dc.description.abstract | Kemajuan sawit swasta diduga berdampak positif dan negatif terhadap
ekonomi, sosial dan lingkungan masyarakat sekitar. Persepsi masyarakat sebagai
pemangku kepentingan dapat menjadi variabel baru dalam pengelolaan
perkebunan sawit swasta yang berkelanjutan, karena respon masyarakat akan
berkorelasi positif dengan kemajuan perkebunan sawit swasta. Pengambilan data
dilakukan dengan wawancara terstruktur terhadap 31 responden menggunakan
pernyataan Skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan bahwa >90% masyarakat
merupakan transmigran Jawa, yang sebagian besar bekerja di perkebunan sawit,
dimana 67.7% berpendidikan dasar dan 80.6% berpenghasilan utama Rp 1.2-5.4
juta/bulan. Secara keseluruhan, perkebunan sawit swasta memiliki dampak positif
terhadap kondisi ekonomi dan sosial masyarakat sekitar, kecuali pada aspek
program pemberdayaan masyarakat dan potensi konflik. Berbeda dengan dampak
ekonomi dan sosial, dampak lingkungan tidak berpengaruh signifikan baik
terhadap masyarakat sekitar, kecuali terhadap aspek kesuburan tanah dan volume
air tanah yang dinilai memiliki dampak negatif oleh masyarakat masing-masing
sebesar 45% dan 54%. Peubah karakteristik yang berkorelasi dengan persepsi
yaitu gender, umur, asal, pendidikan, luas lahan dan lama kerja di perkebunan
sawit swasta. Asal masyarakat adalah peubah karakteristik yang dominan
berkorelasi dengan persepsi, yang dipengaruhi oleh budaya asal dan lama
masyarakat menempati desa tersebut. Dapat disimpulkan bahwa budaya asal
berhubungan dengan persepsi sosial dan lama tinggal di daerah tersebut
berhubungan dengan dampak lingkungan. Hasil penelitian juga menemukan
bahwa persepsi terhadap dampak ekonomi tidak dipengaruhi oleh peubah
karakteristik masyarakat. | id |