Show simple item record

dc.contributor.advisorLatif, Hadri
dc.contributor.advisorPurnawarman, Trioso
dc.contributor.authorNiasono, Aji Barbora
dc.date.accessioned2019-05-17T07:23:06Z
dc.date.available2019-05-17T07:23:06Z
dc.date.issued2019
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/97415
dc.description.abstractPenggunaan antibiotik yang tidak rasional di peternakan unggas menyebabkan kerugian dan memiliki peranan penting dalam terjadinya resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang tingkat kejadian resistensi antibiotik terhadap bakteri E. coli dan mengetahui faktor risiko terjadinya resistensi antibiotik terhadap bakteri E. coli yang diisolasi dari peternakan broiler di Kabupaten Subang. Metode penelitian menggunakan cross sectional study dengan pola pengambilan sampel secara stratified random sampling. Kuesioner digunakan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya resistensi E. coli. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah boot swab pada kandang peternakan ayam broiler di Kabupaten Subang. Isolat E. coli (n=74) diperoleh dari 74 sampel boot swab. Sampel tersebut diisolasi dan diidentifikasi secara morfologis dan biokimia menggunakan tes IMVIC untuk memperoleh isolat E. coli. Pengujian dilanjutkan dengan uji kepekaan terhadap sembilan antibiotik, yaitu tetrasiklin, sulfametoksazol, trimetoprim, ampisilin, asam nalidiksik, siprofloksasin, enrofloksasin, gentamisin dan kloramfenikol dengan menggunakan metode agar dilusi. Interpretasi hasil uji kepekaan ini mengacu pada Clinical and Laboratory Standards Institute CLSI VET01S (2015) dan CLSI M100 (2018). Pengukuran tingkat pengetahuan dilakukan menggunakan kuesioner terstruktur yang telah diuji validitas dan reabilitasnya. Metode uji korelasi Spearman digunakan untuk menganalisa hubungan terhadap kondisi resistensi E. coli dengan faktor pengetahuan, sikap dan praktik peternak. Uji regresi logistik digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor risiko yang berpengaruh pada kejadian resistensi E. coli terhadap antibiotik. E. coli diisolasi dari 74 sampel boot swab. Lebih dari 90% resisten terhadap setidaknya tiga atau lebih antibiotik. Resistensi yang paling umum diamati adalah tetrasiklin 97.3%, sulfametoksazol 87.8%, trimetoprim 74.3%, ampisilin 68.9%, asam nalidiksik 64.8%, siprofloksasin 45.9%, enrofloksasin 40.5%, gentamisin 28.4% dan kloramfenikol 10.8%. Variabel umur peternak dan pengalaman beternak mempengaruhi terhadap kejadian resistensi fluoroquinolon (FQ) dengan multi drug resistance (MDR) yakni lama beternak dibawah sampai dengan 5 tahun beresiko 6 kali lebih besar dibanding lama beternak lebih dari 5 tahun. Hasil pengetahuan, sikap dan perilaku menunjukkan kategori sedang, sikap responden tentang penggunaan antibiotik belum diterapkan pada perilaku beternak. Pendekatan petugas kesehatan sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran peternak dalam berperilaku yang bijak dalam penggunaan antibiotik. Fungsi pengawasan dalam pelaksanaan penggunaan antibiotik perlu ditingkatkan untuk memperbaiki perilaku para peternak dalam penggunaan antibiotik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcVeterinary Public Healthyid
dc.subject.ddcE. Coli Bacteriaid
dc.subject.ddc2018id
dc.subject.ddcSubang-Jawa Baratid
dc.titleResistensi Antibiotik Terhadap E. coli yang Diisolasi dari Peternakan Ayam Broiler di Kabupaten Subangid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordboot swabid
dc.subject.keywordEscherichia coliid
dc.subject.keywordpeternakan ayam broilerid
dc.subject.keywordresisitensi antimikrobaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record