di Pulau Tinjil dapat memberikan dampak kronis terhadap biota laut. Salah satu efek logam EDC pada biota laut adalah munculnya gejala imposeks pada gastropoda, yaitu tumbuhnya alat kelamin jantan pada betina beberapa jenis gastropoda. Penelitian ini bertujuan menganalisis fenomena imposeks pada keong laut Strombidae, serta mengidentifikasi logam berat yang berpotensi menjadi pemicunya. Penelitian dilaksanakan di Pulau Tinjil, Kabupaten Pandeglang, Banten pada bulan Juni 2020. Pengambilan contoh dilakukan secara purposive sampling berdasarkan daerah yang diduga tercemar oleh pelayaran dan tumpahan batu bara dari kapal karam, namun karena sedikitnya sampel yang didapat, penelitian ini lebih banyak menggunakan data sekunder. Hasil studi menunjukkan tidak ditemukannya gejala imposeks maupun kandungan logam berat EDC yang tinggi pada populasi Harpago chiragra di Pulau Tinjil. Berdasarkan data sekunder dari penelitian di daerah lain, keong Strombidae yang menunjukkan gejala imposeks terdapat pada spesies Strombus gigas, Strombus canarium, dan Canarium urceus yang mana senyawa pemicunya organometal-Sn Tributiltin.
Heavy metal pollution caused by coal spills on Tinjil Island can have a chronic impact on marine life. One of the effects of EDC metals on marine biota is imposex symptoms on gastropods, namely the growth of male genitalia in females of several types of gastropods. This study aims to analyze the imposex phenomenon on Strombidae sea conch, as well as identify heavy metals that have the potential to be the trigger. The study was conducted on Tinjil Island, Pandeglang Regency, Banten in June 2020. Sampling was carried out by purposive sampling based on areas suspected of being contaminated by shipping and coal spills from shipwrecks, but due to the small number of samples obtained, this study used mostly secondary data. The results of the study showed that neither imposex symptoms nor high EDC heavy metal content were found in the population of Harpago chiragra on Tinjil Island. Based on secondary data from studies in other areas, Strombidae snails that show symptoms of imposex are found in the species Strombus gigas, Strombus canarium, and Canarium urceus which trigger compound organometal-Sn Tributyltin.
id
Imposeks dan Logam Berat pada Keong Laut Strombidae Khususnya di Pulau Tinjil, Provinsi Banten
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1149622022-10-13T05:12:43Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Waranti, Arikah
2022-10-13T05:12:38Z
2022-10-13T05:12:38Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114962
Desa Lontar masuk dalam wilayah Kecamatan Tirtayasa dengan luas 5,45 km2. Rajungan termasuk hasil perikanan utama di sekitar Kabupaten Serang, Banten. Aspek ekologi dan aspek sosial perlu dianalisis secara rinci agar kesejahteraan masyarakat. tercapai seiring dengan sumberdaya yang berkelanjutan dan tidak terganggu Penelitian ini bertujuan mengaitkan komponen sistem sosial ekologi perikanan rajungan serta menentukan faktor-faktor pendukung pengelolaan perikanan rajungan di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten. Pengambilan data primer dilakukan dengan pengisian kuesioner dan wawancara. Responden ditentukan dengan purposive sampling. Analisis data yang digunakan adalah konektivitas sosial-ekologi berdasarkan Ostrom dan analisis variabel pengelolaan menggunakan Participatory Prospective Analysis. Konektivitas sosial ekologi perikanan rajungan di Desa Lontar secara umum dapat dikatakan tidak berada pada naungan Resource Governance. Solusi paling tepat yang harus segera direalisasikan adalah pembuatan kelompok pemanfaat rajungan agar bantuan dana dan kegiatan pengembangan kualitas nelayan dapat tersalurkan. Analisis Participatory Prospective Analysis (PPA) menghasilkan empat variabel utama yang dapat menjadi unsur pengelolaan kedepannya yaitu keberadaan ekosistem pendukung, kegiatan manusia, kondisi cuaca/iklim, dan wilayah penangkapan.
id
Konektivitas Sistem Sosial-Ekologi Perikanan Rajungan di Wilayah Pesisir Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang, Provinsi Banten
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1123072022-07-06T05:55:01Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Azizi, Dzakiy M. Al
2022-07-06T05:54:58Z
2022-07-06T05:54:58Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112307
Sungai Cisadane bagian hilir merupakan sumber air potensial untuk
memenuhi kebutuhan air bersih di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) yang
akan dibangun di dekat sungai tersebut. Lokasi rencana intake berada kurang lebih
7 km dari muara sungai, namun diduga masih dipengaruhi oleh pasang surut air
laut. Adanya pengaruh pasang surut air laut tersebut dapat menyebabkan terjadinya
dinamika kualitas air. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan kondisi perubahan
muka air akibat pasang surut air laut dan pengaruhnya terhadap dinamika kualitas air
di Sungai Cisadane bagian hilir. Penelitian ini menggunakan data sekunder dari
penelitian Tim Kegiatan Kerjasama LPPM IPB-PIK 2, tahun 2017-2019. Data
tersebut dianalisis secara deskriptif dan juga secara statistik untuk mengetahui pola
pasang surut dan dinamika kualitas air yang terjadi di lokasi penelitian. Berdasarkan
hasil analisis, parameter salinitas, DHL, dan TDS dipengaruhi oleh pasang surut air
laut yang memiliki pola harian tunggal. Sedangkan parameter suhu, DO, pH, dan
kekeruhan tidak dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Selain itu, beberapa
parameter yaitu salinitas, DO, dan TDS pada bulan tertentu nilainya tidak
memenuhi baku mutu untuk dimanfaatkan sebagai air baku air bersih.
id
Dinamika Kualitas Air dan Fluktuasi Pasang Surut di Sungai Cisadane Bagian Hilir
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1151052022-10-30T01:09:47Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Nabila, Haifa Trimelianda
2022-10-30T01:09:41Z
2022-10-30T01:09:41Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115105
Lobster pasir (Panulirus homarus) merupakan salah satu lobster yang paling
sering tertangkap nelayan di perairan pesisir barat Provinsi Lampung. Hasil
tangkapan lobster pasir dijual dengan harga tinggi di dalam negeri hingga
diekspor ke beberapa negara. Hal tersebut membuat penangkapan lobster pasir
terus mengalami peningkatan, sehingga keberadaan stok lobster berpotensi
mengalami penurunan. Penelitian ini bertujuan menganalisis aspek biologi
reproduksi lobster pasir. Pengambilan contoh menggunakan metode pengambilan
contoh acak sederhana (PCAS) selama bulan Oktober 2021 hingga Maret 2022.
Lobster pasir yang dianalisis terdiri dari 83 ekor jantan dan 93 ekor betina.
Panjang karapas lobster pasir berada pada kisaran 41 mm hingga 94 mm.
Fekunditas lobster pasir contoh berada pada kisaran 762-182.006 butir dengan
ukuran betina pertama kali mengerami telur pada rata-rata panjang karapas 63,10
mm. Pola pemijahan lobster pasir secara parsial. Lobster pasir betina di bawah
ukuran pertama kali mengerami telur masih banyak tertangkap di perairan pesisir
barat Provinsi Lampung. Puncak musim pemijahan lobster pasir terjadi pada
bulan November-Desember dan potensi rekrutmen tertinggi pada bulan Februari-April dan Agustus-Oktober.
Spiny lobster (Panulirus homarus) is one of the lobsters most often catch by
fishermen in west coast waters of Lampung Province. The catch of spiny lobster is
sold at high prices domestically until it is exported to several countries. This
makes the catch of spiny lobster continues to increase, so the existence of lobster
stocks can potentially decrease. This study purpose to analyze the reproductive
biology of spiny lobster. Sampling used the simple random sampling method
during October 2021 to March 2022. The analyzed spiny lobsters consisted of 83
males and 93 females. Spiny lobster carapace length is in the range of 41 mm to
94 mm. The fecundity of spiny lobster was in the range of 762-182,006 eggs with
the size at onset of spawning at an average carapace length is 63.10 mm. The
spawning pattern of this spiny lobster a partial spawner. Female spiny lobsters
below the size at onset of spawning are still catch in the west coast waters of
Lampung Province. The peak of the spiny lobster spawning season occurs in
November-December and the highest recruitment potential in February-April and
August-October.
id
Biologi Reproduksi Lobster Pasir (Panulirus homarus Linnaeus, 1758) di Perairan Pesisir Barat Provinsi Lampung
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1119492022-06-06T04:33:26Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Winda, Nyimas Rafiah
2022-06-06T04:33:23Z
2022-06-06T04:33:23Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/111949
Pulau Panggang dengan jumlah penduduk terbanyak di Taman Nasional Kepulauan Seribu memiliki ekosistem lamun. Ekosistem lamun berperan penting bagi kehidupan ikan yaitu sebagai daerah asuhan dan tempat mencari makan kumpulan ikan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan peran fungsional komunitas ikan yang berasosiasi dengan padang lamun secara temporal (siang dan malam) di perairan Pulau Panggang, Kepulauan Seribu. Pengambilan sampel ikan dengan pukat tarik dilakukan pada siang dan malam hari selama lima bulan yaitu April, Mei, Juli, Agustus, dan September 2018. Analisis data yang digunakan meliputi indeks bagian terbesar, tingkat trofik, dan strategi pola makan ikan. Sebanyak 74 spesies ikan dari 55 genera dan 30 famili ditemukan selama penelitian. Sebagian besar ikan yang tertangkap berada pada stadia yuwana dengan status kepenghunian pengunjung sesekali. Makanan dominan yang dikonsumsi ikan yang berasosiasi dengan padang lamun pada siang dan malam hari berturut-turut adalah krustasea dan zooplankton. Peran fungsional kumpulan ikan di padang lamun Pulau Panggang pada siang dan malam hari terdiri atas tujuh serikat trofik yaitu detritivora, fitoplanktivora, algivora, zooplanktivora, zoobentivora, krustasivora, dan piscivora dengan nilai tingkat trofik berkisar antara 2,00 sampai dengan 4,50. Secara keseluruhan, ikan yang berasosiasi dengan lamun melakukan strategi pola makan generalis-spesialis. Studi ini menegaskan bahwa sebagian besar spesies ikan laut menggunakan padang lamun di perairan Pulau Panggang sebagai daerah asuhan dan mencari makan.
