Optimasi Fungsi Keanggotaan FIS Menggunakan Algoritme Genetika pada Prediksi BEP SPBG (Studi Kasus : Ditjen Migas).
View/ Open
Date
2017Author
Hartanto, Raden Rizky
Buono, Agus
Arkeman, Yandra
Metadata
Show full item recordAbstract
Dalam rangka upaya Pemerintah dalam melakukan diversifikasi energi
melalui konversi bahan bakar minyak ke gas alam. Pemerintah telah membangun
SPBG (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas) di beberapa kota besar di Indonesia.
Namun demikian, SPBG yang telah dibangun sebagian besar tidak beroperasi
dengan nilai ekonomi yang maksimal karena sebagian besar SPBG mengalami
keuntungan bulanan yang rendah sehingga menyebabkan waktu yang dibutuhkan
untuk mencapai BEP (Break Even Point) lebih panjang dari yang diharapkan. Dari
permasalahan tersebut, penulis melakukan penelitian untuk memprediksi BEP dari
penjualan CNG (Compressed Natural Gas) pada 8 buah SPBG dengan
menggunakan FIS (fuzzy inference system). Namun dari beberapa hasil penelitian
yang telah dilakukan bahwa untuk mendapatkan nilai parameter yang optimal dari
FIS tidak mudah. Nilai parameter yang didapat hanya melalui trial dan error serta
nilai perkiraan dari data realisasi yang sudah ada. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, penulis melakukan penerapan algoritme genetika untuk
mengoptimasikan parameter keekonomian pada fungsi keanggotaan FIS dalam
memprediksi BEP terhadap penjualan CNG SPBG.
Dari hasil percobaan prediksi yang dilakukan pada SPBG Pemuda, BEP
didapat pada populasi 200, probabilitas crossover 0,95, probabilitas mutasi 0,05,
jumlah generasi 88 dan rasio kesalahan BEP volume CNG terhadap hasil
perhitungan persamaan BEP sebesar 7,99%. Pada SPBG Gandaria, BEP didapat
pada populasi 200, probabilitas crossover 0,75, probabilitas mutasi 0,05, jumlah
generasi 81 dan rasio kesalahan BEP volume CNG terhadap hasil perhitungan
persamaan BEP sebesar 5,39%. Pada SPBG Davalti, BEP didapat pada populasi
200, probabilitas crossover 0,85, probabilitas mutasi 0,05, jumlah generasi 87 dan
rasio kesalahan BEP volume CNG terhadap hasil perhitungan persamaan BEP
sebesar 7,81%. Pada SPBG Daan Mogot, BEP didapat pada populasi 200,
probabilitas crossover 0,95, probabilitas mutasi 0,05, jumlah generasi 89 dan rasio
kesalahan BEP volume CNG terhadap hasil perhitungan persamaan BEP sebesar
11,52%. Pada SPBG Mampang, BEP didapat pada populasi 200, probabilitas
crossover 0,95, probabilitas mutasi 0,05, jumlah generasi 89 dan rasio kesalahan
BEP volume CNG terhadap hasil perhitungan persamaan BEP sebesar 15,36%.
Pada SPBG Palembang, BEP didapat pada populasi 200, probabilitas crossover
0,95, probabilitas mutasi 0,05, jumlah generasi 97 rasio kesalahan BEP volume
CNG terhadap hasil perhitungan persamaan BEP sebesar 16,82%. Pada SPBG
Ngagel, BEP didapat pada populasi 200, probabilitas crossover 0,95, probabilitas
mutasi 0,05, jumlah generasi 900 dan rasio kesalahan BEP volume CNG terhadap
hasil perhitungan persamaan BEP sebesar 5,98%. Pada SPBG Merdeka, BEP
didapat pada populasi 200, probabilitas crossover 0,95, probabilitas mutasi 0,05,
jumlah generasi 583 dan rasio kesalahan BEP volume CNG terhadap hasil
perhitungan persamaan BEP sebesar 7,56%.