Pengaruh Proses Pengolahan Terhadap Kadar Kalium Pada Sayuran.
Abstract
Kalium merupakan mineral esensial yang sangat penting dalam tubuh. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari perubahan kadar kalium akibat pengolahan pada sayuran. Desain penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan pada delapan jenis sayuran antara lain, timun, labu siam, kubis, buncis, kacang panjang, kembang kol, wortel, dan bayam. Dalam keadaan segar, setiap jenis sayur memiliki kadar kalium pada rentang 65.3 mg/100g bb (timun) 339.7 mg/100g bb (bayam). Sayur yang direbus memiliki kadar kalium pada rentang 17.5 mg/100g bb (labu siam)–223.3 mg/100g bb (bayam), sayur yang dikukus memiliki kadar kalium pada rentang 41.2 mg/100g bb (labu siam)-338.0 mg/100g bb (bayam) dan sayur yang ditumis memiliki kadar kalium pada rentang 72.4 mg/100g bb (labu siam)-445.4 mg/100g bb (wortel). Pada basis kering, proses penumisan memberikan penurunan terbesar terhadap kadar kalium sayur dengan rentang penurunan 39.4% (timun)-66.9% (labu siam), proses perebusan dengan rentang penurunan 16.5% (bayam)-59.8% (labu siam) dan proses pengukusan dengan rentang penurunan 0.7% (kubis)-40.5% (labu siam). Pada keadaan mentah, tumis dan kukus sayur kembang kol, wortel dan bayam termasuk kategori sayuran tinggi kalium (>200 mg/100g bb) dan lima sayuran lainnya termasuk sayuran rendah kalium (<200 mg/100g bb), sedangkan pada keadaan rebus hanya sayur bayam yang termasuk kategori sayuran tinggi kalium.
Collections
- UT - Nutrition Science [2865]