Show simple item record

dc.contributor.advisorKarti, Panca Dewi Manu Hara
dc.contributor.advisorPrihantoro, Iwan
dc.contributor.authorHavidzati, Nabillah
dc.date.accessioned2018-02-22T03:30:45Z
dc.date.available2018-02-22T03:30:45Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91050
dc.description.abstractAlfalfa (Medicago sativa L.) merupakan tanaman leguminosa yang memiliki kandungan nutrisi tinggi sebagai bahan pakan sumber protein. Penelitian bertujuan untuk mengukur respon pertumbuhan kandidat eksplan unggul tanaman Alfalfa (Medicago sativa L.) pasca iradiasi sinar gamma terhadap cekaman kekeringan dan masam dengan metode kultur jaringan. Kultur jaringan merupakan salah satu teknik perbanyakan tanaman secara klonal. Polyethylen glycol merupakan salah satu jenis osmotikum yang biasa untuk menstimulasi kondisi kekeringan, melalui mekanisme penghambatan penyerapan air oleh jaringan tanaman. AlCl3 merupakan larutan yang menstimulasi kondisi cekaman alumunium. Penelitian ini didesain menjadi 3 penelitian. Penelitian I: respon morfologi eksplan unggul tanaman alfalfa pasca iradiasi sinar gamma, II dan III: respon morfologi eksplan unggul tanaman alfalfa pasca iradiasi sinar gamma berdasarkan cekaman kekeringan dan masam. Penelitian I menggunakan rancangan acak lengkap dengan 6 perlakuan dosis iradiasi (100, 200, 300, 400, dan 500 Gy) dan 6 ulangan. Penelitian II menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 5 perlakuan dan 7 ulangan, dengan faktor A dosis iradiasi sinar gamma (100, 200, 300, 400, dan 500 Gy) dan faktor B level cekaman kekeringan (-0.03, -0.19, -0.41, dan -0.67 MPa). Penelitian III menggunakan rancangan acak lengkap pola faktorial 5 perlakuan dan 7 ulangan, dengan faktor A dosis iradiasi sinar gamma (100, 200, 300, 400, dan 500 Gy) dan faktor B level cekaman Al3+ (100, 200, 300, 400, dan 500 ppm). Penelitian dilakukan di Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, PAIR-BATAN Jakarta dan di Laboratorium Bioteknologi Tanaman Pakan, IPB. Peubah yang diamati pada penelitian masing – masing penelitian adalah warna eksplan, tinggi vertikal tanaman, dan jumlah daun dan perubahan derajat kemasaman pH untuk penelitian III. Hasil penelitian I menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata pada pengamatan jumlah daun, pertambahan jumlah daun hingga 5 MST. Pertambahan tinggi tanaman terbaik terlihat pada tanaman alfalfa dengan dosis iradiasi sinar gamm 500 Gy. Hal ini menunjukkan bahwa eksplan tanaman alfalfa masih mampu bertahan hidup hingga dosis iradiasi sinar gamma 500 Gy. Penelitian II menunjukkan bahwa dosis iradiasi sinar gamma 500 Gy memperikan respon terbaik terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, dan total tinggi tanaman alfalfa, namun dari hasil menunjukkan tanaman alfalfa masih mampu beradaptasi pada level cekaman kering -0.19 MPa. Hasil penelitian III menunjukkan bahwa dosis iradiasi sinar gamma 500 Gy memberikan respon terbaik terhadap total anakan, jumlah daun, dan tinggi tanaman. Hal ini diduga tanaman alfalfa dengan dosis iradiasi 500 Gy sudah terjadi mutasi gen dengan stabil. Tanaman eksplan unggul tanaman alfalfa dengan dosis iradiasi 500 Gy toleran terhadap cekaman masam 500 ppm. Simpulan dari penelitian ini adalah tanaman alfalfa masih toleran terhadap cekaman kering -0.19 MPa, dan toleran terhadap cekaman masam 500 ppm.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal Nutritionid
dc.subject.ddcGreen Fodderid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcJakartaid
dc.titleRespon Pertumbuhan Eksplan Tanaman Alfalfa (Medicago sativa L.) Pasca Iradiasi Sinar γ (Gamma) terhadap Cekaman Kekeringan dan Masam dengan Metode Kultur Jaringanid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordalfalfaid
dc.subject.keywordalumuniumid
dc.subject.keywordkultur jaringanid
dc.subject.keywordPEGid
dc.subject.keywordsinar gammaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record