Evaluasi Substitusi Pollard dengan Eceng Gondok Eichhornia crassipes terhadap Aktivitas Enzim dan Pertumbuhan Ikan Nila Oreochromis niloticus.
View/ Open
Date
2017Author
Zaman, Fajri Khairiz
Utomo, Nur Bambang Priyo
Setiawati, Mia
Alimuddin
Metadata
Show full item recordAbstract
Pollard merupakan salah satu bahan baku pakan ikan impor, ketersediaan
dan harganya sangat bergantung pada negara produsen. Salah satu bahan alternatif
pengganti yang dapat digunakan adalah eceng gondok Eichhornia crassipes.
Pertumbuhan eceng gondok E. crassipes sering dianggap gulma di perairan karena
dapat menutupi permukaan perairan. Penelitian ini bertujuan menentukan tingkat
substitusi terbaik penggunaan eceng gondok terhadap aktivitas enzim, kecernaan
dan kinerja pertumbuhan pada ikan nila Oreochromis niloticus.
Ikan uji yang digunakan adalah ikan nila, memiliki bobot awal 6.55±0.02 g
ekor-1. Perlakuan dalam penelitian ini adalah substitusi pollard dengan eceng
gondok sebesar 0% , 25%, 50%, 75%, dan 100%. Ikan dipelihara dalam akuarium
berukuran 60×50×40 cm3 dengan kepadatan 10 ekor per akuarium selama 60 hari.
Ikan nila diberi pakan uji secara at satiation selama pemeliharaan. Frekuensi
pemberian pakan dilakukan tiga kali sehari pukul 08.00, 12.00, dan 16.00 WIB.
Parameter yang diamati adalah jumlah konsumsi pakan, efisiensi pakan, rasio
efisiensi protein, retensi protein, retensi lemak, laju pertumbuhan harian,
kelangsungan hidup, kecernaan total, kecernaan protein, glukosa darah, indeks
hepatosomatik dan aktivitas enzim (amilase, protease, dan selulase). Uji
kecernaan dilakukan setelah uji pertumbuhan. Pengukuran uji kecernaan
menggunakan indikator Cr2O3 yang ditambahkan dalam pakan perlakuan.
Pengumpulan feses dilakukan hari ke-5 setelah ikan diberi pakan yang
mengandung Cr2O3. Feses dikumpulkan setiap hari dilakukan pada 30 menit
setelah pemberian pakan pada pagi dan sore hari. Pengumpulan feses dilakukan
selama 20 hari.
Hasil penelitian menunjukkan aktivitas enzim protease menurun 2.59-6.56%
dari kontrol. Nilai aktivitas enzim amilase pada perlakuan 25-50% substitusi
pollard dengan eceng gondok tidak berbeda dari kontrol, namun menurun sebesar
3.59-4.23% pada perlakuan 75-100% (p<0.05). Nilai aktivitas enzim selulase pada
perlakuan 25% tidak berbeda dari kontrol, namun menurun sebesar 1.03% pada
perlakuan 50-100% (p<0.05). Kecernaan total menurun sebesar 16.34-38.70%
dari kontrol pada perlakuan 25-100%. Hasil kecernaan protein berkisar antara
74.74-83.09%. Retensi lemak perlakuan 25-50% lebih tinggi dari perlakuan 75-
100% (p<0.05). Retensi protein dihasilkan tidak berbeda dari kontrol hingga
perlakuan 75%, namun mengalami penurunan pada perlakuan 100%. Substitusi
pollard dengan eceng gondok hingga perlakuan 50% tidak berbeda dari kontrol
pada parameter uji biomassa akhir, rasio efisiensi protein, laju pertumbuhan
harian dan efisiensi pakan (p>0.05). Penggunaan eceng gondok sebagai substitusi
pollard tidak memberikan pengaruh yang berbeda (p>0.05) terhadap jumlah
konsumsi pakan, tingkat kelangsungan hidup dan indeks hepatosomatik.
Penggunaan eceng gondok yang semakin tinggi dalam pakan menyebabkan
turunnya aktivitas enzim, kecernaan dan kinerja pertumbuhan ikan. Hal ini dapat
diakibatkan adanya serat kasar dan kandungan zat antinutrisi yang terdapat pada
eceng gondok yaitu tanin dan asam fitat. Adanya serat kasar dan zat antinutrisi
akan mengganggu pemanfaatan nutrien pakan oleh ikan sehingga kinerja
pertumbuhan ikan menurun. Tingkat substitusi pollard dengan eceng gondok
dapat digunakan hingga 50% dalam pakan ikan nila.
Collections
- MT - Fisheries [2934]