Panggang Island with the largest population in the Kepulauan Seribu Nasional Park has a seagrass ecosystem. Seagrass ecosystem plays an important role as a nursery and feeding grounds for fish assemblages. The purpose of the study was to determine the functional part of the seagrass-associated fish community temporally (day and night) in the waters of Panggang Island, Kepulauan Seribu. Fish sampling with seine net was conducted day and night for five months, namely April, May, July, August, and September 2018. Data analysis includes an index of preponderance, trophic level, and fish diet strategy. A total of 74 fish species from 55 genera and 30 families was collected. Most of them were fish juveniles with the residential status as occasional visitors. The dominant food items consumed by seagrass-associated fish during day and night were crustaceans and zooplankton, respectively. The functional role of fish assemblages during the day and night consists of seven trophic guilds: detritivores, phytoplanktivores, algivores, zooplanktivores zoobentivores, crustacivores, and piscivores with trophic level values ranging from 2.00 to 4.50. Overall, seagrass-associated fish performed a generalist-specialist feeding strategy. This study confirms that most marine fish species use the seagrass beds on Panggang Island as nurseries and feeding grounds.
id
Makanan dan Serikat Trofik Kumpulan Ikan di Ekosistem Lamun Pulau Panggang, Kepulauan Seribu
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1148972022-10-06T07:09:58Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Aziz, Nandi Abdul
2022-10-06T07:09:55Z
2022-10-06T07:09:55Z
2022-10
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114897
Perairan Teluk Jakarta merupakan salah satu perairan yang dipengaruhi
oleh aliran air dari beberapa perairan tawar mengalir sehingga dapat menyumbang
materi-materi sedimen sekaligus limbah-limbah pencemar yang dihasilkan oleh
masyarakat ke Perairan Teluk Jakarta. Penelitian ini bertujuan menganalisis laju
sedimentasi dan persebaran materi tersuspensi di muara Teluk Jakarta dengan
pendekatan observasi dan analisis spasial. Penelitian ini menggunakan metode
interpolasi Inverse Distance Weighting (IDW). Dominansi sebaran sedimen yang
terdapat di Teluk Jakarta adalah jenis sedimen pasir halus dan pasir sangat halus
dengan ukuran 0,25 mm hingga 0,125 mm. Nilai TSS (Total Suspended Solids) di
11 muara di Teluk Jakarta berkisar antara 21-150 mg/L di periode satu dan 11-
259 mg/L di periode dua. Laju sedimentasi yang terjadi di 11 muara Teluk Jakarta
berkisar antara 11,12 gr/cm2
/hari-619,54 gr/cm2
/hari pada periode satu dan 10,96
gr/cm2
/hari-1232,06 gr/cm2
/hari pada periode dua dengan nilai tertinggi di Muara
Cilincing pada kedua periode. Terjadi hubungan yang selaras antara nilai TSS dan
laju sedimentasi. Nilai TSS dan laju sedimentasi pada muara dipengaruhi oleh
musim dan aktivitas antropogenik yang terjadi di muara seperti industri dan
proyek reklamasi.
id
Analisis Spasial Sebaran Sedimen dan Laju Sedimentasi di Muara Teluk Jakarta
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1151292022-11-01T00:23:54Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Rahmawati, Atika
2022-11-01T00:21:16Z
2022-11-01T00:21:16Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115129
Penutupan ekowisata mangrove Batukaras pada tahun 2019 silam, banyak
memberikan dampak buruk bagi perekonomian setempat. Oleh karena itu,
pembukaan kembali ekowisata merupakan salah satu langkah alternatif yang dapat
dilakukan. Bukan hanya baik untuk membangun perekonomian setempat, juga baik
untuk menjaga kelestarian sumberdaya mangrove. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis potensi sumberdaya dan daya dukung untuk pengembangan
ekowisata Mangrove Batukaras. Penelitian ini menggunakan metode survei dan
wawancara. Penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Analisis data
yang digunakan yaitu indeks kesesuaian wisata (IKW) dan daya dukung kawasan
(DDK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kawasan ekosistem mangrove di
Batukaras memiliki potensi besar untuk dapat dibuka kembali menjadi ekowisata.
Sebanyak 61% dari total luas kawasan mangrove, masuk dalam kategori sesuai.
Nilai daya dukung kawasan yang diperoleh juga masuk dalam kategori sesuai, yaitu
dengan jumlah kuota pengunjung maksimum 224 orang/hari.
The closure of the Batukaras mangrove ecotourism in 2019, had many
negative impacts on the local economy. Therefore, the reopening of ecotourism is
one of the alternative steps that can be taken. Not only good for building the local
economy, it is also good for preserving mangrove resources. The purpose of this
study was to analyze the potential of resources and carrying capacity for the
development of Batukaras Mangrove ecotourism. This research uses survey and
interview methods. Determination of the sample using purposive sampling.
Analysis of the data used is the tourism suitability index (IKW) and the carrying
capacity of the area (DDK). The results showed that the mangrove ecosystem area
in Batukaras has great potential to be re-opened into ecotourism. As much as 61%
of the total area of mangroves is included in the appropriate category. The value of
the carrying capacity of the area obtained is also included in the appropriate
category, namely with a maximum number of visitor quotas of 224 people/day.
id
Potensi Pengembangan Ekowisata Mangrove Batukaras, Kabupaten Pangandaran Provinsi Jawa Barat, Indonesia
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1141372022-08-27T07:54:08Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Ningsih, Suriani
2022-08-27T07:54:04Z
2022-08-27T07:54:04Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114137
Kegiatan antropogenik baik secara eksternal maupun internal di sekitar Waduk Jatigede dapat berpengaruh terhadap keberadaan bahan organik. Bahan organik yang masuk ke dalam perairan berpotensi menjadi nutrien, yang kemudian dimanfaatkan oleh plankton. Perubahan parameter kualitas air dapat memimbulkan adanya pola suksesi plankton. Penelitian ini bertujuan menganalisis keterkaitan suksesi fitoplankton dengan kualitas air di perairan Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari–April 2021 di perairan Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat. Data yang digunakan pada penelitian ini yaitu data primer dan data skunder. Data primer yang diambil terdiri dari data pH, Amonia, nitit, nitrat, ortofosfat, suhu perairan, kedalaman perairan, kekeruhan, daya hantar listrik, kecerahan, dan data plankton. Pengambilan contoh dilakukan dengan metode purposive sampling. Data sekunder merupakan data curah hujan. Analisis pola suksesi dilakukan dengan penentuan stadia melalui pendekatan grafik suksesi Frontier. Kesamaan waktu penelitian ditentukan melalui Stander’s Similarity Index (SIMI), sedangkan laju suksesi ditentukan melalui Summed Difference Index (SDI). Kelimpahan plankton didominasi oleh kelompok Cyanophyceae dan Rotifera. Komposisi jenis tertinggi di dominansi oleh kelompok Chlorophyceae dan Rotifera. Secara umum komunitas fitoplankton di perairan Waduk Jatigede berada pada stadia 1 dan 2. Stadia 1 suksesi fitoplankton tidak berkorelasi dengan parameter nitir dan ortofosfat dan stadia 2 tidak berkorelasi dengan nitrat, suhu, dan DHL (p < 0,2). Secara umum kualitas air yang berkorelasi positif dengan suksesi fitoplankton yaitu nitrat, amonia, kecerahan, dan DHL.
Anthropogenic activities both externally and internally around Jatigede Reservoir can affect the presence of organic matter. Organic matter that enters the water has the potential to become nutrients which are utilized by plankton. Changes in water quality parameters can cause a pattern of plankton succession. This study aims to analyze the relationship between phytoplankton succession and water quality in the water of Jatigede Reservoir, Sumedang, West Java. This research was carried out in February–April 2021 in the water of Jatigede Reservoir, Sumedang, West Java. The data used in this study are primary data and secondary data. Primary data consisted of data on pH, ammonia, nitrite, nitrate, orthophosphate, water temperature, water depth, turbidity, conductivity, brightness, and plankton data. Sampling was done by purposive sampling method. Secondary data is rainfall. Succession pattern analysis is done by determining stadia through the Frontier succession graph approach. Similarity of the research time was determined by Stander’s Similarity Index (SIMI), while the succession rate was determined by Summed Difference Index (SDI). Plankton abundance is dominated by Cyanophyceae and Rotifera. The highest species composition was dominated by Chlorophyceae and Rotifera. In general, phytoplankton community in Jatigede Reservoir was at stages 1 and 2. Stage 1 of phytoplankton succession did not correlate with nirite and orthophosphate and stage 2 did not correlate with nitrate, temperatur, and DHL (p < 0,2). In general, water quality is positively correlated with phytoplankton succession is nirate, ammonia, brightness, and DHL.
