Show simple item record

dc.contributor.advisorYuhana, Munti
dc.contributor.advisorWidanarni
dc.contributor.authorRangkuti, Rizky Fadilla Agustin
dc.date.accessioned2018-01-08T06:53:10Z
dc.date.available2018-01-08T06:53:10Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88740
dc.description.abstractWhite spot syndrome virus (WSSV) menyebabkan penyakit white spot disease (WSD) pada udang yang merupakan patogen paling serius karena pola kematiannya yang tinggi dan cepat. Infeksi bersama atau ko-infeksi umumnya ditemukan pada budidaya udang dan mengakibatkan masalah yang lebih serius daripada infeksi tunggal. Hasil beberapa penelitian di lapangan menemukan bahwa infeksi WSSV mampu melemahkan resistensi imunitas udang dan menyebabkan kerentanan terhadap patogen oportunistik seperti Vibrio harveyi serta menyebabkan kematian yang lebih tinggi dibanding infeksi tunggal WSSV. Seiring dengan pelarangan penggunaan antibiotik dan bahan kimia dalam budidaya udang vaname, maka salah satu upaya alternatif pencegahan penyakit adalah melalui pemberian sinbiotik. Sinbiotik merupakan gabungan antara probiotik dan prebiotik. Aplikasi penggunaan sinbiotik dalam bentuk kultur segar memiliki kelemahan yaitu tidak dapat disimpan dalam waktu yang lama karena bakteri merupakan sel hidup yang mudah rusak akibat kondisi lingkungan ekstrim. Metode mikroenkapsulasi merupakan solusi alternatif yang dapat digunakan untuk menjaga viabilitas bakteri probiotik dari pengaruh lingkungan. Metode spray drying adalah salah satu metode mikroenkapsulasi yang tergolong a well-established process serta memiliki beberapa keuntungan yaitu ekonomis, mudah diaplikasikan, dan mampu memproduksi mikrokapsul dalam jumlah besar. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas pemberian mikrokapsul sinbiotik dengan dosis yang berbeda melalui pakan terhadap kinerja pertumbuhan, sintasan respons imun dan resistensi penyakit untuk pencegahan ko-infeksi ringan WSSV dan Vibrio harveyi pada udang vaname. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Udang vaname dengan bobot rata-rata 5.68±0.13 g diperoleh dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau Situbondo, Jawa Timur. Udang vaname dipelihara dalam bak plastik (56x41x32 cm3; volume 25 L) dengan kepadatan 15 ekor bak-1. Udang diberi pakan mengandung mikrokapsul sinbiotik dengan dosis 0.5% (A), 1% (B), dan 2% (C) w/w pakan serta tanpa penambahan mikrokapsul sinbiotik meliputi kontrol negatif (K-) dan kontrol positif (K+) dengan feeding rate 6% selama 30 hari. Ko-infeksi dilakukan pada hari ke-32 melalui injeksi intramuskular filtrat WSSV (101 copies mL-1). Selang 24 jam pasca injeksi, Vibrio harveyi MR5339 RfR (106 CFU mL-1) ditambahkan ke dalam bak sebanyak 25 mL (perendaman). Variabel pengamatan meliputi kelimpahan bakteri di usus yaitu total bacterial count (TBC), Bacillus sp. NP5 RfR count, presumptive Vibrio count (PVC), Vibrio harveyi MR5339 RfR, respons imun yaitu total hemocyte count (THC), differential hemocyte count (DHC), respiratory burst (RB), dan aktivitas phenoloxidase (PO), kinerja pertumbuhan yaitu laju pertumbuhan spesifik (LPS) dan rasio konversi pakan (RKP), sintasan serta uji konfirmasi WSSV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suplementasi pakan mengandung mikrokapsul sinbiotik mampu mempengaruhi komposisi mikroba dalam saluran pencernaan