Show simple item record

dc.contributor.advisorRindayati, Wiwiek
dc.contributor.advisorAnggraeni, Lukytawati
dc.contributor.authorAulia, Manda Khairatul
dc.date.accessioned2018-02-22T02:57:11Z
dc.date.available2018-02-22T02:57:11Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90997
dc.description.abstractIntegrasi ekonomi dapat mendorong negara untuk memperkuat perkonomiannya agar tidak hanya dapat menjadi pasar namun juga menjadi pemain di pasar negara lain bagi negara lain. Berdasarkan pertimbangan untuk mendorong peningkatan aktivitas ekonomi lewat aliran barang dan jasa serta investasi antar negara di Asia Tenggara dibentuklah ASEAN (Association Southeast Asia Nation). Selain itu untuk meningkatkan pemerataan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan seluruh negara di kawasasan ASEAN. Berdasarkan model Solow, akan terjadi suatu proses konvergensi yang menunjukkan keadaan dimana pendapatan setiap negara baik negara berkembang maupun negara maju bergerak menuju ke keseimbangan yang sama. Selanjutnya untuk menganalisis proses tersebut pada perekonomian negara-negara ASEAN maka dilakukan penelitian ini dengan tujuan untuk menguji proses konvergensi pada perekonomian delapan negara anggota ASEAN yang diestimasi dengan menggunakan pendekatan gross domestic product (GDP) per kapita dan pengeluaran rumah tangga per kapita. Penggunaan dua model dilakukan karena alasan bahwa pada dasarnya variabel pengeluaran rumah tangga per kapita mencerminkan tingkat kesejahteraan masyarakat dengan lebih baik dibandingkan GDP per kapita. Penelitian ini menguji konvergensi selama periode 2001-2016 menggunakan metode kuantitatif dengan model panel dinamis. Selanjutnya hasil pengujian menunjukkan bahwa hipotesis konvergensi kondisional terjadi selama periode 2001-2016 pada perekonomian delapan negara ASEAN dengan kecepatan masing-masing 13% untuk estimasi berdasarkan pendekatan GDP per kapita dan 26% berdasarkan pendakatan pengeluaran rumah tangga. Selanjutnya hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran bagi pemerintah bahwa proses konvergensi berlangsung pada perekonomian delapan negara ASEAN baik berdasarkan GDP per kapita maupun pengeluaran rumah tangga per kapita. Hal ini dapat memberikan keyakinan bahwa integrasi yang terbentuk di antara negara ASEAN dapat memberikan dampak positif bagi masingmasing negara jika dapat dimanfaatkan dengan baik. Berdasarkan hasil estimasi kedua model yang telah dihasilkan dalam penelitian, diperoleh bahwa variabel porsi ekspor, porsi investasi, dan tenaga kerja berpengaruh signifikan terhadap pendapatan per kapita dan pengeluaran rumah tangga di ASEAN. Oleh karena itu, untuk mendorong agar proses konvergensi dan pemerataan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat ASEAN dapat berlangsung dengan lebih cepat, maka pemerintah setiap negara ASEAN dapat mengusahakan dengan mendorong peningkatan aktivitas investasi, ekspor, serta jumlah dan kualitas tenaga kerja di setiap negara. Hal lain yang perlu diperhatikan untuk proses konvergensi dapat berlangsung adalah bahwa dorongan terhadap aktivitas ekonomi tersebut harus dilakukan oleh seluruh negara anggota ASEAN, tidak hanya meningkat di negara maju saja.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomicsid
dc.subject.ddcInternational Economicsid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcASEANid
dc.titleAnalisis Integrasi dan Konvergensi Ekonomi ASEANid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddata panelid
dc.subject.keywordkonvergensiid
dc.subject.keywordGDP per kapitaid
dc.subject.keywordpengeluaran rumah tangga per kapitaid
dc.subject.keywordpanel dinamisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record