id
Pola Suksesi Fitoplankton Pada Perairan Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1156902022-12-27T03:12:30Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Puspita, Deby
2022-12-27T03:12:27Z
2022-12-27T03:12:27Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115690
Ikan teri nasi merupakan salah satu komoditas ekspor Indonesia. Ukuran Ikan yang kecil menyebabkan identifikasi morfologi kurang akurat sehingga diperlukan identifikasi secara biomolekuler untuk kepastian spesies. Penelitian ini bertujuan menentukan spesies ikan teri nasi dari perairan Selat Madura yakni di Pasuruan dan Sampang, Jawa Timur dengan biomarka Gen COI. Penelitian dilakukan pada bulan Januari hingga November 2020. Pengambilan contoh ikan teri dilakukan dengan bantuan nelayan menggunakan alat tangkap payang teri. Analisis molekuler meliputi ekstraksi DNA, amplifikasi DNA dan sekuensing. Berdasarkan hasil identifikasi secara morfologis, ikan teri nasi di perairan Lekok dan Camplong merupakan anggota dari Famili Engraulidae. Adapun secara molekuler berdasarkan gen COI, ikan teri nasi telah teridentifikasi sebagai Encrasicholina heteroloba dan E. pseudoheteroloba. Jarak genetik ikan teri E. pseudoheteroloba antara perairan Lekok dan Camplong adalah 0,007, sedangkan untuk spesies E. heteroloba adalah 0. Nilai jarak genetik ini menunjukkan hubungan kekerabatan yang sangat dekat dari masing-masing spesies teri nasi tersebut di perairan Lekok dan Camplong.
Anchovy is one of Indonesia's export commodities. The small size of the fish causes inaccurate morphological identification, so biomolecular identification is required for species certainty. This study aims to determine the species of anchovies from the waters of the Madura Strait, namely in Pasuruan and Sampang, East Java, using COI gene biomarkers. The research was conducted from January to November 2020. A sampling of anchovies was carried out with the help of fishermen using payang anchovies fishing gear. The molecular analysis includes DNA extraction, DNA amplification, and sequencing. Based on the results of morphological identification, anchovy in Lekok and Camplong waters is a members of the Engraulidae family. Molecularly based on the COI gene, anchovy rice has been identified as Encrasicholina heteroloba and E. pseudoheteroloba. The genetic distance for anchovy E. pseudoheteroloba between Lekok and Camplong waters was 0.007, while for E. heteroloba species it was 0. The value of this genetic distance indicated a very close kinship of each anchovy species in Lekok and Camplong waters.
id
Autentikasi Teri Nasi dari Perairan Selat Madura berdasarkan Biomarka Gen COI Sebagai Dasar Pengelolaan
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1122922022-07-06T02:12:44Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Maraya, Nafis Silmi
2022-07-06T02:12:41Z
2022-07-06T02:12:41Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112292
Carcharhinus falciformis merupakan salah satu jenis ikan hiu yang tertangkap dengan intensitas tinggi di wilayah Tanjung Luar, Lombok Timur. Penelitian ini bertujuan menganalisis pertumbuhan ikan hiu lanjaman yang dominan tertangkap dan didaratkan di Tanjung Luar, Lombok Timur, serta memberikan saran rekomendasi dalam pengelolaan konservasi. Data penelitian merupakan data hasil tangkapan selama periode waktu Juli 2016 sampai dengan Agustus 2018, dengan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data panjang, bobot, dan jenis kelamin. Jumlah total ikan contoh sebanyak 6931 ekor dengan jantan dan betina masing-masing 2866 dan 4065 ekor. Hasil nilai uji t melalui analisis hubungan panjang bobot menunjukkan bahwa hiu lanjaman jantan dan betina di tahun 2016 memiliki pola pertumbuhan alometrik negatif, sedangkan hiu jantan dan betina di tahun 2018 memiliki pola pertumbuhan alometrik positif. Nisbah kelamin jantan lebih sedikit dibanding jumlah betina dengan perbandingan 1:1,42. Parameter pertumbuhan menunjukkan bahwa koefisien pertumbuhan (K) hiu jantan di tahun 2016 dan 2017 lebih tinggi dibandingkan ikan betina, sedangkan nilai K jantan di tahun 2018 lebih rendah dibanding betina.
Carcharhinus falciformis is one type of shark that is caught with high intensity in the Tanjung Luar area, East Lombok. This study aims to analyze the growth of lanjaman shark which caught and landed at the study site. The research data is catch data during the period July 2016 to August 2018, with the data that used in this study is length, weight, and sex. The total number of sample fish was 6931 individuals with 2866 and 4065 on males and females respectively. The results of the t-test value through analysis of the relationship between length and weight show that male and female lanjaman sharks in 2016 had a negative allometric growth pattern, while male and female sharks in 2018 had a positive allometric growth pattern. Sex ratio of male sharks (C. falciformis) was less than the number of females with a ratio of 1:1.42. The growth parameters show that the growth coefficient (K) of male sharks in 2016 and 2017 is higher than the female sharks, while the K value of males in 2018 is lower than the females.
id
Pertumbuhan Ikan Hiu Lanjaman (Carcharhinus falciformis) yang Didaratkan di PPI Tanjung Luar, Lombok Timur
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1120612022-06-15T00:12:10Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Agustini, Sang Ayu Putu Didi Kasturi
2022-06-15T00:12:06Z
2022-06-15T00:12:06Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112061
Ikan opudi (Telmatherina antoniae) merupakan ikan endemik Danau Matano yang keberadaannya belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aspek biologi reproduksi ikan opudi (Telmatherina antoniae Kottelat, 1991) di Danau Matano, Sulawesi Selatan. Sampel ikan opudi diperoleh dari hasil sampling selama Maret 2018-Februari 2019 dan diambil dari 6 stasiun. Sampel dikirim ke Laboratorium Biologi Makro I, IPB. Analisis dilakukan pada bulan April-Juni 2021 dengan ikan yang dianalisis sejumlah 1792 ekor yang terdiri dari 922 ekor jantan dan 870 ekor betina. Nisbah kelamin ikan opudi memiliki perbandingan 1,06:1. Ukuran pertama kali matang gonad jantan yaitu berkisar 48,08- 57,73 mm dan betina yaitu 56,78-68,55 mm. TKG ikan jantan paling dominan ditemukan pada Desember 2018 di Stasiun 6, sedangkan ikan betina pada Desember 2018 di Stasiun 3. Rataan IKG ikan jantan memiliki nilai tertinggi pada Maret 2018 di Stasiun 5 sedangkan ikan betina pada September 2018 di Stasiun 6. Fekunditas ikan opudi memiliki nilai rata-rata 650±270 butir telur. Nisbah kelamin ikan opudi jantan dengan betina mengalami kondisi yang seimbang. Ikan opudi jantan memiliki kondisi matang gonad dengan ukuran yang lebih kecil dibandingkan ikan betina. Ikan opudi diduga mengalami pemijahan sepanjang tahun dengan puncak pemijahan pada bulan Maret dan memijah di sekitar Sungai Petea dan Tanah Merah. Potensi reproduksi ikan opudi diperkirakan berjumlah 179-1690 butir telur dan berdasarkan distribusi ukuran diameter telur, ikan opudi memiliki tipe pemijahan partial spawning.
The locally called telmatherinid Opudi (Telmatherina antoniae) is an endemic fish inhabiting Matano Lake where the species has not optimally exploited yet. This research was aimed to analyze the reproductive biology of this fish which particularly focused on gonads and eggs development along the size. Fish sample was collected during March 2018 to February 2019 and taken from 6 stations. The speciments were transported from the field to Laboratory of Macro Biology I at IPB University, Bogor. The analysis was carried out in April-June 2021 with 1792 fish, consisting of 922 males and 870 females. The results showed that sex ratio of opudi fish had a 1.06:1 ratio. The gonad maturity stage showed that most dominant male fish were found in Station 6 at December 2018, while female fish were in Station 3 at December 2018. The gonad maturity index of male fish had the highest value in Station 5 at March 2018 while female fish in Station 6 at September 2018. Length at first maturity was 48.08-57.73 mm and 56.78-68.55 mm for males and females, respectively. The opudi fish fecundity has an average value of 650±270 eggs. Sex ratio of opudi fish experienced balanced conditions. Male opudi fish have a mature condition of gonads with smaller size compared to female fish. Opudi fish are supposed to spawn throughout the year with the spawning peak in March and they have spawned around Sungai Petea and Tanah Merah. Based on eggs counting, the reproductive potential range between 179-1690 eggs. Based on the distribution of the egg diameter, their reproductive strategy tend to be partial spawning.
id
Biologi Reproduksi Ikan Opudi Telmatherina antoniae Kottelat, 1991 di Danau Matano, Sulawesi Selatan
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1129552022-07-29T00:19:15Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Kamilatunnisa, Anna
2022-07-29T00:19:13Z
2022-07-29T00:19:13Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112955
Sungai Citarum merupakan sungai yang mengaliri tiga bendungan besar dan banyak dimanfaatkan oleh manusia dalam menjalankan aktivitasnya yang menghasilkan makroplastik sehingga terganggunya fungsi ekosistem. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi jenis dan jumlah makroplastik yang ada di Sungai Citarum, khususnya di lokasi sungai sebelum memasuki dan setelah outlet Waduk Saguling, berdasarkan perbedaan waktu, yaitu pagi, siang, dan sore. Pengambilan contoh dilakukan di Jembatan Nanjung, Desa Nanjung dan Jembatan Citarum Lama, Kecamatan Cipatat, pada bulan April hingga Juni 2021 dan bulan Agustus hingga November 2021. Sampel sampah plastik dianalisis kelimpahan dan komposisi jenis makroplastiknya. Uji statistik Kruskal Wallis, RLS, RLB, dan Korelasi digunakan untuk mengetahui beda nyata kelimpahan pada waktu pengamatan, dan pengaruh curah hujan terhadap kelimpahan. Hasil yang diperoleh menunjukkan kelimpahan makroplastik relatif sama antara waktu pengamatan, yaitu pagi, siang, dan sore hari. Curah hujan tidak berpengaruh terhadap kelimpahan makroplastik. Kelimpahan makroplastik paling tinggi ditemukan di Stasiun Nanjung pada sore hari. Sementara itu, komposisi jenis yang paling dominan ditemukan ialah kantung plastik bening, styrofoam, sachets, dan kemasan allumunium. Perbedaan kelimpahan pada kedua stasiun dipengaruhi oleh keberadaan Waduk Saguling di antara kedua stasiun.
