Karakteristik Profil Sensori Teh Hijau Dengan Metode QDA (Quantitative Descriptive Analysis) dan CATA (Check-All-That-Apply).
Abstract
Teh hijau merupakan teh yang berasal dari daun teh yang tidak difermentasi.
Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan profil sensori dari sebelas sampel teh
hijau asal China, Thailand, dan Indonesia menggunakan metode QDA (Quantitative
Descriptive Analysis) dan CATA (Check-All-That-Apply). Hasil dari kedua metode
tersebut dianalisis menggunakan perangkat lunak XLSTAT 2016. Hasil analisis
dengan metode QDA menunjukkan empat sampel teh hijau, yaitu: Wavee Tea
(Thailand), Royal Project (China), Boon Rawd (China), dan Tong Tji (Indonesia)
mempunyai karakter yang berbeda. Hasil analisis dengan metode CATA
menunjukkan sampel Royal Project (China) yang paling dekat dengan produk ideal
yang berkarakter floral. Sampel yang disukai panelis memiliki atribut aroma dan
flavor floral serta flavor fermented. Atribut aroma floral, flavor floral, dan flavor
green ditemukan sebagai atribut must have pada teh hijau. Atribut nice to have tidak
ditemukan pada analisis teh hijau. Atribut must not have yang diperoleh yaitu flavor
burned, mouthfeel throat iritation, aroma burned, dan aroma dry. Hasil analisis
metode QDA dan CATA pada sampel yang sama tidak serupa sehingga setiap
metode tidak dapat menggantikan satu sama lain.