Analisis Usaha Penangkapan Ikan Drift Gillnet di Pangkalan Pendaratan Ikan Cikidang Pangandaran.
View/ Open
Date
2019Author
Syauqi, Irfan
Oktariza, Wawan
Muninggar, Retno
Metadata
Show full item recordAbstract
Pelabuhan perikanan memiliki peran penting dalam mendukung aktivitas usaha
penangkapan ikan. Unit usaha penangkapan ikan jaring insang hanyut (drift
gillnet) merupakan unit usaha penangkapan ikan terbanyak di gunakan oleh
nelayan yang berbasis di Pangkalan Pendaratan Ikan Cikidang, Pangandaran.
Drift gillnet menargetkan ikan layur dan bawal sebagai ikan target utama. Hasil
penelitian pada tahun 2006 menunjukan bahwa usaha penangkapan ikan drift
gillnet di Pangkalan Pendaratan Ikan, Cikidang menguntungkan dengan R/C
rasio rata-rata 1,1. Namun setelah 10 tahun, produksi ikan layur dan bawal di
PPI Cikidang mengalami penurunan drastis sebesar 25,01% dari produksi tahun
2015. Hal tersebut dimungkinkan akan berpengaruh terhadap penerimaan usaha
penangkapan ikan drift gillnet. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan
dukungan PPI Cikidang terhadap usaha penangkapan ikan drift gillnet,
mendeskripsikan aspek teknis alat tangkap drift gillnet dan menganalisis usaha
drift gillnet di PPI Cikidang Pangandaran. Metode penelitian menggunakan
metode penelitian studi kasus dengan analisis data yang digunakan yaitu gap
analysis dukungan PPI terhadap usaha alat tangkap drift gillnet, analisis aspek
teknis, dan analisis usaha drift gillnet. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat
fasilitas pelabuhan seperti dermaga, break water, TPI, dan kantor pelabuhan
yang mendukung kegiatan usaha drift gillnet. Alat tangkap drift gillnet yang
digunakan di PPI Cikidang pada umumnya berukuran 2 inchi dan 5 inchi dengan
lama operasi one day fishing. Usaha penangkapan alat tangkap drift gillnet
secara rata-rata memiliki keuntungan sebesar Rp21.720.045 per tahun, nilai R/C
rata-rata sebesar 1,37, nilai pengembalian investasi (ROI) masih rendah yaitu
sebesar 0.37 dan waktu pengembalian investasi mencapai 2 tahun 2 bulan.