dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteritik fisik, kimia, dan
biologi silase dan jus silase tanaman jagung tanpa dan dengan pelayuan. Materi
yang digunakan adalah tanaman jagung manis umur 60 hari tanpa dan dengan
pelayuan. Silase berasal dari jagung hasil chopper yang dimasukkan ke dalam
plastik bag, kemudian dipadatkan serta diikat dan disimpan dalam silo yang
dianalisis pada hari ke-10, 20, dan 30 hari. Perlakuan yang diberikan yaitu P1 =
2.5 kg tanaman jagung tanpa penambahan bahan aditif, P2 = 2.4 kg tanaman
jagung dengan penambahan 100 gram dedak padi, P3 = 2.5 kg tanaman jagung
dengan penambahan kol. Hasil menunjukkan bahwa silase dengan pelayuan
sangat nyata (P<0.01) meningkatkan BK dan BO dibandingkan tanpa pelayuan.
Penambahan aditif nyata (P<0.05) meningkatkan BK namun tidak nyata terhadap
BO. Silase tanaman jagung tanpa dan dengan pelayuan dilihat dari karakteristik
fisik seperti aroma, warna, dan tekstur memiliki hasil tidak jauh berbeda. Jus
silase dengan pelayuan sangat nyata (P<0.01) meningkatkan BK dan BO.
Penambahan aditif dan waktu ensilase tidak nyata terhadap BK dan BO. Tidak
ditemukan adanya interaksi antara pelayuan, penambahan aditif dan waktu
ensilase. Jus silase jagung dengan pelayuan memiliki total bakteri asam laktat
yang lebih tinggi dibandingkan jus silase jagung dengan pelayuan, yaitu berkisar
11.85 – 13.69 log CFU/ml. Namun dilihat dari karakteristik fisik seperti aroma,
warna, viskositas dan nilai pH jus silase jagung tanpa dan dengan pelayuan
memiliki hasil yang sama. Disimpulkan bahwa silase tanaman jagung dengan
pelayuan lebih baik dilihat dari BK dan BO dan jus dari silase jagung dengan
pelayuan lebih baik dilihat dari total bakteri asam laktat yang dimiliki. | id |