The Citarum River is a river that flows through three large dams and is widely used by humans in carrying out their activities that produce macroplastics so that ecosystem functions are disrupted. The purpose of this study was to identify the type and amount of macroplastic present in the Citarum River, especially at the location of the river before entering and after the outlet of the Saguling Reservoir, based on time differences, namely morning, afternoon, and evening. Sampling was carried out at Nanjung Bridge, Nanjung Village and Citarum Lama Bridge, Cipatat District, from April to June 2021 and August to November 2021. Plastic waste samples were analyzed for abundance and composition of macroplastic types. Kruskal Wallis, RLS, RLB, and Correlation statistical tests were used to determine the significant difference in abundance at the time of observation, and the effect of rainfall on abundance. The results obtained showed that the abundance of macroplastics was relatively the same between the time of observation, namely morning, afternoon, and evening. Rainfall has no effect on the abundance of macroplastics. The highest abundance of macroplastics was found at Nanjung Station in the afternoon. Meanwhile, the composition of the most dominant species found were clear plastic bags, Styrofoam, sachets, and aluminum packaging. The difference in abundance at the two stations is influenced by the presence of the Saguling Reservoir between the two stations.
id
Komposisi dan Kelimpahan Makroplastik di Sungai Citarum (Sebelum dan Sesudah Waduk Saguling), Jawa Barat
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1146692022-09-26T08:09:30Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Pandoyo, Arya Tri
2022-09-26T08:06:22Z
2022-09-26T08:06:22Z
2022-09
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114669
Kura-kura Brazil Trachemys scripta elegans (Wied-Nuwied, 1839), termasuk hewan introduksi semi akuatik di Indonesia. Namun, keberadaannya dikhawatirkan dapat mengancam spesies lokal akibat pelepasliaran di perairan bebas. Tujuan penelitian ini adalah untuk validasi secara molekuler spesies kura-kura Brazil (Trachemys scripta elegans) di wilayah Bogor, Jawa Barat yang didasarkan pada marka gen COI. Metode yang digunakan meliputi isolasi dan ekstraksi DNA, elektroforesis, amplifikasi, serta sekuensing. Analisis data berupa analisis morfologi, pensejajaran nukleotida, validasi fragmen COI, perhitungan jarak genetik, konstruksi pohon filogenetik, dan keragaman haplotype. Hasil didapat berupa 11 DNA target yang memiliki jarak genetik < 3% dengan Trachemys scripta elegans, hubungan kekerabatan yang dekat dengan Trachemys scripta elegans, serta keragaman haplotype yang sedang. Dapat disimpulkan bahwa sampel berpotensi menjadi invasif jika dilepasliarkan secara bebas dan tervalidasi dengan Trachemys scripta elegans berdasarkan identifikasi molekuler.
id
Validasi Kura-kura Brazil Trachemys scripta elegans (Wied-Nuwied, 1839) yang Diperdagangkan Di Bogor Berdasarkan Marka Gen Cytochrome Oxydase Subunit I (COI)
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1130142022-08-01T00:34:12Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Meliyana, Dinda Febta
2022-08-01T00:34:09Z
2022-08-01T00:34:09Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113014
Ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) memiliki nilai ekonomis penting bagi nelayan. Ikan pelagis kecil di WPPNRI 572 dan WPPNRI 573 telah mengalami kondisi fully-exploited. Tekanan eksploitasi yang tinggi akan menurunkan keragaman genetik spesies. Penelitian ini bertujuan untuk memastikan spesies, menganalisis kekerabatan dan keragaman genetik secara molekuler ikan kembung lelaki dengan menggunakan marka gen COI di Perairan Selat Sunda, Cilacap dan Banyuwangi. Isolasi dan ekstraksi DNA menghasilkan 30 DNA total, lalu diamplifikasi dengan metode PCR. Hasil sekuensing divalidasi dengan fitur BLASTn pada aplikasi MEGA 11, menunjukkan bahwa 30 contoh dari ke tiga lokasi merupakan spesies R. kanagurta dengan kemiripan antara 98,15% hingga 100%. Jarak genetik ikan kembung lelaki di tiga lokasi memiliki nilai yang rendah. Hasil pohon filogeni menunjukkan contoh memiliki hubungan kekerabatan yang dekat dan adanya pencampuran populasi dari tiga lokasi, sehingga dapat dikelola dalam satu unit pengelolaan.
The Indian Mackerel has important economic value for fishermen. The small pelagic fisheries in WPPNRI 572 and WPPNRI 573 have experienced a fully-exploited condition. High exploitation pressure will reduce the genetic diversity of Indian Mackerel species in the wild. This study aims to determine the species, analyze the molecular kinship and genetic diversity of Indian Mackerel (Rastrelliger kanagurta) using COI gene markers in Sunda Strait waters, Cilacap and Banyuwangi. DNA isolation and extraction yielded 30 total DNA, amplified by the PCR method. Sequencing results were validated with the BLASTn feature on the MEGA 11 application, showing that 30 samples were R. kanagurta species with the highest similarity of 100%. The genetic distance of Indian Mackerel in three locations has a low value. The results of the phylogeny tree show that the sample has a close relationship, and there is a mixing of populations from three locations so that it can be managed in one management unit.
id
Identifikasi molekuler ikan kembung lelaki (Rastrelliger kanagurta) berdasarkan marka gen COI di Selat Sunda, Cilacap, dan Banyuwangi dalam menunjang pengelolaan perikanan.
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1130432022-08-01T08:10:10Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Alpiyah, Siti
2022-08-01T08:10:07Z
2022-08-01T08:10:07Z
2022-08
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113043
Pembuangan sampah ke sungai dilakukan oleh rumah tangga yang bermukim di sekitar sungai. Aktivitas tersebut menyebabkan pencemaran sampah di sungai, meningkatnya kelimpahan mikroplastik di perairan, dan dapat berdampak terakumulasi mikroplastik di dalam tubuh biota. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi perilaku rumah tangga membuang sampah ke sungai dan memproduksi sampah plastik. Wawancara dilakukan terhadap rumah tangga di Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda untuk melihat faktor yang bepengaruh pada produksi sampah plastik dan logistik biner untuk menganalisis faktor perilaku membuang sampah rumah tangga. Berdasarkan hasil penelitian faktor fasilitas, kesadaran, dan pendapatan berpengaruh terhadap produksi sampah plastik. Sementara, jarak rumah, pengetahuan, dan kesadaran berpengaruh terhadap perilaku membuang sampah ke sungai. Sehingga diperlukan upaya penyediaan fasilitas pengelolaan sampah, peningkatan kesadaran pengelolaan sampah, peningkatan sikap rumah tangga dalam mengelola sampah, dan penegakkan peraturan mengenai larangan membuang sampah ke sungai.
Waste disposal into the river is commonly practiced by households around the river. These activities lead to increase of river pollutions, rise the abundance of microplastics in waters, and intensify the microplastics accumulation in the body of aquatic biota. This study aims to analyze the household plastic waste production and behavior of throwing garbage into the river. Interviews were conducted with households in the Sundawenang Village, Parungkuda District, Sukabumi Regency, West Java. The research used multiple linear regression for assessing factors affecting plastics waste production and binary logistic for analyzing factors affecting households’ behavior in discarding plastic waste into the river stream. The research results that waste management facilities, awareness, and income are significantly affecting household’s plastic waste production. Meanwhile, the house distance to the river, knowledge, and awareness are significant factors of household’s waste throwing to the river. Therefore, it is important to improve waste management facilities, increase awareness and knowledge on plastic waste management, and enforcement of regulation on plastic waste control and management.
