Strategi Pengelolaan Perairan Pesisir Berbasis Budidaya Rumput Laut (Eucheuma cottonii), Studi Kasus Wilayah Perairan Kota Bontang, Kalimantan Timur.
View/ Open
Date
2017Author
Rahmadya, Aldiano
Soewardi, Kadarwan
Affandi, Ridwan
Metadata
Show full item recordAbstract
Kota Bontang merupakan kota industri dan salah satu lokasi penghasil rumput
laut dengan karakteristik wilayah berbentuk kepulauan. Sebagian masyarakat
pesisir di Kota Bontang bermatapencaharian sebagai pembudidaya rumput laut.
Rencana pengembangan kawasan pesisir di Kota Bontang untuk budidaya rumput
laut direncanakan sampai pada pembangunan pabrik pengolahan rumput laut.
Perencanaan, pengembangan, dan pemanfaatan kawasan pesisir untuk budidaya
rumput laut, diperlukan estimasi potensi daya dukung yang akurat sehingga
perencanaannya bisa tepat khususnya jika akan dikembangkan sampai pada tingkat
industri pengolahannya. Jika prakiraan potensi kurang tepat maka industri dapat
kekurangan pasokan. Permasalahan yang terjadi di Kota Bontang dalam
pengembangan budidaya rumput laut adalah (1) Belum diketahui luas area yang
sesuai untuk pengembangan budidaya rumput laut di Kota Bontang; (2) Belum
diketahui daya dukung perairan untuk pengembangan budidaya rumput laut di Kota
Bontang; (3) Belum diketahui potensi produksi rumput laut di Kota Bontang; (4)
Belum diketahui status keberlanjutan pengembangan rumput laut di Kota Bontang;
(5) strategi untuk mendukung keberlanjutan pengembangan rumput laut di Kota
Bontang.
Sehingga tujuan dari penelitian ini adalah (1) Menentukan cara menghitung
luas kesesuaian perairan untuk pengembangan budidaya rumput laut di kawasan
kepulauan (2) Menentukan cara menghitung luas daya dukung perairan yang sesuai
untuk budidaya rumput laut di kawasan kepulauan (3) Mengestimasi produksi
rumput laut di Kota Bontang (4) Menilai kelayakan usaha budidaya rumput laut (5)
Menganalisis keberlanjutan pengembangan rumput laut di Kota Bontang (6)
Menyusun strategi pengelolaan rumput laut di Kota Bontang.
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Agustus 2015 hingga April 2016 dan
lokasi penelitian berada di pesisir perairan Kota Bontang. Kegiatan penelitian
meliputi pengamatan parameter kualitas air dengan jumlah titik pengamatan
sebanyak 12 stasiun. Penelitian dilakukan dengan metode survei langsung ke lokasi
penelitian untuk mengetahui karakteristik biofisik dari perairan yang digunakan
untuk budidaya. Data hasil pengukuran parameter biofisik disajikan dalam bentuk
tabel dan dianalisis secara deskriptif. Data primer yang dikumpulkan yaitu data
kualitas perairan laut dan kondisi biofisik perairan laut/pesisir Kota Bontang, hasil
yang diperoleh akan dianalisis untuk menentukan kelayakan atau kesesuaian
perairan untuk budidaya rumput laut. Selain itu dilakukan wawancara terhadap
masyarakat pembudidaya. Parameter kualitas perairan yang diamati antara lain
kedalaman, kecerahan, kecepatan arus, suhu, TSS, Salinitas, DO, pH, NO3-N dan
PO4-P.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa budidaya rumput laut dengan metode
longline lebih sesuai dibandingkan dengan metode tancap. nilai daya dukung
kawasan budidaya dengan luas efektif seluas 380 Ha adalah sebanyak 760 unit
dengan ukuran unit yang digunakan adalah 100 x 50 m serta jarak antar unit adalah
v
10 meter. Estimasi produksi total rumput laut yaitu sebesar 448.4 ton kering/siklus
atau 150 ton kering/bulan. Hasil analisis kelayakan usaha dengan subsidi bibit dan
tanpa subsidi dari pemerintah menunjukkan nilai R/C > 1yang berarti usaha
budidaya rumput laut ini adalah layak dan B/C ratio > 1 artinya bahwa usaha
budidaya rumput laut layak dijalankan sebagai bisnis atau usaha pilihan
Status keberlanjutan budidaya rumput laut di Kota Bontang menunjukkan
metode longline dikategorikan cukup berkelanjutan dengan nilai 61.77. Dimensi
yang perlu mendapatkan perhatian lebih adalah dimensi ekonomi. Hal tersebut
dapat dilakukan perbaikan pada attribut-attribut yang memiliki nilai sensitifitas
tinggi atau yang dapat mempengaruhi secara langsung nilai keberlanjutan. Strategi
yang dapat dilakukan untuk pengembangan budidaya antara lain: peningkatan
produksi rumput laut pada lokasi yang sudah terdapat kegiatan budidaya,
peningkatan pemanfaatan perairan untuk budidaya rumput laut di daerah potensi
dan belum termanfaatkan, pemenuhan jaminan pasar dan kestabilan harga rumput
laut, pembentukan dan penguatan kelembagaan pembudidaya rumput laut,
penerapan teknologi budidaya rumput laut sesuai standar, peningkatan kualitas dan
kuantitas petani rumput laut.
Collections
- MT - Fisheries [2932]