Analisis Kasus Penolakan Pangan Ekspor Indonesia
Abstract
Perdagangan pangan internasional dilakukan untuk meningkatkan
keuntungan perusahaan sehingga dapat meningkatkan devisa negara. Akan tetapi,
dalam perdagangan pangan internasional produk pangan dapat mengalami
penolakan karena berbagai alasan terkait mutu maupun regulasi yang berlaku,
seperti yang dialami oleh Indonesia. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa
jenis produk pangan yang mengalami penolakan dalam perdagangan internasional
serta alasan penolakannya. Data yang diperoleh kemudian ditabulasikan dan
disajikan dalam bentuk grafik agar dapat dianalisis. Hasil analisis menunjukkan
bahwa jenis produk pangan yang paling banyak terkena kasus penolakan adalah
kategori produk perikanan. Alasan yang paling banyak menyebabkan penolakan
adalah alasan filthy dan kontaminasi Salmonella. Menggunakan analisis tulang
ikan, beberapa faktor penyebab tingginya kontaminasi Salmonella pada produkproduk
tersebut diakibatkan masih rendahnya kesadaran produsen Indonesia
tentang Good Manufacturing Practices (GMP), sanitasi, dan keamanan pangan.
Saran yang direkomendasikan untuk memitigasi kontaminasi Salmonella maupun
kontaminan lainnya pada produk pangan adalah dengan adanya komitmen utuh
dari produsen pangan dalam penerapan GMP, Sanitation Standard Operational
Procedures (SSOP), dan manajemen keamanan pangan dimana sistem Hazard
Analysis Critical Control Point (HACCP) terdapat di dalamya.