Show simple item record

dc.contributor.advisorHastuti, Dwi
dc.contributor.advisorKrisnatuti, Diah
dc.contributor.authorFarhatilwardah
dc.date.accessioned2019-05-31T02:11:54Z
dc.date.available2019-05-31T02:11:54Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97848
dc.description.abstractPeriode remaja merupakan masa transisi dari masa anak-anak menuju dewasa dengan tugas perkembangan untuk memperoleh peranan sosial dan kebebasan emosional dari orangtua, namun remaja masih belum mampu mengendalikan diri dengan baik. Penelitian ini menguji perbedaan metode sosialisasi orangtua, interaksi teman sebaya, kontrol diri, dan karakter sopan santun berdasarkan jenis kelamin; serta menguji pengaruh metode sosialisasi orangtua, interaksi teman sebaya, dan kontrol diri terhadap karakter sopan santun remaja. Penelitian ini menggunakan desain cross-sectional study dengan metode survei. Populasi penelitian adalah siswa kelas VII dan VIII dari dua SMPN terpilih di Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor. Kriteria contoh adalah siswa yang berasal dari keluarga dengan orangtua lengkap yang dipilih secara acak proporsional (proportionate random sampling). Jumlah contoh awal penelitian adalah 212 orang. Akan tetapi, terdapat 25 orang contoh yang tidak dapat berpartisipasi dalam penelitian sampai selesai karena tidak dapat hadir pada saat pengambilan data penelitian, sehingga jumlah akhir contoh penelitian ini adalah 187 orang, 87 orang laki-laki dan 100 orang perempuan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret 2018. Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini merupakan data primer yang meliputi karakteristik keluarga (usia orangtua, lama pendidikan orangtua, pekerjaan orangtua, pendapatan keluarga, dan jumlah anggota keluarga), karakteristik remaja (usia dan jenis kelamin), metode sosialisasi orangtua, interaksi teman sebaya, kontrol diri, dan karakter sopan santun. Keseluruhan data primer dikumpulkan dengan cara mengisi kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Penggalian informasi dilakukan menggunakan kuesioner, siswa yang menjadi contoh mengisi kuesioner sendiri dengan dipandu oleh enumerator. Variabel metode sosialisasi orangtua diukur menggunakan kuesioner yang dimodifikasi dari Umasyah dan Alfiasari (2016) dengan mengacu pada konsep Berns (1997), terdiri dari 30 item pernyataan, sepuluh dimensi dengan 4 skala likert (1=sangat tidak sesuai, 2=tidak sesuai, 3=sesuai, dan 4=sangat sesuai), nilai cronbach alpha metode sosialisasi ayah adalah 0.688 dan metode sosialisasi ibu adalah 0.704. Variabel Interaksi teman sebaya diukur dengan kuesioner yang dimodifikasi dari The Friendship Qualities Scale (Bukowski et al. 1994), terdiri dari 23 item pernyataan dari lima dimensi, menggunakan 4 skala likert (1=tidak pernah, 2=jarang, 3=sering, dan 4=selalu), dengan nilai cronbach alpha adalah 0.802. Variabel kontrol diri diukur menggunakan kuesioner yang dimodifikasi dari Self Control Scale (Tangney et al. 2004), terdiri dari 20 item pernyataan, empat dimensi, dinilai pada skala likert 4-poin (mulai dari sangat tidak sesuai, hingga sangat sesuai), dan nilai cronbach alpha adalah 0.802. Variabel karakter sopan santun menggunakan kuesioner yang dimodifikasi dari Hastuti et al. (2017), terdiri dari 15 item pernyataan dengan lima dimensi, menggunakan skala likert 4-poin (mulai dari tidak pernah hingga selalu), nilai cronbach alpha adalah 0.795. Pengolahan data menggunakan Microsoft Office Excel dan analisis data menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) versi 16.0. Total perolehan skor yang diperoleh contoh, kemudia diubah dalam bentuk index untuk memenuhi ketentuan uji statistik. Analisis data yang digunakan adalah statistika deskriptif (jumlah, minimum, maksimum, persentase, rata-rata, dan standar deviasi), uji beda T-test (menganalisis perbedaan menurut jenis kelamin remaja), uji korelasi (menganalisis hubungan antar variabel), dan path analisis (menganalisis pengaruh). Remaja yang terlibat dalam penelitian ini berusia 11-15 tahun dengan rata-rata usia adalah 13 tahun. Usia ibu berada pada rentang 30-55 tahun dengan rata-rata usia 42 tahun. Usia ayah berada pada rentang 36-58 tahun dengan rata-rata usia 45 tahun. Rata-rata lama pendidikan Ibu dan ayah adalah 12 tahun atau tamat pendidikan Sekolah Menengah Akhir. Pendapatan keluarga berada pada rentang Rp 1.000.000,00-18.000.000,00/bulan, dengan rata-rata Rp 3.941.176/ bulan dan jumlah anggota keluarga rata-rata 5 orang. Tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada semua karakteristik remaja dan keluarga antara remaja laki-laki dengan remaja perempuan. Hampir semua remaja laki-laki dan remaja perempuan pada penelitian ini menyatakan memiliki teman dengan jenis kelamin yang sama. Lebih dari 50 persen remaja, laki-laki maupun perempuan menyatakan memiliki teman yang berusia sama. Asal lingkungan pertemanan remaja dengan persentase terbanyak adalah lingkungan satu SMP . Metode sosialisasi orangtua termasuk dalam kategori sedang, dengan nilai rata-rata indeks persepsi remaja laki-laki adalah 66.32 dan remaja perempuan adalah 66.28. Interaksi teman sebaya remaja laki-laki termasuk dalam kategori rendah dengan nilai rata-rata indeks adalah 56.48, sementara remaja perempuan termasuk dalam kategori sedang dengan nilai rata-rata indeks adalah 66.28. Kontrol diri remaja termasuk kategori rendah dengan nilai rata-rata indeks remaja laki-laki adalah 54.44 dan remaja perempuan adalah 52.97. Karakter sopan santun remaja terkategori tinggi, dengan nilai rata-rata indeks remaja laki-laki adalah 81.63 dan remaja perempuan adalah 81.60. Metode sosialisasi orangtua, kontrol diri, dan karakter sopan santun tidak memperlihatkan adanya perbedaan antara remaja laki-laki dengan remaja perempuan, namun interaksi teman sebaya remaja perempuan lebih tinggi dibandingkan remaja laki-laki. Metode sosialisasi orangtua dan kontrol diri memiliki hubungan yang positif signifikan dengan karakter sopan santun, semakin baik metode sosialisasi yang dilakukan orangtua, dan semakin tinggi kontrol diri remaja, maka karakter sopan santun akan semakin baik. Metode sosialisasi orangtua dan kontrol diri juga memiliki pengaruh langsung terhadap karakter sopan santun. Nilai yang disosialisasikan orangtua kepada remaja dan kontrol diri yang baik yang dimiliki remaja mampu berperan dalam meningkatkan karakter sopan santun remaja. Selain itu, karakter sopan santun juga merupakan hasil dari proses sosialisasi nilai oleh orangtua yang terinternalisasi dalam diri remaja melalui kontrol diri.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFamilyid
dc.subject.ddcSocialization Methodsid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleMetode Sosialisasi Orangtua, Interaksi Teman Sebaya, Kontrol Diri, dan Karakter Sopan Santun Remajaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordinteraksi teman sebayaid
dc.subject.keywordkarakter sopan santunid
dc.subject.keywordkontrol diriid
dc.subject.keyworddan sosialisasi orangtuaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record