Rancangan Rantai Pasok Untuk Mendukung Ketersediaan Beras Di Kota Bogor
Abstract
Salah satu masalah penting yang dihadapi daerah perkotaan, seperti Kota Bogor
adalah ketidakstabilan pasokan beras. Rantai distribusi beras memiliki mata rantai
yang cukup panjang. Rantai pasok yang panjang tentunya dapat mempengaruhi
pasokan beras pada suatu daerah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis rantai
pasok komoditas beras di Kota Bogor, yang kemudian akan disusun perancangan
rantai pasok agar supply beras yang lebih baik. Pada penelitian ini digunakan
Analytical Hierarchy Process (AHP). Penilaian AHP digunakan untuk pemilihan
sentra produksi sumber pasokan beras bagi Kota Bogor dengan penilaian kriteria
kelancaran trasportasi, harga kompetitif, kecukupan volume pasokan, dan
preferensi konsumen. Metode statistika digunakan untuk menentukan rataan
pasokan selama 5 tahun sebelumnya, yang kemudian akan dijadikan dasar
rancangan untuk mencapai kestabilan pasokan beras. Hasil dari penelitian ini adalah
terpilihnya sentra produksi sumber pasokan yaitu dari Cianjur dan Pantura bobot
yang terbesar yaitu 0,673. Cianjur dan Pantura yang terpilih menjadi sumber
pasokan dapat memenuhi kecukupan atas permintaan beras Kota Bogor.
Berdasarkan data tahun 2013 hingga 2017 didapatkan nilai rataan kebutuhan beras
Kota Bogor adalah 104.870 ton/tahun. Setelah dilakukan perhitungan rataan
sebanyak 3 iterasi, nilai rataan iterasi adalah 104.661 ton/tahun yang dimana akan
digunakan sebagai nilai kebutuhan beras pada tahun selanjutnya yaitu tahun 2018.