udang. Perlakuan B (mikrokapsul sinbiotik 1%) menunjukkan total bacterial count signifikan terendah (9.15±0.12 log CFU g-1) dibandingkan K-, K+, dan perlakuan sinbiotik lainnya (p<0.05) dihari ke-30. Sementara itu, populasi Bacillus sp. NP5 RfR perlakuan C (mikrokapsul sinbiotik 2%) menunjukkan populasi Bacillus sp. NP5 RfR signifikan tertinggi (p<0.05) pada akhir perlakuan suplementasi (5.61±0.11 log CFU g-1), namun tidak berbeda signifikan (p>0.05) dengan perlakuan B pada akhir ko-infeksi. Presumptive Vibrio count menurun pada hari ke-30 hingga hari ke-37 pada perlakuan sinbiotik 0.5%, 1%, dan 2% kemudian menunjukkan peningkatan pada hari ke-40 dengan perlakuan B (9.74±0.07 log CFU g-1) dan C (9.61±0.05 log CFU g-1) secara signifikan lebih rendah (p<0.05) dibandingkan perlakuan K+. Populasi V. harveyi MR5339 RfR pasca ko-infeksi juga memperlihatkan penurunan hingga hari ke-40 dengan semua perlakuan sinbiotik menunjukkan populasi signifikan lebih rendah (p<0.05) dibanding kontrol positif (K+). Efek positif suplementasi mikrokapsul sinbiotik juga terlihat pada parameter respons imun udang vaname. Berdasarkan hasil pengamatan membuktikan bahwa mikrokapsul sinbiotik mampu menginduksi respons imun udang vaname yang terlihat dari peningkatan THC, DHC, aktivitas phenoloxidase dan respiratory burst. Perlakuan B menunjukkan nilai THC, DHC, aktivitas phenoloxidase, dan respiratory burst tertinggi (p<0.05) sebelum hingga sesudah ko-infeksi. Rasio konversi pakan udang vaname terbaik terdapat pada perlakuan B dan C masing-masing sebesar 1.97±0.08 dan 2.04±0.09 dan berbeda signifikan (p<0.05) dengan K- (2.40±0.05) dan K+ (2.47±0.08). Sementara itu, laju pertumbuhan spesifik udang vaname yang disuplementasi mikrokapsul sinbiotik 1% juga menunjukkan nilai yang lebih baik (2.21±0.05% hari-1) (p<0.05) dibanding perlakuan K- (1.92±0.04% hari-1) dan K+ (1.89±0.02% hari-1). Suplementasi mikrokapsul sinbiotik terbukti mampu meningkatkan status kesehatan dan resistensi terhadap WSSV dan V. harveyi MR5339 RfR pada udang vaname dimana semua perlakuan sinbiotik 0.5%, 1% dan 2% menunjukkan nilai sintasan hingga akhir ko-infeksi signifikan lebih tinggi (p<0.05) masing-masing sebesar 57,78±3.85%, 64.44±3.85%, 55.56±3.85% dibandingkan kontrol positif (42.22±3.85%). Dari hasil pengujian PCR sebagai konfirmasi, sampel udang vaname mati dengan perlakuan A, B, C, dan K+ terbukti positif terinfeksi WSSV yang ditunjukkan dengan adanya pita DNA yang teramplifikasi pada panjang 942 bp, sedangkan sampel perlakuan K- terbukti negatif karena tidak terbentuknya pita DNA. Kesimpulannya, kinerja pertumbuhan, respons imun, sintasan dan resistensi udang vaname terhadap ko-infeksi ringan WSSV dan V. harveyi MR5339 RfR terbaik diperoleh pada perlakuan dosis mikrokapsul sinbiotik 1%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcShrimpid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titlePencegahan Penyakit Ko-infeksi Ringan White Spot Syndrome Virus (WSSV) dan Vibrio harveyi pada Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) dengan Suplementasi Pakan Mengandungid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordL. vannameiid
dc.subject.keywordsinbiotikid
dc.subject.keywordmikroenkapsulasiid
dc.subject.keywordko-infeksi ringanid
dc.subject.keywordWSSV, V. harveyiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record