Show simple item record

dc.contributor.advisorHarianto
dc.contributor.advisorSuharno
dc.contributor.authorBaharuddin, Nurfaisah
dc.date.accessioned2018-11-19T04:12:26Z
dc.date.available2018-11-19T04:12:26Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95137
dc.description.abstractKebutuhan nasional jagung lebih besar dibandingkan dengan produksi jagung domestik. Hal ini dikarenakan Permintaan industri pakan setiap tahun mengalami peningkatan. Untuk memenuhi kebutuhan nasional tersebut, pemerintah harus melakukan impor jagung. Impor jagung Indonesia berasal dari negara intra dan ekstra ASEAN. Selain itu, harga impor lebih murah dibanding harga domestik dan kualitas jagung impor lebih baik dibanding dengan kualitas jagung domestik sehingga menyebabkan impor jagung Indonesia meningkat. Tujuan penelitian yaitu menganalisis dampak penghapusan tarif impor dari negara ekstra ASEAN dan penerapan tarif impor 20 persen dari negara intra ASEAN terhadap pasar jagung Indonesia. Penelitian menggunakan data time series selama 25 tahun yaitu tahun 1990 sampai 2015. Model perdagangan jagung Indonesia dirumuskan dalam model ekonometrika sebagai bentuk sistem persamaan simultan dan diestimasi dengan menggunakan metode Two Stage Least Squares (2SLS). Model perdagangan jagung Indonesia sebanyak 23 persamaan yang terdiri dari 15 persamaan struktural dan 8 persamaan Identitas. Pengolahan data menggunakan Software Statistical Analysis System/Econometric Time Series (SAS/ETS) versi 9.1. Hasil menunjukkan bahwa Dampak perubahan perdagangan Intra dan ekstra ASEAN terhadap pasar jagung Indonesia menyebabkan terjadinya creation dan divertion trade. Kebijakan penghapusan tarif impor jagung Indonesia dari negara ekstra ASEAN menyebabkan impor jagung Indonesia meningkat dan menyebabkan luas areal lahan, produktivitas dan produksi jagung menurun. kebijakan peningkatan tarif impor jagung indonesia dari negara intra ASEAN menyebabkan jumlah impor jagung dari negara ASEAN menurun dan menyebabkan luas areal lahan, produktivitas dan produksi jagung juga menurun. Dampak penghapusan tarif impor dari negara ekstra ASEAN yakni tidak adanya intensif petani untuk memperluas lahan sehingga menyebabkan produksi menurun dan harga jagung anjlok. Dampak penerapan tarif impor 20 persen dari negara intra ASEAN menyebabkan impor dari Thailand dan Myanmar menurun sehingga Indonesia lebih memilih impor jagung dari negara ekstra ASEAN dan menyebabkan harga jagung di tingkat petani menurunid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcMaire Industryid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcIndonesiaid
dc.titleDampak Perubahan Perdagangan Intra dan Ekstra ASEAN terhadap Pasar Jagug Indonesiaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordjagungid
dc.subject.keywordASEANid
dc.subject.keywordtariff imporid
dc.subject.keywordsimultanid
dc.subject.keyword2SLSid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record