Please use this identifier to cite or link to this item: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/58081
Title: Analisis Usahatani Nanas pada Kelompok Tani Makmur, Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah
Authors: Harianto
Wardani, Annisa Kusuma
Keywords: Bogor Agricultural University (IPB)
Issue Date: 2012
Abstract: Indonesia memiliki kondisi agroklimat yang cocok untuk pengembangan berbagai jenis buah-buahan. Keanekaragaman buah dan keunggulan agro-klimat Indonesia tersebut merupakan potensi dalam menghadapi perdagangan internasional, mengingat saat ini buah sudah menjadi komoditas perdagangan internasional. Beberapa jenis buah unggulan Indonesia yang dapat bersaing di pasar internasional adalah jeruk, mangga, pepaya, nanas, manggis, duku, semangka, durian, dan pisang. Nanas merupakan salah satu komoditi holtikultura yang memiliki potensi untuk dikembangkan. Hal ini terlihat dari jumlah permintaan nanas yang cukup tinggi. Lampung merupakan daerah yang menghasilkan nanas paling banyak di Indonesia. Salah satu daerah di Lampung yang menghasilkan nanas adalah Kabupaten Lampung Tengah khususnya Desa Astomulyo. Pemerintah Desa Astomulyo sedang melakukan program pengembangan lahan nanas, hal ini dilakukan karena pemerintah melihat masih terdapat potensi untuk pengembangan komoditas nanas. Namun terdapat satu kelompok tani di Desa Astomulyo yang mengalami penurunan jumlah luas lahan. Luas lahan diduga dapat mempengaruhi tingkat pendapatan petani. Selain luas lahan tingkat pendapapatan petani juga dapat dipengaruhi oleh produktivitas tanaman. Produktivitas ini dipengaruhi oleh penggunaan faktor-faktor produksi dalam usahatani. Hal tersebut yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian mengenai analisis usahatani nanas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perbedaan penggunaan faktor produksi yang digunakan petani pada lahan sempit dan lahan sedang serta menganalisis pendapatan dan efisiensi pada usahatani nanas berdasarkan luas lahan garapan yang dimiliki oleh petani Kelompok Tani Makmur Desa Astomulyo Kecamatan Punggur Kabupaten Lampung Tengah. Penelitian ini dilakukan pada Kelompok Tani Makmur, Desa Astomulyo, Kecamatan Punggur, Lampung Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja dengan pertimbangan bahwa lokasi tersebut merupakan salah satu sentra penghasil nanas terbesar di Lampung. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2012. Di dalam penelitian ini survey dilakukan dengan cara sensus, yaitu dengan menggunakan keseluruhan anggota dari Kelompok Tani Makmur. Responden pada penelitian ini adalah semua anggota Kelompok Tani Makmur yang sudah mengalami satu musim tanam yaitu sebanyak 42 petani dari total keseluruhan anggota yaitu 45 petani. kemudian responden dibagi menjadi dua kelompok, yaitu petani lahan sedang (0,5-2 hektar) dan petani lahan sempit (< 0,5 hektar). Data yang digunakan adalah data primer berupa wawancara langsung dengan petani dan data sekunder yang diperoleh dari berbagai instansi yang terkait yaitu Dirjen Hortikultura, Departemen Pertanian, Badan Pusat Statistika, BP3K serta kantor Kelurahan/Desa. Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah v analisis data kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif untuk mengetahui keragaan dari usahatani nanas. Sedangkan analisis kuantitatif terdiri dari uji-T, analisis usahatani, dan analisis efisiensi. Uji-T dilakukan untuk mengetahui perbedaan penggunaan faktor produksi yang digunakan oleh petani pada lahan sempit dan lahan sedang. Analisis usahatani yang dilakukan adalah analisis biaya dan analisis pendapatan berdasarkan luas lahan garapan yang dimiliki oleh petani. Analisis efisiensi terdiri dari efisiensi penerimaan terhadap biaya, efisiensi penerimaan terhadap jumlah tenaga kerja, serta efisiensi penerimaan terhadap jumlah investasi awal. Analisis tersebut digunakan untuk mengetahui pendapatan petani serta mengukur efisiensi usahatani dan keberhasilan dari suatu usahatani. Berdasarkan hasil analisis pendapatan diperoleh bahwa pada usahatani nanas pada lahan sedang lebih menguntungkan dibandingkan usahatani nanas pada lahan sempit. