Peningkatan Resistansi Udang Galah (Macrobrachium rosenbergii) terhadap Vibriosis melalui Seleksi.
View/ Open
Date
2017Author
Khasani, Ikhsan
Alimuddin
Zairin, Muhammad Jr.
Lusiastuti, Angela Mariana
Metadata
Show full item recordAbstract
Udang galah (Macrobrachium rosenbergii) merupakan komoditas udang air tawar yang paling potensial dibudidayakan, karena memiliki nilai ekonomis tinggi dengan prospek pasar luas.Namun demikian, pengembangan budidaya udang galah intensif dihadapkan pada permasalahan penyakit, khususnya pada tahap pembenihan. Penyakit vibriosis yang disebabkan oleh bakteri Vibrio harveyidapat menyebabkan kematian massal larva udang galah.Berbagai pendekatan dapat dilakukan untuk menanggulangi penyakit tersebut, salah satunya adalah budidaya udang galah yang secara genetik resistanterhadap infeksi V. harveyi.Metode seleksi melalui uji tantang larva dengan menginfeksikan bakteri V. harveyi diduga dapat meningkatkan resistansi udang galah terhadap vibriosis.Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Membentuk populasi F0 kandidat udang galah resistan vibriosis dan mengevaluasi performa reproduksinya; 2) Mengevaluasi respons seleksi, memproduksi keturunan F1 dan F2 kandidat udang galah resistan vibriosis dan mengevaluasi performa reproduksinya; dan 3) Mengevaluasi performa produksi populasi F1 dan F2 hasil seleksi.
Penelitian tahap pertama bertujuan untuk membentuk kandidat F0 udang galah resistan vibriosis. Populasi F0 dibentuk dari 24 famili udang galah strain GIMacro (Genetic Improvement of Macrobrachium) II. Larva udang diinfeksi bakteri Vibrio harveyi patogen untuk memperoleh benih yang bertahan hidup sebagai kandidat pembentuk induk F0 tahan vibriosis. Infeksi bakteri V. harveyi pada larva udang galah umur 7-9 hari dilakukan dengan metode perendaman selama 48 jam dengan kelimpahan sel bakteri 5 ×105 cfumL-1. Kelangsungan hidup larva pascatantang sebesar 16.00 -78.50%, dengan koefisien variasi sebesar 43%, sehingga seleksi untuk meningkatkan resistansi dapat dilakukan. Infeksi bakteri pada udang stadia larva menyebabkan kelangsungan hidup benih pada fase pendederan-1 (5.8 ± 3.0%) dan pendederan-2 (47.3 ± 25.4%) lebih rendah dibandingkan benih yang tidak diinfeksi, dengan kelangsungan hidup pada fase pendederan-1 (20.4 ± 2.6%) dan pendederan-2 (82.3 ± 7.8%). Namun demikian, kelangsungan hidup benih kedua populasi pada fase pembesaran tidak berbeda. Performa reproduksi induk, meliputi persentase induk bertelur, fekunditas absolut, fekunditas larva, dan diameter telur tidak berbeda antara kedua populasi. Berdasarkan data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa kandidat F0 udang galah resistan vibriosis dengan performa reproduksi normal dapat dibentuk melalui uji tantang larva dengan bakteri V. harveyi.
Pada penelitian tahap kedua,larva udang galah F1 dan kontrol umur 7-9 hari diinfeksi bakteri V. harveyi dengan kelimpahan sel bakteri 5 ×105 cfumL-1.Peningkatan kelangsungan hidup benih seleksi pascatantang sebesar 14.8% dibandingkan benih kontrol, atau diperoleh respons seleksi sebesar 10.4%. Kelangsungan hidup benih F1 seleksi pada fase pendederan-1(42.14 ± 1.15%) lebih tinggi dibandingkan benih kontrol (38.11 ± 0.64%). Kelangsungan benih F1 seleksi pada fase pendederan-2 (78.0 ± 1.70%) juga lebih tinggi dibandingkan
benih kontrol (70.0 ± 4.0%). Bobot badan pascalarva tidak berbeda antara F1 seleksi (23.73 ± 5.40 mg) dengan kontrol (23.40 ± 9.50 mg). Pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang F1 dan kontrol pada fase pembesaran tidak berbeda, dan diperoleh induk dengan performa reproduksi normal. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan resistansi udang galah terhadap vibriosis dapat dilakukan dengan metode seleksi melalui uji tantang larva, tanpa berdampak negatif terhadap performa tumbuh dan reproduksi.
Penelitian tahap ketiga dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi ketahanan terhadap vibriosis, pertumbuhan, kelangsungan hidup dan toleransi terhadap stres pada keturunan udang hasil seleksi (generasi kedua) dibandingkan dengan kontrol. Uji ketahanan dilakukan dengan menginfeksi udang galah stadia larva dan juvenil (bobot badan: 10.29 ± 1.40 g) dengan bakteri V. harveyi. Pertumbuhan dan kelangsungan hidup udang dievaluasi dengan memelihara kedua populasi udang pada fase pendederan-1 selama 27 hari, fase pendederan-2 selama 30 hari dan fase pembesaran selama 60 hari. Uji toleransi terhadap stres dilakukan dengan mengevaluasi ketahanan PL20-25 yang diuji dalam beberapa kondisi stres, yaitu suhu 39 °C, salinitas 30 g L-1, NH3 4.3 mg L-1, dan formalin 500 dan 750 mg L-1. Kelangsungan hidup pascatantang larva seleksi (89.9 ± 3.92%) lebih tinggi (P<0.05) dibandingkan larva kontrol (78.5 ± 12.8%).Kelangsungan hidup juvenil udang seleksi pascatantang dengan V. harveyi (55.0 ± 10.0%), sekitar 46% lebih tinggi dibandingkan kontrol (37.5 ± 15.5%). Kelangsungan hidup udang seleksi pada fase pendederan-2 (77.16 ± 1.88%) secara signifikan lebih tinggi dibandingkan kontrol (48.92 ± 7.82%), sedangkan kelangsungan hidup pada fase pendederan-1 dan pembesaran tidak berbeda nyata. Pertumbuhan udang seleksi baik pada fase penderan-2 maupun pembesaran lebih tinggi (SGR pendederan-2: 7.48 ± 0.21% hari-1 dan SGR pembesaran:4.99 ± 0.06% hari-1) dibandingkan kontrol (SGRpendederan-2: 5.85 ± 0.21 % hari-1 dan SGR pembesaran:4.81 ± 0.09% hari-1). Tingkat toleransi benih seleksi terhadap beberapa stressor tidak berbeda nyata (P > 0.05). Data yang diperoleh menunjukkan bahwa udang seleksi memiliki performa lebih baik dibandingkan kontrol, yaitu resistansi lebih tinggi terhadap vibriosis, kelangsungan hidup lebih tinggi pada fase pendederan-2, dan pertumbuhan lebih cepat pada fase pendederan-2 dan pembesaran.
Sebagai kesimpulan, udang galah dengan resistansi terhadap vibriosis lebih tinggi, kelangsungan hidup dan pertumbuhan lebih baik dengan performa reproduksi normal dapat diperoleh melalui uji tantang larva dengan bakteri V. harveyi. Guna memantapkan capaian yang telah diperoleh, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut sehingga diperoleh strain udang galah resistan vibriosis, termasuk penelusuran dan aplikasi marka molekuler terkait karakter resistansi.
Collections
- DT - Fisheries [711]