id
Produksi dan Perilaku Membuang Sampah Rumah Tangga ke Sungai di Desa Sundawenang, Sub-DAS Cicatih, Sukabumi, Jawa Barat
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1152062022-11-08T06:43:32Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Mahendra, Mochamad Farid
2022-11-08T06:43:09Z
2022-11-08T06:43:09Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115206
Ikan kurisi merupakan ikan demersal yang termasuk ikan ekonomis penting dan sering tertangkap di perairan Selat Sunda. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi status stok sumberdaya ikan kurisi di Selat Sunda yang didaratkan di PPP Labuan, Banten sebagai dasar informasi pengelolaan. Penelitian ini dilakukan pada bulan September 2019 sampai Februari 2020. Total ikan contoh pada penelitian ini terdiri dari 199 ekor ikan jantan dan 218 ekor ikan betina. Nisbah kelamin pada penelitian ini menunjukkan ikan kurisi berada dalam keadaan seimbang. Pola pertumbuhan ikan kurisi allometrik negatif. Ukuran pertama kali matang gonad (Lm) ikan kurisi lebih panjang dibanding ukuran pertama kali tertangkap (Lc). Puncak peremajaan ikan kurisi jantan dan betina terjadi pada bulan Mei dan Agustus. Mortalitas dan laju eksploitasi menunjukkan ikan kurisi sudah dieksploitasi secara berlebih. Hasil analisis tangkapan lestari maksimum menunjukkan nilai upaya aktual telah melebihi nilai upaya lestari
Japanese threadfin bream is a demersal fish which is an important economic fish and is often caught in the waters of the Sunda Strait. The purpose of this research is to identify the stock status of japanese threadfin bream resources in the Sunda Strait which landed at PPP Labuan, Banten as the basic for information management. The research was conducted from September 2019 until February 2020. The total fish samples in this research were 199 males and 218 females. The sex ratio in this research shows that Japanese threadfin bream in Sunda Strait are in a state of balance. The growth pattern of Japanese threadfin bream is allometric negative. The length at first maturity (Lm) of Japanese threadfin bream longer than the length at first captured (Lc). The peak recruitment of male and female Japanese threadfin bream occurred in May and August. The mortality and exploitation rate showed that the Japanese threadfin bream are overexploited. The result of maximum sustainable yield shows that the actual effort value has exceeded the sustainable effort value
id
Kajian Stok Ikan Kurisi (Nemipterus japonicus Bloch, 1791) di Perairan Selat Sunda, Banten
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1155442022-12-14T23:34:26Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Azzahra, Diandra
2022-12-14T23:34:23Z
2022-12-14T23:34:23Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115544
Kegiatan pembangunan yang berdekatan dengan ekosistem mangrove menjadi faktor utama penyebab penurunan kondisi ekosistem mangrove di Jakarta, yang diduga berdampak terhadap ikan yang berasosiasi di dalamnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara kondisi ekosistem mangrove dengan keanekaragaman ikan. Pengamatan lapang dilakukan pada bulan Desember 2021 hingga Januari 2022 di kawasan mangrove Muara Angke, Jakarta Utara. Pengukuran vegetasi mangrove dilakukan pada empat stasiun melalui metode transek dengan tiga ulangan, sedangkan pengambilan contoh ikan menggunakan alat tangkap jaring insang yang dilakukan pada waktu pasang dan surut selama tiga hari berturut. Hasil yang diperoleh menunjukkan kerapatan mangrove paling tinggi berada di stasiun empat. Kondisi kesehatan mangrove juga tergolong kategori sedang. Jenis mangrove dengan indeks nilai penting tertinggi adalah Rhizophora apiculata. Total hasil tangkapan ikan dari dua stasiun di lokasi sebanyak 187 individu dengan tingkat keanekaragaman ikan berada pada kategori sedang. Terdapat hubungan positif antara kerapatan mangrove dengan keanekaragaman jenis ikan di Muara Angke, Jakarta Utara.
Development activities adjacent to the mangrove ecosystem were the main factors causing the decline in the condition of the mangrove ecosystem in Jakarta, which ultimately affects the associated fishes. This study aims to analyze the relationship between the condition of the mangrove ecosystem and fish diversity. Field observations were carried out from December 2021 to January 2022 in the mangrove area of Muara Angke, North Jakarta. Measurement of mangrove vegetation was carried out at four stations through the transect method with three replications, while fish sampling was carried out using gill nets which were carried out at high and low tides for three consecutive days. The results obtained showed that the highest density of mangroves was at station four. The health condition of the mangroves is also in the moderate category. The type of mangrove with the highest importance value index is Rhizophora apiculata. The total fish catches from the two stations in the location were 187 individuals with the index of fish diversity in the medium category. There is a positive relationship between mangrove density and fish species diversity in Muara Angke, North Jakarta.
id
Hubungan antara Kondisi Mangrove dengan Keanekaragaman Jenis Ikan di Muara Angke, Jakarta Utara
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1152142022-11-08T23:52:20Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Solihat, Ai
2022-11-08T23:52:17Z
2022-11-08T23:52:17Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115214
Wilayah pesisir Kabupaten Tangerang memiliki kawasan mangrove yang sedang dalam proses rehabilitasi. Makrozoobentos merupakan biota asosiasi pada kawasan ekosistem mangrove. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sebaran makrozoobentos dan komponen utama yang mempengaruhi keberadaan makrozoobentos pada ekosistem mangrove di pesisir Kabupaten Tangerang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari hingga Maret 2022 di tiga desa, yaitu Desa Ketapang, Desa Patramanggala, dan Desa Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang. Analisis data terdiri atas penentuan stasiun pengambilan contoh, pengolahan data vegetasi mangrove, pengolahan data makrozoobentos, dan penutupan kanopi menggunakan aplikasi ImageJ. Hasil analisis komponen utama menunjukkan sebaran makrozoobentos di pesisir Kabupaten Tangerang di tiga desa dipengaruhi oleh suhu tanah, pH air, penutupan mangrove, tipe substrat, dan jenis mangrove. Komposisi jenis makrozoobentos di Desa Ketapang dan Tanjung Pasir didominasi oleh kelas Gastropoda, serta di Desa Patramanggala didominasi kelas Bivalvia.
The coastal area of Tangerang Regency has a mangrove area that is in the process of being rehabilitated. Macrozoobenthos is association biota in the mangrove ecosystem area. This study aims to analyze the distribution of macrozoobenthos and the main components that affect the presence of macrozoobenthos in the mangrove ecosystem on the coast of Tangerang Regency. The research was conducted from February until March 2022 in three villages, Ketapang Village, Patramangala Village, and Tanjung Pasir Village, Tangerang Regency. Data analysis consisted of determining sampling stations, processing mangrove vegetation data, processing macrozoobenthos data, and canopy closure using the ImageJ application. The results of the main component analysis showed that the distribution of macrozoobenthos on the coast of Tangerang Regency in three villages was influenced by soil temperature, water pH, mangrove cover, substrate type, and mangrove species. The composition of the macrozoobenthos species in the Ketapang and Tanjung Pasir villages was dominated by the Gastropod class, and in Patramanggala Village, it was dominated by the Bivalvia class.
id
Analisis Struktur Komunitas Biota Asosiasi pada Kawasan Rehabilitasi Ekosistem Mangrove di Kabupaten Tangerang
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1153872022-11-29T23:36:18Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Indira, Ganis Fadiyah
2022-11-29T23:36:15Z
2022-11-29T23:36:15Z
2022-11
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115387
Ikan sidat sirip pendek Indonesia (Anguilla bicolor bicolor) merupakan salah satu komoditas perikanan yang memiliki nilai ekonomi penting. Keberhasilan pengangkutan benih ikan diukur dari rendahnya angka kematian benih yang diangkut, kemudian mampu beradaptasi dan dapat tumbuh saat dipelihara pasca pengangkutan. Penelitian ini bertujuan menganalisis kemampuan bertahan hidup benih ikan sidat (elver) dengan perbedaan media basah dan kering. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober hingga Desember 2021 di Laboratorium Fisiologi Hewan Air. Parameter yag diamati yaitu sintasan, tingkat konsumsi oksigen di dalam dan di luar air, glukosa darah dan fisika-kimia air (suhu, pH, oksigen terlarut). Peningkatan persentase glukosa darah pada media basah, media kering dasar lembab serta media kering dasar lembab dan bahan pengisi dari media air berturut-turut adalah 9,04%, 30,72%, dan 48,80%. pH dan DO selama percobaan cocok untuk kelangsungan hidup sidat. Elver mampu hidup selama 24 jam pada media basah (sintasan 97,5%) dengan kondisi fisiologisnya yang relatif baik. Pada media kering dasar lembab, elver kurang mampu bertahan hidup (sintasan 77,5%) dengan kondisi fisiologis yang menurun. Pada media kering, elver mampu bernapas dengan kulit, dengan tingkat konsumsi oksigen sebesar 23,21% dari kebutuhan normalnya pada media air.
The Indonesian shortfin eel (Anguilla bicolor bicolor) is a fishery commodity with important economic value. The success of fish seed transportation is measured by the low mortality rate of the transported fry and then adapts and can grow when cared for post transport. This study aimed to analyze the survivability of elver seeds with differences in wet and dry media. The research was carried out from October to December 2021 at the Aquatic Animal Physiology Laboratory. Parameters observed were survival rate, oxygen consumption rate inside and outside water, blood glucose, and water physical-chemistry (temperature, pH, Dissolved Oxygen). The increase in blood glucose percentages in wet media, dry moist media and dry moist media with fillers from water media were 9,04%, 30,72%, and 48,80% respectively. pH and DO during the experiment are suitable for the survival of eels Elver was able to live for 24 hours in wet media (97,5% survival rate) with relatively good physiological conditions. In dry moist media, were less able to survive (77,5% survival rate) with decreased physiological conditions. In dry media, the elver is able to breathe with the skin, with an oxygen consumption rate of 23,21% of its normal needs in water media.
id
Uji Banding Ketahanan Hidup Elver Antara Media Basah dengan Kering
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1152902022-11-17T23:41:27Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Fernando, Sepriandi
2022-11-17T23:41:24Z
2022-11-17T23:41:24Z
2022-11
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115290
Keberadaan fosfor berupa materi yang mengendap pada sedimen dan materi terlarut pada kolom air. Namun faktor yang mempengaruhi keberadaan fosfor sedimen dan air pada dasar perairan belum dapat dipahami dengan baik penyebabnya. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor yang mempengaruhi sebaran fosfor dalam sedimen dan air di Waduk Jatigede. Pengambilan contoh dilakukan pada bulan Febuari, Maret, dan April 2021 di enam stasiun pengamatan. Analisis data terdiri dari uji signifikansi kesamaan antarwaktu, penentuan musim, pengelompokan stasiun, sebaran fosfor sedimen dan air, keterkaitan fosfor sedimen dan air dengan parameter fisika-kimia sedimen dan kualitas air, serta pendugaan pertukaran fosfor antar sedimen dan air. Berdasarkan curah hujan BMKG kondisi musim Waduk Jatigede yaitu musim hujan. Waduk Jatigede terdiri dari Zona Riverin, Zona Transisi, dan Zona Lakustrin. Konsentrasi fosfor sedimen dan air lapisan hipolimnion tertinggi pada Zona Lakustrin. Sebaran fosfor sedimen dan air menunjukan adanya keterkaitan. Faktor yang mempengaruhi keterkaitan tersebut adalah parameter fisika-kimia sedimen (debu, liat, P-tersedia, pH sedimen, dan DO) dan kualitas air (suhu, kekeruhan, TSS, ortofosfat, DO, pH, dan alkalinitas).
