Show simple item record

dc.contributor.advisorMunibah, Khursatul
dc.contributor.advisorTjahjono, Boedi
dc.contributor.authorPersadani, Indahsari
dc.date.accessioned2018-08-27T04:24:21Z
dc.date.available2018-08-27T04:24:21Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92693
dc.description.abstractKabupaten Pandeglang merupakan salah satu sentra produksi padi di Provinsi Banten dengan luas areal persawahan sebesar 46.826 ha (16,96%). Kabupaten Pandeglang berada pada wilayah dataran yang bervariasi antara 0-1.778 mdpl dengan relief yang cukup beragam. Keadaan topografi yang terdapat banyak pegunungan dan perbukitan mempengaruhi keberadaan lahan sawah dimana memerlukan area yang datar dalam pengelolaannya. Melalui teknologi penginderaan jauh, pengaruh topografi terhadap persebaran lahan sawah dapat dipelajari. Di antaranya adalah pengaruh keragaman topografi terhadap pola spasial lahan sawah. Interpretasi pola spasial dilakukan secara digital melalui analisis tetangga terdekat (Average Nearest Neighbor). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persebaran bentuklahan, mengetahui persebaran lahan sawah pada setiap bentuklahan, dan mengetahui pola spasial lahan sawah pada berbagai bentuklahan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Kabupaten Pandeglang memiliki 19 jenis bentuklahan yang didominasi oleh bentuklahan perbukitan denudasional struktural (DS1) dengan luas 50.905 ha (18,44%) dan bentuklahan dataran fluvial (F1) dengan luas 48.795 ha (17,67%). DS1 mendominasi di bagian selatan, sementara F1 mendominasi di bagian tengah dan barat. Hamparan lahan sawah menyebar pada setiap bentuklahan dengan rata-rata luasan sebesar 2.464 ha. Luas hamparan lahan sawah tertinggi terdapat pada bentuklahan F1, yaitu 22.022 ha (47,03 %), dikarenakan morfologi F1 memiliki kelas lereng datar hingga berombak (<8%), sementara itu luas sawah terkecil terdapat pada bentuklahan lereng atas kerucut vulkanik (V2), yaitu 11 ha (0,02 %) yang memiliki kelas lereng yang sangat curam (>60%). Dalam hal ini terlihat bahwa semakin curam lereng suatu wilayah, maka penyebaran lahan sawah semakin rendah. Secara umum, pola spasial lahan sawah di daerah penelitian cenderung mengelompok. Pola spasial dipengaruhi oleh relief permukaan, yaitu semakin datar reliefnya, maka pola spasial semakin acak. Kondisi relief permukaan yang kurang sesuai untuk penggunaan lahan sawah menyebabkan pola semakin mengelompok atau menyebar.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil sciencesid
dc.subject.ddcLand typesid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcPandeglang, Bantenid
dc.titlePola Spasial Lahan Sawah pada Berbagai Bentuklahan di Kabupaten Pandeglangid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordbentuklahanid
dc.subject.keywordlahan sawahid
dc.subject.keywordpola spasialid
dc.subject.keywordpenyebaranid
dc.subject.keywordpemusatanid
dc.subject.keywordPandeglangid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record