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata nilai pendapatan total dalam setahun yang diperoleh pada usahatani lahan sedang adalah Rp 38.045.674,34 per hektar dan pada usahatani lahan sempit Rp 27.605.472,34 per hektar dalam satu tahun. Hasil analisis efisiensi menunjukkan bahwa usahatani nanas pada Kelompok Tani Makmur menguntungkan untuk dijalankan baik pada lahan sempit maupun lahan sedang. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai penerimaan terhadap biaya tunai maupun biaya total yang diperoleh lebih dari satu, yang berarti penerimaannya lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan oleh petani. Nilai R/C rasio berarti setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan petani akan memperoleh penerimaan sebesar nilai R/C rasio yang diperoleh. Pada lahan sempit diperoleh nilai R/C rasio atas biaya total 1,81 dan atas biaya tunai 4,31. Sedangkan pada lahan sedang nilai R/C rasio atas biaya total 2,26 dan atas biaya tunai 5,55. Efisiensi penerimaan terhadap jumlah tenaga kerja pada lahan sempit sebesar 26.451,29 dan pada lahan sedang sebesar 28.408,08. Hal ini berarti dalam satu hektar setiap satu HOK tenaga kerja yang digunakan dalam usahatani nanas lahan sempit, petani akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 26.451,29 dan pada lahan sedang Rp 28.408,08. Untuk analisis efisiensi penerimaan terhadap jumlah investasi awal pada usahatani lahan sempit adalah 7,63 dan pada lahan sedang adalah 9,15. Hal ini berarti dalam setiap Rp 1,00 yang dikeluarkan petani untuk investasi, petani akan memperoleh penerimaan sebesar Rp 7,63 pada lahan sempit dan Rp 9,15 pada lahan sedang. Efisiensi penerimaan terhadap biaya, efisiensi penerimaan terhadap jumlah tenaga kerja, maupun efisiensi penerimaan terhadap jumlah investasi awal menunjukkan bahwa usahatani nanas pada lahan sedang lebih efisien dibandingkan pada lahan sempit. Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan penulis adalah petani perlu memperhatikan bibit nanas yang digunakan, baik jumlah maupun kualitas. Selain itu, perlu adanya peningkatan intensitas pemberian materi dan informasi mengenai penggunaan faktor-faktor produksi nanas agar para petani mau mengikuti SOP dari para petugas penyuluh pertanian. Hal tersebut diharapkan dapat meningkatkan produktivitas tanaman, sehingga pendapatan petani juga dapat meningkat.
URI: http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/58081
Appears in Collections:UT - Agribusiness

Files in This Item:
File Description SizeFormat 
BAB I Pendahuluan.pdf
  Restricted Access
BAB I321.32 kBAdobe PDFView/Open
BAB II Tinjauan Pustaka.pdf
  Restricted Access
BAB II434.41 kBAdobe PDFView/Open
BAB III Kerangka Pemikiran.pdf
  Restricted Access
BAB III432.87 kBAdobe PDFView/Open
BAB IV Metodologi Penelitian.pdf
  Restricted Access
BAB IV427.4 kBAdobe PDFView/Open
BAB V Gambaran Umum.pdf
  Restricted Access
BAB V396.38 kBAdobe PDFView/Open
BAB VI Hasil dan Pembahasan.pdf
  Restricted Access
BAB VI537.28 kBAdobe PDFView/Open
BAB VII Kesimpulan dan Saran.pdf
  Restricted Access
BAB VII285.83 kBAdobe PDFView/Open
Cover.pdf
  Restricted Access
Cover280.76 kBAdobe PDFView/Open
Daftar Pustaka.pdf
  Restricted Access
Daftar Pustaka291.56 kBAdobe PDFView/Open
H12akw.pdf
  Restricted Access
full text1.66 MBAdobe PDFView/Open
Lampiran.pdf
  Restricted Access
Lampiran725.62 kBAdobe PDFView/Open
Ringkasan.pdf
  Restricted Access
Ringkasan288.24 kBAdobe PDFView/Open


Items in DSpace are protected by copyright, with all rights reserved, unless otherwise indicated.