Show simple item record

dc.contributor.advisorZuhud, Ervizal. A.M
dc.contributor.advisorSoekmasi, Rinekso
dc.contributor.authorHarnov
dc.date.accessioned2019-01-24T03:24:45Z
dc.date.available2019-01-24T03:24:45Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/96538
dc.description.abstractSuku Anak Dalam(SAD) adalah salah satu suku di Indonesia yang masih hidup secara tradisional di dalam hutan.Salah satu hutan tempat tinggal dan sumber penghidupan mereka adalahdi kawasan hutan Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNDB). Kehidupan secara tradisional ini telah mereka jalani sejak lama dan tetap bertahan hingga saat ini. Interaksi SAD dengan hutan yang telah berlangsung sejak lama ini membuat mereka memiliki banyak tradisi terkait dengan konservasi hutan. Hal ini tercermin dari sikap dan perilaku mereka terhadap sumberdaya hutan, yang sesuai dengan prinsip konservasi hutan. Pengetahuan SAD mengenai RotanJernang dan konservasi hutan merupakan aspek penting dalam kebudayaan tradisional mereka. Namun pengetahuan ini lambat laun akan mengalami penyesuaian terhadap perubahan-perubahan yang terjadi seiring perkembangan masyarakat SAD.Sekarang ini jernang dimanfaatkan oleh SAD bukan hanya sebagai bahan obat tradisional tetapi sebagai komoditi untuk diperdagangkan.Perubahan sosial budaya, harga jernang yang tinggi; berkisar antara Rp 2.800.000 sampai dengan Rp. 3000.000/kg di tingkat SAD, dapat memicu pemanenan buah rotanjernang muda, pemanenan buah RotanJernang tanpa menaati nilai-nilai sosial budaya dan aturan adat istiadat. Salah saatu solusi dampak perubahan sosial budaya SAD terhadap kelestarian rotanjernang di TNBD adalah menyusun strategi konservasi rotanjernangTujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi tradisi bejernang, nilai-nilai sosial budaya SAD dan merumuskan strategi konservasi rotanjernang serta habitatnya. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Data dan informasi dikumpulkan dengan menggunakanteknikstudi pustaka, observasi dan wawancara.Analisis data menggunakan tekniktriangulasi.Hasil dari penelitian ini, tradisi bejernang telah berlangsung ratusan tahun merupakan bukti bahwa nilai-nilai sosial budaya masyarakat SAD efektif dalam hal konservasi sumberdaya hutan dan habitatnya. Pengelolaan kawasan hutan TNBD ke depan hendaknya sesuai dengan nilai-nilai sosial budaya masyarakat SAD. Alternatif tindakan sebagai strategi konservasi rotanjernangyakni: 1) Penataan ruang; 2) Penelitian dan Pengembangan RotanJernang; 3) Budidaya RotanJernang; 4) Membangun pasar jernang nasional; 5) Konservasi in situ dan konservasi ex situ RotanJernang; 6) Pembentukan forum komunitas SAD dan Penguatan Lembaga Adat SAD; 7) Pendampingan dan pemberdayaan SAD; 8) Penegakan aturan adat SAD; 9) Pengelolaan kawasan TNBD secara kolaboratif; dan 10) Monitoring dan evalusi kegiatan konservasi jernang secara berkala.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcTropical Biodiversity Conservationid
dc.subject.ddcRattanid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcJambi, Sumatera Selatanid
dc.titleEtnobotani dan Strategi Konservasi RotanJernang (Daemonorops spp) di Taman Nasional Bukit Duabelas Provinsi Jambiid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordEtnobotaniid
dc.subject.keywordRotanJernangid
dc.subject.keywordSuku Anak Dalamid
dc.subject.keywordKonservasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record