Show simple item record

dc.contributor.advisorArifin, Hadi Susilo
dc.contributor.advisorKaswanto
dc.contributor.authorSutrisno, Alfred Jansen
dc.date.accessioned2018-04-03T03:47:21Z
dc.date.available2018-04-03T03:47:21Z
dc.date.issued2018
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91232
dc.description.abstractKebutuhan air seharusnya sebanding dengan ketersediaan air. Namun, Kota Bogor mengalami permasalahan dalam memenuhi kebutuhan air. Hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah penduduk. Selain itu, Kota Bogor juga memiliki permasalahan dengan pengunaan lahan. Kota Bogor sebagai salah satu lanskap perkotaan di Indonesia sangat identik dengan pemukiman yang padat. Hal ini mengakibatkan berkurangnya ketersediaan air baku dari air tanah. PDAM Tirta Pakuan sebagai perusahaan penyedia air minum memiliki sumber air baku yaitu Sungai Cisadane sebagai aliran permukaan dan beberapa dari air tanah. Namun, hal ini tidak dapat memenuhi kebutuhan air bagi masyarakat Kota Bogor. Sehingga, Kota Bogor membutuhkan sumber air alternatif. Sungai Ciliwung merupakan salah satu ruang terbuka biru yang dimiliki Kota Bogor yang saat ini belum dimanfaatkan. Sehingga, Penelitian ini mengkaji kuantitas air dan kualitas air Sungai Ciliwung untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku. Tujuan pertama dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan kuantitas air Sungai Ciliwung dari debit air dan curah hujan pada periode ulang 2, 5, 10, 25, 50 tahun kedepan. Tujuan kedua ialah untuk mendapatkan distribusi spasial dan temporal kualitas air Sungai Ciliwung di Kota Bogor untuk parameter total fosfat (TP), total nitrogen (TN), dan hydrochemical (Ca2+, K+, Mg2+, Na+, Cl-, NO3 - , SO4 2-, dan HCO3). Kemudian, kedua tujuan tersebut akan menjadi pertimbangan dalam menentukan konsep pengelolaan lanskap Sungai Ciliwung untuk sumber air baku. Analisis kuantitas air dilakukan menggunakan dengan analisis frekuensi distribusi log pearson tipe III untuk parameter debit air Sungai Ciliwung dan curah hujan Kota Bogor. Kualitas air Sungai Ciliwung didapatkan dari analisis laboratorium, kemudian dilakukan analisis distribusi spasial dengan menggunakan metode inverse distance weighted (IDW). Hasil kuantitas air menunjukkan bahwa debit air Sungai Ciliwung mengalami peningkatan pada periode ulang 2, 5, 10, 25, 50 tahun kedepan dengan rata – rata peningkatan sebesar 1.6 m3/d. Begitu juga dengan curah hujan di Kota Bogor mengalami peningkatan pada periode ulang 2, 5, 10, 25, 50 tahun kedepan dengan rata – rata peningkatan sebesar 251 mm. Distribusi spasial dan temporal parameter kualitas air cenderung mengalami penurunan konsentrasi dari bulan Desember 2016 sampai bulan Februari 2017. Total fosfat menjadi salah satu parameter yang menjadi perhatian pada penelitian ini, karena konsentrasi total fosfat yang melampui batas maksimum konsentrasi yang dizinkan pemerintah yaitu 0.2 mg/L. Hasil indeks kualitas air menunjukkan bahwa Sungai Ciliwung memiliki potensi untuk dimanfaatkan sebagai sumber air baku. Namun, kualitas air Sungai Ciliwung dapat menjadi buruk akibat penggunaan lahan pada lanskap bantaran sungai. Sehingga, penelitian ini merekomendasikan fitoremediasi dengan media constructed wetland sebagai konsep pengelolaan lanskap untuk Sungai Ciliwung.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcLandscape Architectureid
dc.titleManajemen Ruang Terbuka Biru Sungai Ciliwung untuk Keberlanjutan Sumber Air Baku di Kota Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkebutuhan airid
dc.subject.keywordketersediaan airid
dc.subject.keywordlanskap sungaiid
dc.subject.keywordlanskap perkotaanid
dc.subject.keywordsumber daya air alternatifid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record