Show simple item record

dc.contributor.advisorDaryanto, Arief
dc.contributor.advisorSyaukat, Yusman
dc.contributor.authorErmansyah, Ledi
dc.date.accessioned2019-09-30T04:35:41Z
dc.date.available2019-09-30T04:35:41Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98705
dc.description.abstractIndonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan konsumsi dan nilai riil konsumsi pangan hewani yang diproyeksikan terus meningkat. Namun, Indonesia memiliki beberapa permasalahan dalam konsumsi pangan hewani rumah tangga, seperti rendahnya rata-rata konsumsi dan pangsa pengeluaran, penurunan rata-rata konsumsi, pengeluaran, dan pangsa pengeluaran, serta meningkatnya dan relatif tingginya rata-rata harga beberapa komoditas pangan hewani. Selain itu, sering terjadi ketidakakuratan dalam proyeksi penawaran dan permintaan pangan hewani di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola permintaan pangan hewani rumah tangga di Indonesia dan memproyeksikan permintaan pangan hewani rumah tangga di Indonesia. Data yang digunakan bersumber dari Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2014 sampai 2018, dengan model permintaan yang digunakan adalah log-linear (double log) dan metode estimasi Seemingly Unrelated Regression. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan pola permintaan pangan hewani rumah tangga di Indonesia yang dipengaruhi harga-harga pangan hewani, pendapatan, IPM, preferensi, dan tren waktu. Tiga komoditas pangan hewani yang paling banyak dikonsumsi rumah tangga di Indonesia adalah telur ayam ras, daging ayam ras, dan ikan tongkol, sedangkan yang paling sedikit dikonsumsi adalah telur itik, telur ayam kampung, dan daging sapi. Tiga komoditas pangan hewani yang memiliki harga tertinggi adalah daging sapi, susu bubuk, dan daging ayam kampung, sedangkan yang memiliki harga terendah adalah susu cair pabrik, telur ayam ras, dan ikan tongkol. IPM berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi susu bubuk dan susu cair pabrik, serta berpengaruh negatif dan signifikan terhadap konsumsi ikan kembung dan daging ayam kampung. Wilayah dengan preferensi konsumsi ikan tongkol atau daging ayam ras yang lebih tinggi/kuat memiliki potensi peningkatan konsumsi ikan tongkol atau daging ayam ras yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lainnya. Tren waktu berpengaruh positif dan signifikan terhadap konsumsi daging ayam kampung, telur ayam ras, dan susu kental manis, serta berpengaruh negatif dan signifikan terhadap konsumsi ikan kembung dan susu bubuk. Permintaan ikan tongkol, daging ayam ras, dan telur ayam ras adalah elastis harga, sedangkan permintaan telur ayam kampung, susu bubuk, susu cair pabrik, ikan kembung, daging sapi, daging ayam kampung, telur itik, dan susu kental manis adalah inelastis harga. Permintaan ikan tongkol dan ikan kembung adalah elastis pendapatan. Sedangkan permintaan daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, susu bubuk, susu cair pabrik, dan susu kental manis adalah inelastis pendapatan dan dapat digolongkan komoditas kebutuhan pokok. Permintaan telur itik, telur ayam kampung, dan daging ayam kampung adalah inelastis pendapatan dan dapat digolongkan komoditas inferior. Berdasarkan skenario yang diterapkan, dalam enam tahun ke depan, yaitu 2019 sampai 2024, diproyeksikan akan terjadi peningkatan ataupun penurunan permintaan pangan hewani rumah tangga di Indonesia yang diakibatkan pertumbuhan harga pangan hewani, pendapatan, dan IPM. Konsumsi daging sapi, daging ayam ras, telur ayam kampung, telur itik, dan susu cair pabrik akan cenderung mengalami peningkatan. Sedangkan konsumsi ikan tongkol, ikan kembung, daging ayam kampung, telur ayam ras, susu bubuk, dan susu kental manis akan cenderung mengalami penurunan. Saran dan implikasi kebijakan dari penelitian ini adalah pemerintah dan pemangku kepentingan terkait di Indonesia sebaiknya lebih fokus pada upaya pemenuhan permintaan pangan hewani rumah tangga yang paling banyak dikonsumsi, menurunkan harga pangan hewani utamanya yang masih memiliki harga relatif tinggi, meningkatkan pendapatan untuk meningkatkan daya beli masyarakat, serta meningkatkan IPM. Selain itu, pemerintah perlu mengantisipasi peningkatan atau penurunan permintaan pangan hewani rumah tangga di Indonesia dalam beberapa tahun ke depan yang dapat dipengaruhi oleh pertumbuhan harga pangan hewani, pendapatan, dan IPM. Perlu dilakukan berbagai upaya untuk peningkatan produksi, distribusi, dan konsumsi pangan hewani, serta peningkatan efisiensi untuk mencegah terjadinya kehilangan dan pemborosan pangan hewani (food loss and food waste). Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan meningkatkan jumlah dan produktivitas input seperti bibit, pakan, tenaga kerja, skala usaha, kesehatan hewan, dan kesehatan masyarakat veteriner (rumah potong hewah/rumah potong unggas), asuransi dan pembiayaan/kredit, serta investasi. Peningkatan distribusi dengan perbaikan tata niaga dan integrasi rantai nilai. Peningkatan konsumsi dengan komunikasi, informasi, dan edukasi konsumsi pangan hewani. Sementara efisiensi dapat ditingkatkan dengan penerapan teknologi dan inovasi baik pada aspek produksi, distribusi, maupun konsumsi. Selain itu perlu diterbitkan regulasi dan kebijakan yang mendukung, serta pengawasan untuk meningkatkan kepatuhan para pelaku dalam industri pangan hewani. Saran untuk penelitian selanjutnya adalah penggunaan data konsumsi dan pengeluaran dengan runtun waktu (time series) bulanan untuk menangkap seberapa besar pengaruh hari besar keagamaan nasional seperti Idul Fitri, Idul Adha, dan Natal terhadap kenaikan permintaan pangan hewani rumah tangga di Indonesia. Penggunaan data konsumsi dan pengeluaran dengan cakupan yang lebih besar, tidak hanya rumah tangga tetapi juga hotel, restoran, dan penyedia jasa makanan lainnya seperti katering, jasa kesehatan, dan jasa lainnya; serta industri pangan hewani olahan di Indonesia. Selain itu, perlu dilakukan penelitian lanjutan terkait faktor-faktor penentu harga pangan hewani di Indonesia.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB Universityid
dc.subject.ddcAgricultural economicsid
dc.subject.ddcDemand animal foodsid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titlePola Permintaan Pangan Hewani Rumah Tangga di Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordIndonesiaid
dc.subject.keywordpermintaanid
dc.subject.keywordproyeksiid
dc.subject.keywordpangan hewaniid
dc.subject.keywordrumah tanggaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record