dc.description.abstract | Kota Bogor merupakan kota penyangga Ibu Kota DKI Jakarta.
Permasalahan kemacetan merupakan salah satu permasalahan yang ada di kota
Bogor. Untuk mengatasi kemacetan, perbaikan sistem perkotaan perlu dilakukan
dengan menetapkan pusat kegiatan baru. Penelitian ini bertujuan untuk
memetakan 1) kepadatan lalu lintas, 2) hirarki wilayah, 3) interaksi wilayah, dan
4) alternatif pusat kegiatan baru. Metode analisis data yang digunakan adalah
analisis Deskriptif, Skalogram, Gravitasi dan TOPSIS. Analisis Skalogram untuk
mengetahui tingkat hirarki wilayah. Analisis Gravitasi digunakan untuk
mengetahui interaksi antar dua wilayah. Analisis TOPSIS untuk merumuskan
prioritas wilayah pusat pertumbuhan baru. Data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah volume kendaraan, jumlah fasilitas wilayah, jumlah populasi penduduk,
panjang jalan, peta jaringan jalan, dan peta RTRW. Wilayah yang memiliki
kepadatan lalu lintas tinggi adalah wilayah-wilayah yang berada di pusat kota.
Berdasarkan analisis Skalogram, wilayah hirarki 1 cenderung ada di pusat kota,
sedangkan hirarki 5 cenderung ada di pinggiran kota. Berdasarkan hasil analisis
gravitasi bahwa secara spasial wilayah tarikan berada dipusat kota dan
memanjang kearah wilayah Bogor Timur, Bogor Barat dan Tanah Sareal.
Berdasarkan hasil analisis TOPSIS, arahan wilayah pengembangan pusat kegiatan
adalah kelurahan Margajaya, kelurahan Cimahpar, dan kelurahan Bojongkerta. | id |