Show simple item record

dc.contributor.advisorBudiardi, Tatag
dc.contributor.advisorDjokosetiyanto, Daniel
dc.contributor.authorPalinggi, Rifka Liling
dc.date.accessioned2017-08-14T08:14:20Z
dc.date.available2017-08-14T08:14:20Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87899
dc.description.abstractPemanfaatan wilayah laut sebagai lokasi budidaya perlu ditingkatkan misalnya melakukan budidaya udang menggunakan karamba jaring apung (KJA). Budidaya udang di KJA diharapkan dapat menekan isu pemanfaatan daratan sebagai tambak yang berdampak pada permasalahan lingkungan. Keunggulan laut untuk budidaya udang, antara lain kadar oksigen terlarut relatif stabil dan mutu daging udang yang dihasilkan lebih tinggi. Penelitian ini ditujukan untuk meningkatkan kinerja produksi dan memanfaatkan kesuburan perairan laut berupa perifiton sebagai pakan alami bagi udang dengan penambahan perisel bahan jaring berbeda sebagai selter dan substrat penumbuh perifiton di KJA. Penelitian dilakukan dari bulan April-Juni 2016 di Teluk Sendang, Pemuteran, Bali Utara. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu kontrol (tanpa perisel), PE (perisel benang nilon) dan PA (perisel benang serabut pendek). Wadah yang digunakan adalah KJA rangka kayu dilengkapi dengan jaring berlapis dua berukuran 3 m × 3 m berbahan PE, waring penutup dan pemberat pipa didasar jaring. Feeding tray berbentuk persegi yang digantung di tengah wadah jaring. Perisel sebagai perlakuan dibuat dari dua bahan jaring berbeda dengan rancangan berbentuk rak bertingkat empat dengan ukuran 1 m × 1 m × 2 m dan diletakkan satu unit pada bagian sudut setiap wadah. Udang vaname yang digunakan memiliki bobot 2.5±0.2 g ekorˉ¹ yang berasal dari kolam pendederan PT TOP di Kerobokan, Bali. Benih dipelihara dalam KJA 9 mˉ² selama 90 hari dengan kepadatan 200 ekor mˉ¹. Pemberian pakan komersial dengan kadar protein 40%. Pakan diberikan dengan frekuensi lima kali sehari. Pengambilan sampel udang dilakukan setiap 10 hari, dan pengambilan sampel perifiton setiap 20 hari sekali. Pengambilan sampel glukosa hemolim dilakukan sebelum penebaran, sehari setelah penebaran, pertengahan pemeliharaan dan akhir pemeliharaan. Pengukuran kualitas air dilakukan sebanyak dua kali sehari yaitu jam 07.00 dan 22.00. Hasil analisis kinerja produksi menunjukkan bahwa perlakuan perisel berbahan benang serabut pendek (PA) memiliki kelangsungan hidup yaitu 69,98%, rasio konversi pakan dan koefisien keragaman yang lebih baik dibandingkan perlakuan lainnya, yaitu masing-masing bernilai 1,74 dan 3,21. Penempelan dan kepadatan perifiton yang baik diperoleh pada perlakuan perisel PA. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan penambahan perisel sebagai selter dan penumbuh perifiton diperoleh hasil produksi yang baik.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcShrimpsid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBali Utaraid
dc.titleKinerja Perisel sebagai Selter dan Substrat Penumbuh Perifiton pada Budidaya Udang Vaname di Karamba Jaring Apungid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordkaramba jaring apungid
dc.subject.keywordLitopenaeus vannameiid
dc.subject.keywordperifiton, periselid
dc.subject.keywordselterid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record