Ketahanan Kayu Jabon dan Kayu Sengon Terimpregnasi Monoethylene-glycol dan Nano-SiO2 dari Serangan Jamur Pelapuk Kayu.
Abstract
Kayu jabon (Anthocephalus cadamba Miq.) dan kayu sengon
(Paraserianthes falcataria L.) merupakan kayu cepat tumbuh yang dikembangkan
di Hutan Tanaman Rakyat (HTR). Kedua kayu ini berpotensi untuk dikembangkan
sebagai bahan baku industri kayu pertukangan, akan tetapi keduanya memiliki kelas
awet yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh impregnasi
vakum-tekan menggunakan monoethylene glycol (MEG) dan nano-SiO2 terhadap
ketahanan kayu jabon dan sengon dari serangan jamur pelapuk kayu. Hasil
penelitian menunjukan bahwa impregnasi menggunakan MEG-nanoSiO2 mampu
meningkatkan ketahanan kayu jabon dan sengon dari serangan jamur pelapuk.
Impregnasi menggunakan MEG-nanoSiO2 dengan durasi polimerisasi 24 jam
memberikan pengaruh terhadap ketahanan kayu dari jamur pelapuk yang lebih baik
bila dibandingkan kontrol dan contoh uji dengan durasi polimerisasi 12 jam. Ratarata
kehilangan berat terendah kayu jabon adalah sebesar 5.86% pada durasi
polimerisasi 24 jam dengan konsentrasi nano-SiO2 0.99%. Begitu juga dengan kayu
sengon, kehilangan berat terendah diperoleh contoh uji dengan perlakuan durasi
polimerisasi 24 jam dan konsentrasi nano-SiO2 0.99% yaitu sebesar 5.21%. Adapun
variasi konsentrasi nano-SiO2 tidak memberikan pengaruh yang berbeda nyata
terhadap penurunan berat kayu akibat serangan jamur pelapuk.
Collections
- UT - Forest Products [2131]