Show simple item record

dc.contributor.advisorMulyati, Heti
dc.contributor.authorLubis, Nurjannah
dc.date.accessioned2017-11-03T07:08:59Z
dc.date.available2017-11-03T07:08:59Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88240
dc.description.abstractKopi Arabika Mandailing yang berasal dari dataran tinggi Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara merupakan salah satu jenis kopi yang diminati konsumen, akan tetapi petani kopi mandailing belum merasakan manfaat dalam rantai nilai secara optimal. Model bisnis inklusif adalah model bisnis yang melibatkan petani kecil pada mata rantai nilai kopi untuk menghadapi kesenjangan dan membangun jembatan antara pelaku rantai nilai untuk saling menguntungkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi rantai nilai kopi Arabika Mandailing, menganalisis nilai tambah, memetakan model bisnis kanvas, dan menganalisis strategi peningkatan rantai nilai kopi Arabika Mandailing khususnya di Kabupaten Mandailing Natal. Metode pengumpulan data dilakukan melalui proses wawancara, kuesioner, dan studi literatur. Bisnis inklusif dianalisis menggunakan metode LINK yaitu pemetaan rantai nilai dan model bisnis kanvas yang digambarkan secara deskriptif. Analisis nilai tambah menggunakan metode hayami. Pengembangan strategi rantai nilai menggunakan metode Proses Hierarki Analitis. Pelaku rantai nilai pada penelitian ini adalah petani sebagai pelaku budidaya dan pascapanen, pengumpul sebagai pengolah biji tanduk menjadi green bean, pengolah sebagai pengolah green bean menjadi kopi bubuk. Rata-rata nilai tambah petani sebesar Rp 1 636.44/Kg, pengumpul sebesar Rp 24 220.44/Kg, pengolah sebesar Rp 31 375.00/Kg. Rasio terbesar nilai tambah terjadi pada aktor pengolah yaitu 47.08%. Model bisnis kanvas menunjukkan kemitraan rantai nilai kopi dengan Dinas Pertanian Kabupaten Mandailing Natal, Mitra beli (pengumpul dan pengolah), kelompok tani, Lembaga Sumatera Rainforest Institute dan Lembaga Masyarakat Peduli Indikasi Geografis Kopi Mandailing. Prioritas strategi utama adalah pemenuhan kriteria standar kopi dilevel nasional maupun internasional. Prioritas kriteria utama adalah produk dengan sub kriteria prioritas adalah varietas kopi unggul. Aktor yang paling berperan untuk peningkatan strategi rantai nilai adalah Lembaga Masyarakat Peduli Indikasi Geografis Kopi Mandailing dengan bobot sebesar 0.340.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcManagementid
dc.subject.ddcBusiness managementid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcMandailing Natal, Sumatera Utaraid
dc.titleModel Bisnis Inklusif Kopi Arabika Mandailing dan Strategi Pengembangannya di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utaraid
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordmodel bisnis inklusifid
dc.subject.keywordnilai tambahid
dc.subject.keywordproses hierarki analisisid
dc.subject.keywordrantai nilaiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record