| dc.description.abstract | Menabung merupakan salah satu eara untuk meningkatkan standar kehidupan keluarga. Menabung sangat penting untuk menyiapkan kehidupan yang lebih baik dan menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Dalam memenuhi kebutuhan mendesak, keluarga miskin banyak yang tetjerat rentenir sehingga sulit keluar dari jebakan kemiskinan. Dalam rangka mengentaskan masyarakat dari kemiskinan, Yayasan Peramu membentuk lembaga keuangan mikro syariah berbasis kelompok ibu rumah tangga "keluarga miskin" sebagai adopsi dari pola Grarneen Bank. Program ini mampu mendorong peserta program untuk menabung yang dibuktikan dengan perkembanganjumlah tabungan peserta dalam tiga tahun terakhir.
Penelitian eksplanatori ini menggunakan Theory ofPlanned Behavior (Fisbein dan Ajzen). Teori ini dirancang untuk memprediksi dan menjelaskan perilaku manusia dalam konteks tertentu. Penelitian ini, bertujuan untuk mendeskripsikan perilaku ibu rumah tangga "keluarga miskin" peserta Program Ikhtiar, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku menabung tersebut serta pengaruh Program Ikhtiar terhadap perilaku menabung. Penelitian ini dilakukan di Bogor dengan melibatkan 300 peserta Program Ikhtiar yang dipilih secara random. AnaIisis hubungan peubah penelitian dilakukan dengan SEM menggunakan LISREL 8.51.
Peserta Program Ikhtiar menabung dalam berbagai bentuk seperti uang tunai, emas, perabot rumah tangga dan tanah, termasuk tabungan pada Program Ikhtiar. Tabungan rata-rata ibu rumah tangga "keluarga miskin" peserta pada Program Ikhtiar eenderung naik. Walaupun besarnya tabungan relatif keeil dibandingkan dengan pendapatan yaitu di bawah 10%, namun berdasarkan persepsi peserta, jumlah tabungan peserta meningkat dari waktu ke waktu. Ditinjau dari frekuensi menabung, peserta menyatakan tidak setiap pertemuan menabung atau frekuensi menabung termasuk kategori rendah.
Sikap menabung umumnya positif terutama untuk biaya pendidikan, betjagajaga dalam menghadapi musibah dan betjaga-jaga dalam menghadapi hari tua atau masa menganggur. Norma subyektif yang paling diperhatikan adalah suami, orang tua, anak dan tenaga, pendamping lapangan (TPL). Norma agama yang paling dipertimbangkan adalah ajaran untuk berinfaq, shodaqoh dan mambayar zakat, diIanjutkan dengan ajaran untuk hidup hemal. Keyakinan atas kemampuannya menabung seeara rutin berada dalam kategori tinggi, sedangkan kemampuannya untuk tidak segera menarik tabungan berada pada kategori sedang.
Faktor-faktor yang berpengaruh nyata terhadap perilaku menabung adalah sikap menabung, norma subyektif, norma agama, Program Ikhtiar dan ekonomi keluarga. Program Ikhtiar berpengaruh langsung terhadap perUaku menabung dan berpengaruh tidak langsung terhadap perilaku menabung melalui sikap menabung, norma subyektif dan norma agama.
Dari hasil penelitian tersebut, strategi penyuluhan untuk mendorong masyarakat miskin menabung melalui Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) adalah: 1) Memfokuskan program kepada kaum perempuan atau ibu rumah tangga "keluarga miskin". 2) Menjadikan kelompok sebagai basis pembinaan dan penghimpunan tabungan serta layanan keuangan mikro syariah lainnya.3) Menanamkan sikap menabung, ketaatan terhadap norma agama serta meningkatkan keyakinan kemampuan menabung; 4) Menjalin kerja sarna dengan program-program
v
pemberdayaan masyarakat yang ada lainnya, baik yang diselenggarakan oleh instansi pemerintah. lembaga donor maupun kelompok masyarakat lain; 5) Memperkuat jaringan dengan Amil Zakat dan Lembaga Keuangan Mikro Syariah lain seperti Koperasi BMT, Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) serta Asuransi Mikro untuk menyediakan layanan keuangan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta | id |
