Pola Pelepasan P dari Pupuk Lepas lambat NPK dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi serta Beberapa Unsur Hara dalam Tanah.
Abstract
Peningkatan efisiensi pemupukan unsur hara perlu diupayakan melalui
penggunaan formulasi Slow Release Fertilizer (SRF) atau pupuk lepas lambat.
Penelitian ini bertujuan mengetahui pola pelepasan P dari SRF NPK dan
pengaruhnya terhadap pertumbuhan tanaman padi sawah serta jumlah Ca-, Mg-dd
dan ketersediaan hara mikro dalam tanah. Penelitian ini terbagi menjadi dua
bagian, yaitu (1) penanaman padi dengan metode rancangan acak lengkap satu
faktor, yaitu pupuk dengan 7 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3
kali sehingga terdapat 21 satuan percobaan. (2) Analisis unsur hara di dalam tanah
dengan metode inkubasi tanah, terdiri dari 7 perlakuan. Pupuk yang digunakan
terdiri dari dua jenis SRF yaitu SRF 16-16-16 dan SRF 30-6-8 yang dibandingkan
dengan NPK Mutiara. Masing-masing pupuk diuji dengan dosis 150 dan 300
kg/ha di rumah kaca untuk penanaman padi, sedangkan dosis 600 dan 1200 kg/ha
untuk inkubasi tanah di laboratorium. Penelitian menunjukkan SRF memberikan
pengaruh terhadap pertumbuhan fase vegetatif pada tanaman padi. SRF 30-6-8
dosis 300 kg/ha berbeda nyata menghasilkan jumlah dan tinggi tanaman
dibandingkan dengan pupuk SRF 16-16-16 dan tidak berbeda nyata dengan pupuk
NPK Mutiara. Hasil uji pupuk menunjukkan pada minggu ke-1 pelepasan P dari
SRF mencapai 40-50%, minggu ke-7 meningkat 50-70%, dan pada minggu ke-14
mencapai 90%. Pupuk SRF mempunyai pola pelepasan P lebih lambat
dibandingkan dengan pupuk NPK Mutiara. Jumlah Ca-, Mg-dd dalam tanah tidak
kelihatan perbedaannya pada setiap perlakuan selama inkubasi. Ketersediaan
unsur hara mikro Fe pada setiap perlakuan menurun seiring berjalannya waktu
inkubasi dibandingkan dengan unsur hara Mn, Zn dan Cu yang cenderung stabil.