Show simple item record

dc.contributor.advisorSudrajat, Agus Oman
dc.contributor.advisorSetiawati, Mia
dc.contributor.authorJufri, Fatahillah Maulana
dc.date.accessioned2018-11-14T07:08:56Z
dc.date.available2018-11-14T07:08:56Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/95054
dc.description.abstractBudidaya ikan lele Clarias gariepinus di Indonesia setiap tahun meningkat produksinya. Akan tetapi selalu mengalami kendala kelangkaan benih akibat tingginya permintaan tidak dibarengi dengan peningkatan produksi benih. Kondisi ini diperberat dengan sifat ikan lele yang umumnya memijah selama musim hujan, dan induk membutuhkan waktu lama untuk proses rematurasinya, serta proporsi induk yang matang gonad juga rendah. Induksi rematurasi hormonal dengan Oodev dan suplementasi astaxanthin dalam pakan induk diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan proporsi kematangan induk, memperbaiki kualitas telur dan juga dapat meningkatkan daya tahan benih. Oodev yang mengandung hormon PMSG dan anti dopamin bertujuan untuk merangsang proses pematangan gonad induk betina, sehingga proses maturasi dan rematurasi menjadi semakin cepat. Astaxanthin merupakan karotenoid antioksidan dan dapat mempercepat perkembangan oosit, meningkatkan kualitas nutrisi telur dan daya tahan larva yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan rancangan acak faktorial model 3×3, dengan faktor: 1. dosis hormon Oodev 3 taraf (0, 0.5 dan 1 mL/kg induk/2 minggu) dan 2. dosis astaxanthin 3 taraf (0, 50 dan 100 mg/kg pakan), yang dicampurkan pada pakan sebanyak 2 % dari bobot tubuh induk betina dengan frekuensi pemberian sebanyak dua kali sehari, pada pagi dan sore hari. Eksperimen yang dirancang adalah K (Kontrol), A50 (Astaxanthin 50 mg/kg pakan), A100 (Astaxanthin 100 mg/kg pakan), Od0.5 (Oodev 0,5 mL/kg induk per 2 minggu), Od1 (Oodev 1 mL/kg induk per 2 minggu), Od0.5A50 (kombinasi Od0.5 dan A50), Od1A50 (kombinasi Od1 dan A50), Od0.5A100 (kombinasi Od0.5 dan A100), dan Od1A100 (kombinasi Od1 dan A100). Pencampuran Oodev dan/atau astaxanthin pada pakan dilakukan dua minggu sekali selama 12 minggu. Induk betina lele Mutiara berumur 1-1.5 tahun dan bobot awal 550±45.22 g, setelah diberi perlakuan menunjukkan pertambahan bobot yang meningkat tiap minggunya, namun tidak berbeda nyata antar perlakuan (P>0.05). Performa reproduksi terbaik didapatkan pada Od1A100: 1) nilai GSI tercepat dan tertinggi dengan 3 puncak sejak minggu ke-4 sebesar 20.00±0.22 %, lalu minggu ke-8 dan 12 (P<0.05); 2) nilai HSI tercepat juga tertinggi dengan 3 puncak pada minggu ke-2, 8 dan tertinggi di minggu ke-12 sebesar 2.00±0.10 % (P<0.05); 3) konsentrasi estradiol tercepat dan tertinggi dengan 3 puncak pada minggu ke-2, 6 dan tertinggi di minggu ke-10; 4) perkembangan telur tercepat dan ukuran diameter telur tercepat besar dengan 3 puncak di minggu ke-4, 8 dan tertinggi di minggu ke-12 sebesar 1.55±0.090 mm (P<0.05); 5) Fekunditas tertinggi sebanyak 156 992 butir telur per kg bobot induk; 6) Periode rematurasi tercepat dalam waktu 3 minggu dan proporsi induk matang gonad tertinggi, mencapai 90 % di minggu ke-3, 6 dan 9; dan 7) meningkatkan daya tahan larva umur 6 hari tanpa pakan sebesar 94.33 %. Pemberian astaxanthin