The presence of phosphorus in the form of material that settles in the sediment and dissolved material in the water column. However, the factors that affect the presence of phosphorus in sediments and water at the bottom of the water are not well understood. This study aims to analyze the factors that influence the distribution of phosphorus in sediment and water in the Jatigede Reservoir. Sampling was carried out in February, March, and April 2021 on six observation stations. Data analysis consists of testing the the similarity between times, determining the season, grouping stations, distribution of phosphorus in sediment and water, the relationships between phosphorus in sediment and water with the physico-chemical parameters of sediment and water quality, as well as estimation of the exchange of phosphorus between sediment and water. Based on rainfall intensity, the study period in the Jatigede Reservoir occured in the rainy season. Jatigede Reservoir consists of Riverine Zone, Transition Zone, and Lacustrine Zone. Results showed the highest concentration of phosphorus in sediment and water in the hypolimnion layer was in the Lacustrine Zone. There were strong relationships between phosphorus in sediment and water. The most influencing factors of these relationships were physico-chemical parameters of sediment (i.e. dust, clay, available P, sediment pH, and DO) and water quality (i.e. temperature, turbidity, TSS, orthophosphate, DO, pH, and alkalinity).
id
Keterkaitan Keberadaan Fosfor dalam Sedimen dan Air di Waduk Jatigede, Sumedang, Jawa Barat
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1145082022-09-15T14:38:36Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Masitoh, Ega Hana
2022-09-15T14:38:33Z
2022-09-15T14:38:33Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114508
Chlorella sp. dan Dunaliella sp. merupakan jenis fitoplankton dari kelas Chlorophyta yang menjadi pakan alami udang, terutama udang stadium pasca larva. Sebagai produsen primer di tambak, pertumbuhan fitoplankton dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh besar intensitas cahaya yang berbeda terhadap kelimpahan Chlorella sp. dan Dunaliella sp. Kedua jenis fitoplankton ditumbuhkan pada intensitas cahaya 1000 lux, 3000 lux, dan 7000 lux. Sumber pencahayaan didapat dari lampu pendah putih (cool daylight TLD). Penghitungan kelimpahan dilakukan setiap hari selama 10 hari menggunakan haemocytometer. Analisis data dilakukan untuk mengetahui pertumbuhan sel, signifikansi pengaruh perbedaan intensitas cahaya terhadap kelimpahan sel, dan hubungan antara nutrien dengan kelimpahan sel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan intensitas cahaya memengaruhi kelimpahan Chlorella sp. dan Dunaliella sp. secara signifikan. Kelimpahan Chlorella sp. dan Dunaliella sp. tertinggi didapatkan pada intensitas cahaya 1000 lux, sedangkan kelimpahan terendah didapatkan pada intensitas cahaya 7000 lux.
Chlorella sp. and Dunaliella sp. are phytoplanktons from the class of Chlorophyceae which are natural foods for shrimp, mainly the postlarva. Being a primary producer in shrimp pond, phytoplankton growth is influenced by light intensity. The aim of this study is to examine the influence of different light intensities on the abundances of Chlorella sp. and Dunaliella sp. Both phytoplanktons were cultivated under 1000 lux, 3000 lux, and 7000 lux light intensities. The illuminance was from white fluorescent lamps (cool daylight TLD). Their abundances were counted every day within 10 days using haemocytometer. Data analyses were carried out to deduce the information about cell growth, significance of influence of different light intensities on the cell abundance, and relationship between nutrients and cell abundance. The result suggested that different light intensities significantly affected the abundances of Chlorella sp. and Dunaliella sp. The highest abundances of both phytoplanktons were obtained under 1000 lux, while the lowest abundances were obtained under 7000 lux.
id
Pengaruh Perbedaan Intensitas Cahaya terhadap Kelimpahan Chlorella sp. dan Dunaliella sp.
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1152622022-11-15T00:19:43Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Nurkhasanah
2022-11-15T00:19:40Z
2022-11-15T00:19:40Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115262
Salinitas merupakan salah satu faktor lingkungan di perairan yang dapat mempengaruhi kelangsungan hidup dan pertumbuhan biota, terutama ikan semah (Tor douronensis). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh salinitas terhadap respon fisiologis benih ikan semah (Tor douronensis). Penelitian ini dilaksanakan dari Juni sampai Oktober 2021. Rancangan penelitian yang digunakan berupa rancangan acak lengkap (RAL) sebanyak lima perlakuan salinitas (0 ppt, 2 ppt, 4 ppt, dan 8 ppt) dengan ulangan sebanyak tiga kali. Parameter yang diteliti adalah parameter kualitas air, fisiologis ikan, dan pertumbuhan. Hasil penelitian menunjukkan salinitas media pemeliharaan berpengaruh terhadap parameter pertumbuhan. Kisaran salinitas yang optimum untuk pertumbuhan benih ikan semah pada salinitas 2 ppt. Kadar hemoglobin tertinggi pada salinitas 0 ppt sebesar 7,70±0,61 g/dL dan terendah pada salinitas 8 ppt sebesar 4,90±0,85 g/dL. Kadar glukosa tertinggi dan terendah pada salinitas 6 ppt sebesar 63,33±8,08 mg/dL dan 45,33±8,50 mg/dL di salinitas 0 ppt. Kortisol tertinggi dan terendah pada salinitas 8 ppt sebesar 469,59±222,05 ng/ml dan 29,15±29,78 ng/ml di salinitas 0 ppt. Peningkatan salinitas di atas 4 ppt menyebabkan benih ikan semah mengalami stres.
Salinity is one of the environmental factors in the waters that can affect the survival and growth of biota, especially semah fish (Tor douronensis). This study aims to analyze the effect of salinity on the physiological response of semah fish seed (Tor douronensis). This research was conducted from June to October 2021. The research design used was a completely randomized design (CRD) with five salinity treatments (0 ppt, 2 ppt, 4 ppt, and 8 ppt) with three replications. The parameters studied were parameters of water quality, fish physiology, and growth. The results showed that the salinity of the rearing media had an effect on the growth parameters. The optimum salinity range for the growth of semah fish seed was at a salinity of 2 ppt. The highest hemoglobin level at 0 ppt salinity was 7.70±0.61 g/dL and the lowest at 8 ppt salinity was 4.9±0.85 g/dL. The highest and lowest glucose levels at salinity of 6 ppt were 63.33±8.08 mg/dL and 45.33±8.50 mg/dL at salinity of 0 ppt. The highest and lowest cortisol at 8 ppt salinity was 469.59±222.05 ng/ml and 29.15±29.78 ng/ml at 0 ppt salinity. An increase in salinity above 4 ppt causes fish to experience stress.
id
Pengaruh Salinitas Terhadap Respon Fisiologis Benih Ikan Semah (Tor douronensis)
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1144262022-09-09T06:21:48Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Rahmania, Nurul Azizah
2022-09-09T06:21:45Z
2022-09-09T06:21:45Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114426
Lamun merupakan salah satu ekosistem penting di perairan Pulau Pramuka.
Dalam menghadapi tantangan pengelolaan suatu ekosistem, ekowisata
dipertimbangkan sebagai salah satu sarana yang dapat mendukung upaya
konservasi. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis sebaran spasial lamun sebagai
indikator ekowisata dalam upaya penentuan strategi pengelolaan yang sesuai di
Pulau Pramuka. Penelitian ini dilaksanakan pada Maret hingga April 2019 dengan
metode purposive sampling. Hasil menunjukkan bahwa perairan Pulau Pramuka
memiliki 7 jenis lamun yang biasa hidup di perairan dangkal dan selalu terbuka
pada saat air surut, yaitu Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Enhalus
acoroides, Halodule uninervis, Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium, dan
Thalassia hemprichii. Sebaran lamun tergolong komunitas campuran dengan
penutupan yang cenderung lebih padat di area tepi pantai. Kategori wisata
snorkeling dirasa kurang cocok dikembangkan di ekosistem lamun Pulau Pramuka,
sehingga alternatif pengembangan ekowisata lamun bisa dilakukan melalui wisata
pendidikan.
