| dc.description.abstract | Penelitian ini bertujuan mengevaluasi serat sutra Nephila sp. pada bedah vena jugularis, dan menilai derajat reaksi inflamasi yang ditimbulkannya. Koleksi serat sutra Nephila sp. dilakukan dengan menarik serat sutra Nephila sp. dari kelenjar ampullata kemudian digulung dengan aluminium foil. Beberapa lapis serat sutra Nephila sp. disatukan secara septis dan diikatkan dengan jarum jahit. Tiga ekor kelinci New Zealand White digunakan dalam penelitian ini. Semua kelinci mendapat perlakuan penyayatan pada vena jugularis yang kemudian dijahit dengan serat sutra Nephila sp. Kemudian melakukan euthanasia pada ketiga kelinci dan diamati pada minggu 1, 3 and 5 pasca operasi. Berdasarkan pengamatan perubahan patologi anatomi dan histopatologi pada sampel vena jugularis dari ketiga kelinci, jahitan menggunakan serat sutra Nephila sp. pada ketiga kelinci tidak memberikan efek penekanan pada vena jugularis, yaitu tidak menyebabkan penyempitan lumen vena jugularis aliran darah masih tetap normal (tidak menyebabkan pembendungan). Pengamatan secara histopatologi, pada kelinci 1 minggu pascaoperasi, tampak bahwa bentuk dan struktur vena jugularis yang terdiri dari dinding vena jugularis (tunika intima, tunika media dan tunika advensia) tidak dapat teramati dengan baik. Pada kelinci 3 minggu pascaoperasi ditemukan adanya pembekuan darah. Pada kelinci 5 minggu pascaoperasi tampak bahwa luka bekas sayatan yang dijahit dengan serat sutra Nephila sp. sudah terlihat sembuh dengan baik dan kelihatan seperti tidak pernah mengalami sayatan (operasi). Berdasarkan hal tersebut di atas disimpulkan bahwa serat sutra Nephila sp. adalah biokompatilitas di mana berfungsi sebagai antimikroba, biodegradasi di antara 3 hingga 5 minggu pasca operasi dan menimbulkan sistem kebal imun yang minimal. Dengan itu, serat sutra Nephila sp. dapat digunakan sebagai material benang jahit bedah khususnya pada operasi pembuluh darah. | id |