pada pakan induk, terbukti diteruskan ke telur dan hasil terbaik pada semua perlakuan dengan dosis astaxanthin 100 mg/kg pakan yang menyebabkan: 1) peningkatan kandungan karotenoid tertinggi pada gonad (41.50-49.50 mg/kg); 2) meningkatkan kandungan protein gonad (28.20-28.59 %); dan 3) menurunkan kandungan lemak gonad (0.32-0.40 %). Pada beberapa parameter pengamatan menunjukkan terjadi interaksi positif antara Oodev dan astaxanthin (P<0.05). Hormon Oodev secara tunggal meningkatkan nilai GSI, HSI dan diameter telur lebih tinggi dibandingkan astaxanthin secara tunggal, namun apabila hormon Oodev dikombinasikan dengan astaxanthin 50 mg/kg pakan dapat meningkat GSI sebesar 3.23 %, HSI sebesar 0.21 % dan diameter telur sebesar 0.16 mm, dan semakin meningkat pada saat dikombinasikan dengan astaxanthin 100 mg/kg pakan dengan peningkatan GSI sebesar 4.17%, HSI 0.28 % dan diameter telur meningkat sebesar 0.19 mm. Sedangkan suplementasi astaxanthin secara tunggal dapat meningkatkan fekunditas dan daya tahan larva lebih tinggi dibandingkan hormon Oodev secara tunggal, meskipun demikian tidak terjadi interaksi antara kombinasi oodev dan astaxanthin terhadap fekunditas (P>0.05), namun fekunditas pada saat Oodev dan astaxanthin dikombinasikan dengan dosis tertinggi menghasilkan fekunditas tertinggi. Sedangkan untuk daya tahan larva, saat hormon Oodev 0.5 mL/kg induk per 2 minggu dikombinasikan dengan astaxanthin, terjadi interaksi positif dan dapat meningkatkan SR larva sebesar 14.83% dengan suplementasi astaxanthin 50 mg/kg pakan dan sebesar 24% dengan suplementasi astaxanthin 100 mg/kg, pada saat dosis hormon Oodev ditingkatkan menjadi 1 mL/kg induk per 2 minggu, SR larva meningkat 24.33% dengan kombinasi suplementasi astaxanthin 50 mg/kg pakan dan meningkat sebesar 39.17 % jika dikombinasikan dengan astaxanthin 100 mg/kg pakan (P<0.05). Hormon Oodev secara tunggal memiliki peranan dalam mempercepat periode rematurasi, sedangkan suplemen astaxanthin secara tunggal memiliki peran dalam meningkatkan daya tahan larva. Hasil terbaik didapat dengan mengkombinasikan Oodev 1 mL/kg induk per 2 minggu dan astaxanthin 100 mg/kg pakan yang diberikan melalui pakan dalam mempercepat periode rematurasi ikan lele Mutiara, dapat mempercepat tiga kali lebih cepat dan meningkatkan proporsi induk matang gonad lebih tinggi, 35 % dibandingkan kontrol, dan juga peningkatan daya tahan larva yang dilihat dari kelangsungan hidup larva tanpa pakan selama 6 hari lebih tinggi, 74.33 % dibandingkan kontrol. Kombinasi induksi hormonal dengan Oodev dan suplementasi astaxanthin dalam pakan mampu mempercepat periode pematangan gonad dan meningkatkan proporsi induk matang gonad serta memperbaiki kualitas larva yang dihasilkan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcCatfishid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcSubang, Jawa Baratid
dc.titleInduksi Maturasi Induk Betina Ikan Lele Mutiara (Clarias gariepinus) Menggunakan Oodev dan Astaxanthin secara Oral.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordOocyte developerid
dc.subject.keywordastaxanthinid
dc.subject.keywordClarias gariepinusid
dc.subject.keywordperiode rematurasi, SR larvaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record