Show simple item record

dc.contributor.authorNofarianty
dc.date.accessioned2010-04-30T02:06:12Z
dc.date.available2010-04-30T02:06:12Z
dc.date.issued2007
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/9765
dc.description.abstractKonversi lahan pertanian untuk penggunaan non-pertanian merupakan ancaman bagi ketahanan pangan nasional. Fenomena ini juga terjadi di Kabupaten Agam, terlihat dari terus berkurangnya luas baku sawah. Agar masalah konversi ini tidak menimbulkan kerawanan pangan, maka perlu dilakukan analisis potensi lahan sawah yang dapat dicadangkan sebagai kawasan produksi beras khususnya di Kabupaten Agam. Tujuan penelitian ini adalah : (1) analisis perumusan indikator kelayakan wilayah untuk pencadangan kawasan produksi beras, (2) analisis struktur keterkaitan antar indikator dan indeks komposit kelayakan wilayah untuk pencadangan kawasan produksi beras, (3) analisis pengelompokkan dan tipologi wilayah berdasarkan hirarki kelayakan wilayah untuk kawasan produksi beras, (4) analisis dan pemetaan pola spasial tipologi wilayah berdasarkan hirarki wilayah untuk pencadangan kawasan produksi beras dan (5) analisis land rent usahatani padi pada tipologi wilayah yang layak, agak layak dan kurang layak untuk dicadangkan sebagai kawasan produksi beras. Data yang digunakan adalah data sekunder dari PODES 2005, kabupaten dalam angka tahun 2005, hasil survey pertanian tahun 2005 dan peta-peta tematik digital. Selain itu juga menggunakan data primer hasil wawancara dengan petani. Untuk mencapai tujuan penelitian ini analisis data yang digunakan adalah (1) analisis Sistem Informasi Geografi (SIG), (2) analisis statistika multivariate yaitu Principal Components Analysis (PCA), Cluster Analysis (CA) dan Discriminant Function (DF), dan (3) analisis land rent usahatani padi. Hasil analisis spasial dengan metode overlay peta kesesuaian lahan untuk padi dengan peta RTRW diperoleh areal potensial untuk padi seluas 65 589 ha atau 29.65 % dari luas wilayah Kabupaten Agam. Angka ini merupakan 29.81 % dari total luas areal potensial pengembangan sawah di Provinsi Sumatera Barat. Selanjutnya jumlah peubah yang digunakan sebagai indikator dalam menentukan wilayah yang layak dijadikan sebagai kawasan produksi beras hanya 20 peubah dari 30 peubah asal karena 20 peubah tersebut yang memberikan pengaruh nyata pada faktor loadings 0.55. Berdasarkan hasil tipologi wilayah, ada 5 (lima) naga ri yang termasuk ke dalam tipologi layak, 16 (enam belas) nagari tipologi agak layak, 44 (empat puluh empat) nagari termasuk tipologi kurang layak dan 8 (delapan) nagari yang tergolong tipologi tidak layak untuk dicadangkan sebagai kawasan produksi beras. Penyebaran spasial tipologi layak menunjukkan pola yang terkonsentrasi di wilayah barat sedangkan tipologi lainnya lebih terkosentrasi di bagian tengah dan timur. Land rent usahatani padi di Kabupaten Agam menunjukkan bahwa land rent tipologi layak sebesar Rp 3 450 000/ha/thn, tipologi agak layak sebesar Rp 2 798 800 ha/thn dan tipologi kurang layak sebesar Rp 2 243 000/ha/thn.id
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)
dc.titleAnalisis Potensi Lahan Sawah Untuk Pencadangan Kawasan Produksi Beras Di Kabupaten Agam - Sumatera Baratid


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record