Show simple item record

dc.contributor.advisorKartika, Lindawati
dc.contributor.advisorSyamsun., Muhammad
dc.contributor.authorRakhmadi, Iman
dc.date.accessioned2018-01-10T09:13:23Z
dc.date.available2018-01-10T09:13:23Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88778
dc.description.abstractKelapa (Cocos nucifera) adalah komoditas yang memiliki peran yang tinggi dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Peran tersebut dapat dilihat dari luas tanam dan nilai yang dihasilkan dari komoditas kelapa tersebut. Provinsi Riau adalah salah satu daerah di Indonesia yang menghasilkan kelapa terbesar. Kebutuhan akan komoditas kelapa ini tinggi, yang berasal dari industri pengolahan kelapa, yang membutuhkan kelapa sebagai bahan baku. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan finansial dan ekonomi usahatani kelapa (Cocos nucifera). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Metode analisis data yang digunakan dalam analisis kelayakan finansial dan ekonomi ini adalah analisis lembaga dan saluran pemasaran, marjin pemasaran, Net Present Value atau nilai bersih saat ini, IRR atau tingkat pengembalian internal, rasio Net B/C atau rasio manfaat terhadap biaya, payback period atau periode pengembalian , dan analisis sensitivitas. Hasil analisis kelayakan finansial berdasarkan kriteria kelayakan usaha (NPV, IRR, Net B/C dan payback period) menunjukkan bahwa usahatani kelapa layak untuk dijalankan. Analisis aspek ekonomi menunjukkan bahwa usahatani kelapa juga memberikan keuntungan bagi masyarakat disekitar perkebunan kelapa, yang tidak terlibat langsung dalam kegiatan usahatani kelapa tersebut. Pemasaran usahatani kelapa terdiri dari dua saluran pemasaran, saluran pemasaran 1 dan saluran pemasaran 2. Lembaga pemasaran yang terlibat dalam saluran pemasaran 1 adalah petani, pedagang pengumpul, dan pabrik pengolahan kelapa, sedangkan lembaga dalam saluran pemasaran 2 terdiri dari petani, pedagang pengumpul, dan pedagang asing (trader). Hasil analisis marjin pemasaran pada saluran pemasaran 1 dan 2 menunjukkan bahwa marjin pemasaran pada saluran pemasaran 1 lebih besar dibandingkan marjin saluran pemasaran 2. Persentase penerimaan petani pada saluran pemasaran 1 hanya sebesar 29.3% dari harga akhir, sedangkan dalam saluran pemasaran 2 persentase penerimaan petani lebih besar, yaitu sebesar 44.1%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcBusiness Managementid
dc.subject.ddcMarket Researchid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcIndragiri Hilir-RIAUid
dc.titleAnalisis Daya Saing Ukm Berbasis Susu Melalui Keterikatan Karyawan, Kompensasi, Budaya Kerja Dan Kompetensi Di Kabupaten Bogor.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordAnalisis ekonomiid
dc.subject.keywordanalisis finansialid
dc.subject.keywordkelapaid
dc.subject.keywordmarjin pemasaranid
dc.subject.keywordsaluran pemasaranid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record