Analisis Sumberdaya Ikan Non Target pada Perikanan Rajungan di Pesisir Lampung Timur
Abstract
Pesisir Lampung Timur merupakan perairan pantai dengan tipe terbuka,
terdapat pada bagian barat Laut Jawa. Wilayah pesisir ini digunakan untuk berbagai
kegiatan diantaranya yaitu kegiatan perikanan tangkap, pelabuhan dan pemukiman.
Salah satu kegiatan perikanan tangkap terbesar di wilayah ini yaitu penangkapan
rajungan (Portunus pelagicus). Aktivitas penangkapan rajungan dengan
menggunakan alat tangkap jaring insang dasar menyebabkan banyaknya spesies
non-target yang tertangkap. Spesies non-target yang tertangkap dapat
dikelompokan menjadi retained species dan discarded species. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis komposisi (kelimpahan dan bobot) spesies non-target
perikanan rajungan di lokasi penangkapan (fishing ground) yang berbeda pada
musim timur. Selain itu, menghitung nilai ekonomi terhadap spesies non-target
ekonomis pada perikanan rajungan di Pesisir Lampung Timur.
Penelitian dilakukan di lokasi pendaratan rajungan yaitu Labuhan
Maringgai dan Kuala Penet, dengan lokasi penangkapan (fishing ground) masingmasing.
Rajungan dan spesies non-target dikumpulkan setiap bulan dari bulan Juni
hingga Oktober 2017. Spesies tersebut dikumpulkan dari kapal yang dioperasikan
oleh nelayan dengan metode purposive sampling. Analisis yang dilakukan terkait
kelimpahan dan bobot spesies yaitu dihitung indeks Shannon-Wiener, indeks
keseragaman, indeks Dominansi Simpson, indeks asosiasi. Uji Man-Whitney
digunakan untuk melihat perbandingan kelimpahan dan bobot spesies non-target di
kedua lokasi penangkapan. Analisis penerimaan nelayan yaitu penerimaan total
nelayan dan penerimaan relatif pada kedua lokasi pengamatan.
Hasil diperoleh 103 jenis non-target di L. Maringgai dan 114 jenis di K.
Penet. Mayoritas spesies non-target yang tertangkap pada kedua lokasi tersebut
memiliki kesamaan jenis. Proporsi kelimpahan dan bobot spesies ekonomis ratarata
kurang dari 7% pada kedua lokasi pengamatan. Proporsi kelimpahan dan bobot
didominasi oleh spesies non-ekonomis yaitu lebih dari 70% dan 40% pada kedua
lokasi pengamatan. Spesies dominan (primer dan sekunder) yang ditemukan juga
merupakan spesies non-ekonomis yaitu kelompok krustase dan moluska. Bobot
spesies non-ekonomis (discarded species) di K. Penet lebih tinggi dibandingkan
dengan L. Maringgai pada effort yang sama. Nilai indeks Shannon-Wiener keempat
kelompok spesies non-target di kedua lokasi pengamatan berada di atas 2,5. Nilai
indeks keseragaman hampir merata, serta tidak ada jenis yang mendominansi
berdasarkan indeks Dominansi Simpson. Tingkat asosiasi antara spesies non-target
dengan spesies target rata-rata tergolong tinggi hingga sangat tinggi. Total
penerimaan nelayan dari spesies target mencapai 95%, sehingga spesies non-target
ekonomis dari jaring insang dasar perikanan rajungan tidak berpengaruh signifikan
terhadap penerimaan total nelayan.
Collections
- MT - Fisheries [2932]