One of Pramuka Island's most important ecosystems is seagrass. The
ecotourism concept is established as a result of the importance of the tourism sector
as one of the ways for supporting environmental protection. The aim of this study
was to analyze the spatial distribution of seagrass as an ecotourism indicator in
order to come up with a good management strategy for Pramuka Island. Purposive
sampling was used in this study, which took place from March to April 2019. The
results show that there are 7 different varieties of seagrass on Pramuka Island,
including Cymodocea rotundata, Cymodocea serrulata, Enhalus acoroides,
Halodule uninervis, Halophila ovalis, Syringodium isoetifolium, and Thalassia
hemprichii, which all live in shallow areas that are constantly open at low tide. The
distribution of seagrass is categorized as mixed community, with denser
populations along the coast. While snorkeling is regarded unsuitable for
development in the seagrass ecosystem, educational tourism can be used as an
alternative to develop seagrass ecotourism.
id
Distribusi Spasial Lamun Sebagai Indikator Ekowisata dalam Pengelolaan Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1121092022-06-20T15:07:02Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Maharani, Indah Sulistya
2022-06-20T15:06:59Z
2022-06-20T15:06:59Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112109
Cengkareng drain merupakan salah satu cabang kanal buatan dari sungai Pesanggrahan yang melewati daerah administratif Jakarta Barat dan bermuara di Teluk Jakarta. Muara Cengkareng drain yang terletak di sekitar perumahan menjadikannya sebagai sumber masukan air daerah perumahan Pantai Indah Kapuk (PIK) untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Penelitian ini bertujuan menentukan status kelayakan air baku air bersih dengan mendeskripsikan keterkaitan kualitas air di hilir Cengkareng drain, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, akibat pengaruh dari pasang surut dan musim. Data yang digunakan merupakan data hasil pemantauan bulanan Tim Kerjasama LPPM IPB – PIK periode 2017-2019. Keterkaitan kualitas air dan pasang surut dianalisis menggunakan analisis regresi linear dan uji t. Pasang surut memberikan pengaruh yang signifikan pada parameter salinitas, DHL, TDS, dan suhu di hilir Cengkareng drain. Air dari hilir Cengkareng drain memerlukan pengelolaan lebih lanjut untuk dapat digunakan sebagai sumber air bersih sesuai baku mutu air Kelas I.
Cengkareng drain is a branch of an artificial canal from the Pesanggrahan river that passes through the administrative area of West Jakarta and empties into Jakarta Bay. The Muara Cengkareng drain which is located around the housing estate makes it a source of water input for the Pantai Indah Kapuk (PIK) residential area to meet the community's clean water needs. This study aims to determine the feasibility status of clean water raw water by describing the relationship between water quality in the downstream Cengkareng drain, Pantai Indah Kapuk, North Jakarta, due to the influence of tides and seasons. The data used is the result of monthly monitoring of the LPPM IPB – PIK Cooperation Team for the 2017-2019 period. The relationship between water quality and tides was analyzed using linear regression analysis and t-test. Tides have a significant influence on the parameters of salinity, conductivity, TDS, and temperature in the downstream Cengkareng drain. Water from the downstream Cengkareng drain requires further management to be used as a source of clean water according to Class I water quality standards.
id
Dinamika Kualitas Air dan Pasang Surut di Hilir Cengkareng Drain 2017-2019
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1122632022-07-04T06:22:55Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Irdiansyah, Ramadhani
2022-07-04T06:22:52Z
2022-07-04T06:22:52Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112263
Pantai Perawan merupakan salah satu objek wisata yang berada di Pulau Pari. Pengembangannya harus memperhatikan komponen yang mengutamakan unsur sumberdaya alam dengan mempertimbangkan aspek sosial, ekonomi dan budaya. Penelitian ini bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi sumberdaya dan daya dukung Pantai Perawan Pulau Pari untuk pengembangan ekowisata dengan pendekatan valuasi sumberdaya. Memberikan kuesioner merupakan cara mendapatkan data untuk mengetahui informasi nilai travel cost method dan willingness to pay. Pendekatan SWOT digunakan untuk menganalisis strategi pengelolaan. Faktor yang mempengaruhi kegiatan wisata yakni umur dan biaya perjalanan. Rataan willingness to pay sebesar Rp 15.500. Strategi yang digunakan untuk pembangunan wisata yakni dengan meningkatkan fasilitas-fasilitas wisata dan juga membuat forum musyawarah untuk pembuatan lembaga untuk meningkatkan pengembangan ekowisata.
id
Pengembangan ekowisata dengan pendekatan valuasi sumberdaya Pantai Perawan Pulau Pari, Kepulauan Seribu
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1125012022-07-15T00:22:19Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Afifah, Dian Nur
2022-07-15T00:22:17Z
2022-07-15T00:22:17Z
2022-07-14
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112501
Sungai merupakan sumber air yang vital bagi kehidupan manusia. Saat ini, sungai tercemar oleh sampah domestik yang bersumber dari sampah pemukiman bantaran sungai. Masyarakat sebagai produsen sampah plastik domestik bersifat dinamis, sehingga perlu diketahui faktor yang menjadi latar belakang produksi dan kecenderungan perilaku masyarakat membuang sampah plastik ke sungai. Penelitian ini bertujuan untuk memodelkan faktor-faktor yang melatarbelakangi produksi dan kecenderungan perilaku membuang sampah plastik domestik masyarakat Desa Kampungsawah. Variabel independen terdiri dari pendidikan, jumlah anggota keluarga, pengetahuan, sikap, kebiasaan dan kesadaran, ketersediaan fasilitas, dan jarak rumah ke sungai. Data dianalisis dengan regresi linier berganda dan regresi logistik biner. Produksi sampah plastik rumah tangga masyarakat dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga, tingkat pengetahuan, sikap, serta kebiasaan dan kesadaran. Kecenderungan perilaku masyarakat membuang sampah ke sungai dipengaruhi oleh jarak rumah responden ke sungai.
Rivers are a vital source of water for human life. Currently, rivers are polluted by plastic waste sourced from residential waste along the river. The community as a producer of domestic plastic waste is dynamic, so necessary to know the factors behind the community production and behavioral tendencies to throw plastic waste into the river. This study aims to model the factors behind the production and behavioral tendencies of disposing of domestic plastic waste in the community of Kampungsawah Village. The independent variables were education level, number of family members, level of knowledge, attitudes, habits and awareness, facilities, and the distance from respondent’s house to the river. Data were analyzed using multiple linear regression and binary logistic regression. The production of domestic plastic waste was influenced by the number of family members, level of knowledge, attitudes, habits and awareness. The tendency of people's behavior to throw garbage into the river is influenced by the distance of the respondent’s house to the river.
id
Model Produksi dan Kecenderungan Perilaku Membuang Sampah Plastik Domestik ke Sungai, Masyarakat Desa Kampungsawah, DAS Cisadane
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1136182022-08-15T07:58:58Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Astuti, Retno Puji
2022-08-15T07:58:54Z
2022-08-15T07:58:54Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/113618
Konsumsi ikan untuk memenuhi kebutuhan sumber protein hewani akan terus meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Stok alamiah ikan dikhawatirkan mengalami penurunan akibat adanya peningkatan aktivitas penangkapan sehingga perlu didukung dengan adanya pembudidayaan jenis ikan potensial. Ikan bawal dari famili Carangidae saat ini dibudidayakan di BPBL Batam yang terdiri dari 3 jenis, yaitu bawal bintang, bawal emas, dan bawal hibrid. Ketiganya memiliki morfologi yang sangat mirip, sehingga penelitian ini dilakukan untuk memastikan jenis ikan bawal terhadap perbedaan morfologi melalui penelusuran susunan basa nukleotida. Analisis morfologi dilakukan dengan melakukan pengamatan secara langsung melalui beberapa parameter morfologi, sedangkan untuk pengujian molekuler digunakan marka gen COI (Cythochrome Oxydase Subunit I) melalui tahap isolasi, ekstraksi, amplifikasi dan visualisai, serta sekuensing. Hasil yang didapatkan berupa DNA total yang mengandung smear akibat masih adanya kontaminasi dan visualisasi amplifikasi gen COI yang menunjukkan posisi DNA target berada pada kisaran 600-700 bp. Hasil BLASTn menunjukkan bahwa sampel memiliki homologi sebesar ≥99.85 % dengan Trachinotus blochii. Hasil jarak genetik dan pohon filogeni dari ketiga jenis ikan bawal yang rendah akan berada dalam satu ranting yang sama, sehingga menunjukkan adanya hubungan kekerabatan yang dekat. Ketiga jenis ikan bawal berhasil divalidasi ke dalam satu spesies yang sama yaitu Trachinotus blochii karena memiliki susunan basa nukleotida yang identik dan diduga berasal dari tetua yang sama.
Consumption of fish to meet the needs of animal protein sources will continue to increase along with population growth. The natural stock of fish will decrease due to an increase in fishing activity so that it needs to be supported by the cultivation of potential fish species. Pompano from the Carangidae family are currently cultivated at BPBL Batam, which consists of 3 types, namely snubnose pompano, golden pompano, and hybrid pompano. All three have very similar morphology, so this study was conducted to ascertain the types of pompano against morphological differences by tracing the arrangement of nucleotide bases. Morphological analysis was carried out by direct observation through several morphological parameters, while for molecular testing, COI gene markers (Cythochrome Oxydase Subunit I) were used through isolation, extraction, amplification and visualization, as well as sequencing. The results obtained are total DNA containing smears due to contamination and visualization of COI gene amplification which shows the target DNA position is in the range of 600-700 bp. Meanwhile, the BLASTn result showed that the sample had a homology of 99.85% with Trachinotus blochii. The results of the genetic distance and phylogeny tree of the three types of low pompano will be on the same branch, indicating a close relationship. The three types of pompano were successfully validated into the same species, namely Trachinotus blochii because they have identical nucleotide base arrangements and can be presumed to have come from the same parent.
id
Autentikasi Terhadap Perbedaan Morfologi Ikan Bawal (Trachinotus spp.) Budidaya Berdasarkan Marka Gen Cytochrome Oxydase Subunit I (COI)
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1152882022-11-17T04:48:46Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Pradani, Auditra Namira
2022-11-17T04:48:43Z
2022-11-17T04:48:43Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115288
Upaya mereduksi limbah produksi dari kegiatan budidaya perairan perlu
dilakukan antara lain dengan meningkatkan efisiensi pakannya. Salah satunya
dengan penggunaan pakan predigestion yang telah ditambahkan ekstrak pankreas.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penambahan ekstrak pankreas
ayam terhadap keragaan biometrik, efisiensi pakan, dan pertumbuhan benih ikan
nila. Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret hingga April 2022. Benih ikan nila
sebanyak 120 ekor dibagi ke dalam 4 perlakuan berdasarkan konsentrasi enzim
pada pakan (kontrol, 3%, 6%, dan 9%). Berdasarkan uji Anova didapatkan hasil
bahwa nilai biometrik pada keempat perlakuan berbeda nyata. Nilai faktor kondisi
berkisar 2,11-2,69, panjang usus relatif (PUr) berkisar 444,59-468,82%, bobot
insang relatif (BIr) berkisar 6,43-11,19%, dan bobot viseral relatif (BVr) berkisar
24,89-25,79%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan ekstrak pankreas
ayam dapat meningkatkan nilai parameter biometrik, efisiensi pakan, pertumbuhan
benih ikan nila secara signifikan, dan dapat mereduksi limbah organik sebesar
41,5%.
