Show simple item record

dc.contributor.advisorAhmad, Usman
dc.contributor.advisorSubrata, I Dewa Made
dc.contributor.authorDahlan, Sakinah Ahyani
dc.date.accessioned2018-06-26T04:40:12Z
dc.date.available2018-06-26T04:40:12Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/92395
dc.description.abstractdeteksi cemaran cendawan dan kontaminan aflatoksin pada biji pala yang dikeringkan dengan metode penjemuran berbeda dengan bantuan fluorescence imaging. Teknologi pengolah citra lebih efisien terhadap biaya karena hanya membutuhkan kamera CCD (charge coupled device) dan komputer yang dilengkapi dengan sensor khusus serta alat digitasi yang berfungsi untuk mengubah citra input berbentuk analog menjadi digital. Pada penelitian digunakan biji pala yang berasal dari petani di Pulau Siau, Kabupaten Sitaro, Provinsi Sulawesi Utara. Peralatan yang digunakan antara lain perangkat perekam citra yang terdiri dari kamera CCD (charged couple device), seperangkat PC (personal computer), penyangga kamera, papan sebagai tempat objek, lampu biasa merk Philips 5 watt sebanyak 4 buah sebagai sumber cahaya citra normal, serta lampu UV merk SANKO DENKI dengan panjang gelombang 352 nm sebagai sumber cahaya fluoresens, serta seperangkat alat untuk pengukuran kadar ai yakni oven, timbangan analitik, cawan, desikator. Biji pala dikeringkan dengan dua cara pengeringan yakni pengeringan yang dilakukan setiap hari (continous drying) dan pengeringan yang dilakukan setiap dua hari (intermitten drying) di bawah sinar matahari langsung. Kemudian dilakukan penyimpanan di ruangan dengan suhu normal hingga terlihat tanda-tanda keberadaan cendawan. Biji pala yang telah dikeringkan dan disimpan kemudian difoto menggunakan kamera CCD dengan sumber cahaya normal dan sumber cahaya UV. Kadar air biji pala dengan pengeringan kontinyu adalah 13,5% dengan 17 hari pengeringan dan 10,7% pada pengeringan intermiten dengan 8 hari pengeringan. Observasi visual dari citra yang dihasilkan menunjukkan bahwa lampu normal dapat dilakukan untuk mendeteksi keberadaan cendawan pada biji pala kering dengan persentase masing-masing 28,0% untuk pengeringan kontinyu dan 26,2% untuk pengeringan interminten. Sedangkan observasi visual dari citra dengan sumber cahaya UV dapat digunakan untuk mendeteksi aflatoksin pada biji pala kering dengan persentase masing-masing 10,4% dan 13,4% untuk pengeringan kontinyu dan pengeringan intermiten.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPost Harvesty Technologyid
dc.subject.ddcHarvestingid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleMetode Visual untuk Deteksi Cendawan dan Aflatoksin pada Biji Pala Kering Menggunakan Citra Fluoresensid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbiji palaid
dc.subject.keywordfluoresensid
dc.subject.keywordUVid
dc.subject.keywordaflatoksinid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record