Show simple item record

dc.contributor.advisorSuryaningtyas, Dyah Tjahyandari
dc.contributor.advisorWidjaja, Hermanu
dc.contributor.authorSyaifuddin, Zubair
dc.date.accessioned2019-03-22T02:12:19Z
dc.date.available2019-03-22T02:12:19Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96961
dc.description.abstractSifat-sifat tanah berubah dari suatu tempat ke tempat lain yang secara relatif mencerminkan bekerjanya berbagai faktor pembentuk tanah. Bahan organik merupakan bagian fungsional tanah yang mempunyai fungsi dan peranan sangat penting dalam menentukan kesuburan dan produktivitas tanah melalui pengaruhnya terhadap sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Parameter untuk mengetahui berapa lama bahan organik tanah dapat bertahan dalam tanah sebelum diemisikan ke atmosfer dalam bentuk CO2 dikenal dengan istilah turnover bahan organik tanah. Penelitian ini dilakukan untuk mempelajari sifat morfologi, fisik, kimia tanah, mengklasifikasikan tanah serta mengetahui lama turnover bahan organik tanah di bawah tegakan Jati di BKPH Tomo Sumedang. Penelitian dilakukan pada tiga profil yang mewakili lereng atas, tengah, dan bawah secara toposekuen. Ketiga profil memiliki variasi karakteristik tanah yaitu kedalaman solum, jumlah horison, warna dan struktur tanah serta mempunyai bahan induk sama yaitu napal. Tekstur tanah klei dengan bobot isi berkisar antara 1.20 – 1.36 g/cm3. Kandungan P tersedia rendah sampai sangat rendah, P total sedang, pH tanah masam sampai netral, kejenuhan basa dan kapasitas tukar kation sangat tinggi, kandungan bahan organik tanah, C-organik, dan N total sangat rendah sampai dengan rendah. Berdasarkan pengukuran mineral fraksi pasir, jumlah mineral mudah lapuk pada profil ZS – 01 lebih banyak dari ZS – 03 dan ZS – 02, sedangkan jumlah mineral resisten paling banyak terdapat pada profil ZS – 01 dan paling sedikit profil ZS – 03. Hal ini menunjukkan bahwa intensitas pelapukan pada profil ZS – 01 lebih rendah dibandingkan ZS – 02 dan ZS – 03, akan tetapi profil ZS – 01 lebih berkembang dari ZS – 02 dan ZS – 03. Intensitas pelapukan disebabkan oleh sudah terbentuknya horison argilik di kedalaman 44 sampai 122 cm pada profil ZS - 01 sedangkan pada profil ZS – 02 baru terbentuk horison kambik dan pada profil ZS – 03 belum terdapat horison penciri bawah. Klasifikasi tanah pada kelas subgrup pada profil ZS – 01 Typic Hapludalfs, profil ZS – 02 Typic Dystrudepts, dan Profil ZS – 03 Lithic Udorthents. Lama turnover bahan organik tanah di bawah tegakan Jati pada kedalaman 0 – 14 cm adalah 6 – 8 tahun, pada kedalaman 0 – 50 cm adalah 18 – 19 tahun dan pada kedalaman 0 – 100 cm adalah 28 – 32 tahun. Faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan lama turnover bahan organik tanah adalah rasio klei/C. Semakin rendah klei/C semakin banyak C-organik diikat klei, sehingga turnover bahan organik tanah semakin lama.id
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil Sciencesid
dc.subject.ddcSoil Characteristicsid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcTomo Sumedang, Jawa Baratid
dc.titleKarakteristik Tanah dan Turnover Bahan Organik Tanah di Bawah Tegakan Jati (Tectona grandis Linn f) di BKPH Tomo Sumedang.id
dc.subject.keywordC- organikid
dc.subject.keywordpelapukanid
dc.subject.keywordrasio klei/Cid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record