Efforts to reduce production waste from aquaculture need to be carried out
by increasing the feed efficiency. Furthermore, by using predigestion feed with
pancreatic extract. This study aims to analyze the impact of chicken pancreatic
extract on feed through biometric performance, feed efficiency, and growth of nile
tilapia. This research was conducted from March to April 2022. This research used
120 nile tilapia and divided into 4 treatments based on the concentration of enzymes
in the feed given (control, 3%, 6%, and 9%). Based on the Anova test, it was found
that the biometric values in the four treatments were significantly different.
Condition factor values ranged from 2.11-2.69, relative length of intestine (PUr)
ranged from 444.59-468.82%, relative gill weight (BIr) ranged from 6.43-11.19%,
and relative visceral weight (BVr) ranged from 24.89-25.79%. The results of the
analysis showed that feed with the addition of chicken pancreatic extract had a
significant effect on nile tilapia through biometric performance feed efficiency,
growth, and reduce organic waste by 41.5%.
id
Penambahan Ekstrak Pankreas pada Pakan untuk Mengurangi Limbah Organik pada Pemeliharaan Benih Ikan Nila (Oreochromis niloticus Linnaeus, 1758)
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1127872022-07-25T03:18:34Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Aprilia, Mita
2022-07-25T03:18:30Z
2022-07-25T03:18:30Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/112787
Masukan limbah organik dan anorganik dari kegiatan antropogenik di sekitar sungai berpotensi menyebabkan penurunan kualitas perairan dan pengayaan nutrien. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan sebaran oksigen terlarut dan nutrien (amonia, nitrit, nitrat, nitrogen total, dan fosfat total) di Sungai Ciliwung, DKI Jakarta, secara spasial dan temporal. Pemantauan kualitas air dilakukan pada bulan Februari-September 2021 dari 18 stasiun pengamatan. Secara spasial, kandungan oksigen Sungai Ciliwung tergolong rendah di Jakarta Pusat dan Jakarta Utara, kandungan nitrogen total, nitrat, dan fosfat total memenuhi baku mutu di seluruh wilayah sungai, sementara kandungan amonia dan nitrit cenderung tinggi dan tidak memenuhi baku mutu di seluruh wilayah Sungai Ciliwung, DKI Jakarta. Secara temporal, konsentrasi oksigen terlarut, nitrit, nitrogen total, dan fosfat total cenderung tidak berbeda antarmusim, sedangkan konsentrasi amonia lebih tinggi di musim kemarau dan nitrat lebih tinggi di musim hujan. Status kualitas air Sungai Ciliwung, DKI Jakarta, berada pada kondisi tercemar sedang hingga berat.
The input of organic and inorganic waste from anthropogenic activities around the river causes a decrease in water quality and nutrient enrichment. This study aims to analyze and describe the distribution of dissolved oxygen and nutrients (ammonia, nitrite, nitrate, total nitrogen, and total phosphate) in the Ciliwung River, DKI Jakarta, spatially and temporally. Water quality monitoring was carried out in February-September 2021 from 18 observation stations. Spatially, the oxygen content of the Ciliwung River is low in Central Jakarta and North Jakarta, the total nitrogen, nitrate, and total phosphate content meets the quality standards in the entire river area, while the ammonia and nitrite content tend to be high and do not meet the quality standards in the entire Ciliwung River area, DKI Jakarta. Temporally, concentrations of dissolved oxygen, nitrite, total nitrogen, and total phosphate tended not to differ between seasons, while ammonia concentrations were higher in the dry season and nitrate was higher in the rainy season. The water quality status of the Ciliwung River, DKI Jakarta, is in moderate to extremely polluted condition.
id
Sebaran Spasial dan Temporal Oksigen Terlarut dan Nutrien pada Perairan Sungai Ciliwung, DKI Jakarta
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1152592022-11-15T02:54:44Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Prasetyo, Sandy W
2022-11-15T00:16:00Z
2022-11-15T00:16:00Z
2022
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/115259
Ikan swanggi (Priacanthus macracanthus) merupakan salah satu sumberdaya perikanan yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palabuhanratu. Penelitian ini bertujuan mengkaji status stok ikan swanggi yang ditangkap nelayan di Teluk Palabuhanratu, Sukabumi. Contoh ikan diperoleh dengan metode Penarikan Contoh Acak Sederhana (PCAS) dari bulan September 2021 hingga Februari 2022. Hasil penelitian menunjukkan ikan swanggi betina lebih dominan daripada ikan swanggi jantan. Koefisien pertumbuhan (K) ikan jantan dan betina adalah 0,76 dan 0,65. Laju eksploitasi (E) ikan jantan dan betina adalah 0,63 dan 0,54. Ikan swanggi jantan dan betina memiliki ukuran pertama kali tertangkap (Lc) dan ukuran pertama kali matang gonad (Lm) sebesar 214,34 mm; 180,03 mm dan 243,50 mm; 191,50 mm yang menunjukkan growth overfishing. Model Fox dipilih dari beberapa model dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 61,15. Status stok ikan swanggi berdasarkan data aktual 2020 termasuk under fishing. Maximum sustainable yield biomass (BMSY) ikan swanggi jantan dan betina sebesar 6% dan 15% yang menunjukkan recruitment overfishing.
Red Bigeye (Priacanthus macracanthus) is one of the landed fishery resources in Nusantara Fishing Port (PPN) Palabuhanratu. This research aims to find out the status stock of red bigeye caught by a fisherman in Palabuhanratu Bay, Sukabumi. Fish samples were carried out using the Simple Random Sampling (SRS) method from September 2021 until February 2022. The results showed that red bigeye females were more dominant than males. Male and female growth coefficients (K) are 0,76 and 0,65. The exploitation rates (E) of males and females are 0,63 and 0,54. The males and females had the length of first caught (Lc) and length of the first maturity (Lm) were 214,34 mm; 180,03 mm and 243,50 mm; 191,50 mm which indicates growth overfishing. The Fox Model was selected from several models with a determination coefficient (R2) is 61,15. Red bigeye stock status based on actual data in 2020 was categorized as under fishing. The maximum sustainable yield biomass (BMSY) of Redbigeye males and females is 6% and 15% indicating that had been recruitment overfishing.
id
Status Stok Ikan Swanggi (Priacanthus macracanthus Cuvier, 1829) di Teluk Palabuhanratu, Sukabumi
Undergraduate Thesis
oai:repository.ipb.ac.id:123456789/1145872022-09-21T00:13:47Zcom_123456789_7467com_123456789_25com_123456789_9col_123456789_113
Nugraha, Reval Pranadya
2022-09-21T00:07:53Z
2022-09-21T00:07:53Z
2022-09
http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/114587
Ekosistem Sungai Citatih menyediakan sejumlah besar jasa lingkungan, diantaranya penyediaan air minum, perikanan, pertanian, pariwisata, dan pembangkit listrik. Sumberdaya ikan Sungai Cicatih cukup beragam, salah satunya bernilai ekonomis tinggi, yaitu ikan sidat (Anguilla spp.). Peningkatan penggunaan lahan menyebabkan tanda-tanda kerusakan pada daerah aliran sungai perlu diidentifikasi agar masalah pengelolaan habitat ikan sidat dapat diminimalisasi. Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik fisik utama habitat ikan sidat di Sungai Cicatih, Kabupaten Sukabumi. Ruang lingkup penelitian ini yaitu, analisis hidromorfologi sungai, fisika dan kimia perairan, biologi sidat, dan analisis komponen utama dan analisis pengelompokan wilayah. Hasil penelitian diperoleh karakteristik fisik di Sungai Cicatih masih memenuhi kondisi optimal untuk keberlangsungan kehidupan ikan sidat namun terdapat parameter yang melebihi baku mutu, yaitu nitrogen. Karakteristik fisik utama Sungai Cicatih yang dapat memengaruhi kehidupan ikan sidat, yaitu kemiringan lereng, penggunaan lahan, total suspended solid (TSS), curah hujan, suhu, kecepatan arus, total fosfat, total nitrogen, dan jumlah penduduk. Setiap parameter tersebut saling berkorelasi dan dapat memengaruhi siklus hidup ikan sidat.
id
Karakteristik Fisik Habitat Ikan Sidat (Anguilla spp.) di Sungai Cicatih Kabupaten Sukabumi
Undergraduate Thesis