Show simple item record

dc.contributor.advisorSinaga, Bonar M.
dc.contributor.advisorNovianti, Tanti
dc.contributor.advisorKustiari, Reni
dc.contributor.authorPurba, Helena Juliani
dc.date.accessioned2019-07-04T03:02:14Z
dc.date.available2019-07-04T03:02:14Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/98224
dc.description.abstractIndonesia adalah produsen sekaligus eksportir utama minyak sawit di pasar minyak nabati dunia. Sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan penduduk dunia dan perkembangan program hilirisasi (khususnya bahan bakar/ fuel), kebutuhan minyak nabati dunia juga mengalami peningkatan setiap tahun. Perdagangan minyak nabati dunia didominasi (90%) oleh minyak sawit, kedelai, rapeseed dan bunga matahari yang dipengaruhi oleh faktor eksternal termasuk kebijakan perdagangan dan faktor internal di dalam negeri. Pada tahun 2050, proyeksi konsumsi minyak nabati dunia mencapai 25 kg/kapita sehingga diperlukan ketersediaan minyak nabati total sebesar 230 juta ton atau tambahan 60 juta ton dari produksi tahun 2015. Peningkatan penggunaan minyak nabati dunia sebagai bahan baku biodiesel (blending minyak fosil) sejalan dengan kebijakan mandatori biodiesel yang dilakukan oleh semua negara eksportir dan importir minyak nabati. Minyak sawit merupakan komoditas terbesar dalam produksi, konsumsi dan perdangangan di pasar dunia. Bagi Indonesia, minyak sawit dan produk turunannya adalah penyumbang terbesar dalam penerimaan negara, yaitu mencapai Rp 239 triliun pada tahun 2017. Indonesia sedang melakukan upaya pengembangan biodiesel yang bersumber dari minyak sawit dalam kebijakan mandatori biodiesel. Biodiesel adalah sumber energi terbarukan dan rendah emisi. Kebijakan perdagangan diperlukan untuk mempercepat pencapaian pengembangan biodiesel Indonesia. Penelitian bertujuan untuk: (1) Membangun model ekonometrika perdagangan minyak nabati dunia dan biodiesel Indonesia; (2) Menganalisis kinerja perdagangan minyak nabati dunia dan biodiesel Indonesia; (3) Menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi pasar minyak nabati dunia dan biodiesel Indonesia; dan (4) Menganalisis dampak kebijakan tarif dan larangan impor oleh negara importir minyak sawit dunia, kenaikan harga minyak mentah, GDP importir minyak nabati, depresiasi nilai tukar, pajak ekspor minyak sawit Indonesia, DMO, Replanting terhadap pasar minyak nabati dunia dan biodiesel Indonesia. Minyak nabati yang dianalisis adalah minyak sawit, kedelai, rapesed dan bunga matahari. Pengembangan biodiesel sebagai hilirisasi industri minyak sawit dibatasi hanya pada negara Indonesia. Analisis menggunakan data sekunder tingkat nasional periode 1991-2015. Penelitian menggunakan model sistem persamaan simultan terdiri dari 88 persamaan struktural dan 18 persamaan identitas dan estimasi model menggunakan metode Two Stage Least Square (2SLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebijakan peningkatan tarif impor oleh negara importir (India, Uni Eropa,China dan Amerika Serikat), larangan impor minyak sawit oleh Uni Eropa dan kebijakan pajak ekspor minyak sawit Indonesia berdampak positif bagi pengembangan biodiesel Indonesia, namun berdampak menurunkan total penerimaan nilai ekspor. Kenaikan penerimaan ekspor biodiesel belum mampu mengompensasi penurunan nilai ekspor minyak sawit. Kebijakan pajak ekspor akan lebih efektif meningkatkan total penerimaan ekspor (minyak sawit dan biodiesel) apabila dibarengi dengan kebijakan peremajaan kelapa sawit (replanting). Kebijakan ini berdampak positif bagi kinerja pasar minyak kedelai dunia, namun menurunkan kinerja pasar minyak rapeseed dan minyak bunga matahari di pasar dunia. Hasil simulasi faktor eksternal Indonesia yaitu peningkatan harga dunia minyak mentah berdampak positif terhadap peningkatan ekspor dan impor minyak sawit dunia. Peningkatan impor lebih besar dibandingkan dengan peningkatan ekspor sehingga mendorong kenaikan harga dunia. Impor minyak sawit tertinggi dilakukan oleh negara China diikuti oleh negara Amerika Serikat, Eropa dan India. Apabila negara eksportir dan importir memiliki tujuan mengembangkan industri produk turunan dari minyak sawit, maka dapat dilakukan pada saat harga dunia minyak mentah meningkat cukup tinggi. Kinerja perdagangan minyak rapeseed dan minyak bunga matahari juga semakin baik pada saat harga dunia minyak mentah cukup tinggi. Dampak positif terbesar dari simulasi ini terjadi pada kinerja perdagangan minyak sawit dan dampak negatif terjadi pada kinerja perdagangan minyak kedelai. Simulasi faktor eksternal melalui peningkatan GDP negara importir utama minyak sawit berdampak positif bagi penerimaan total nilai ekspor Indonesia, namun berdampak negatif bagi pengembangan biodiesel domestik. Kinerja perdagangan minyak kedelai, minyak rapeseed dan minyak bunga matahari membaik pada saat GDP importir utama minyak sawit meningkat. Pengembangan biodiesel Indonesia dapat dilakukan melalui kebijakan pajak ekspor, DMO dan replanting. Kenaikan harga dunia minyak nabati sebagai akibat peningkatan pajak ekspor minyak sawit Indonesia dapat diatasi dengan kebijakan replanting sehingga ekspor minyak sawit ke pasar dunia masih meningkat dan mendorong penurunan harga dunia minyak sawit. Pada saat Uni Eropa menerapkan kebijakan melarang impor minyak sawit, maka disarankan Pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan replanting dan DMO untuk mengompensasi kehilangan penerimaan nilai ekspor minyak sawit sehingga total nilai ekspor masih meningkat. Pada saat harga dunia minyak mentah cukup tinggi, maka disarankan pemerintah melakukan kebijakan DMO. Kebijakan hilirisasi minyak sawit Indonesia di masa yang akan datang disaranan fokus kepada percepatan hilirisasi biodiesel. Kebijakan ini haruslah dibarengi dengan peningkatan produktivitas kebun (minyak) sawit melalui replanting sehingga produksi minyak sawit meningkat dan harga produk turunan berbahan baku minyak sawit seperti minyak goreng, biodiesel dan industri lain (kimia) dapat stabil karena konsumsi minyak sawit industri tersebut tidak terganggu.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgricultural Economicsid
dc.subject.ddcWorld Marketid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titleDampak Faktor Eksternal dan Internal terhadap Pasar Minyak Nabati Dunia dan Biodiesel Indonesiaid
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordminyak nabatiid
dc.subject.keywordkebijakan perdaganganid
dc.subject.keywordfaktor eksternalid
dc.subject.keywordbiodieselid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record