Show simple item record

dc.contributor.advisorRetnani, Yule
dc.contributor.advisorHermana, Widya
dc.contributor.authorWidjaya, Fensa Eka
dc.date.accessioned2017-08-14T03:16:52Z
dc.date.available2017-08-14T03:16:52Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87869
dc.description.abstractInfeksi Salmonella pada peternakan unggas mampu mengakibatkan penyakit salmonelosis pada manusia. Kontaminasi Salmonella yang paling sering dijumpai berasal dari kontaminasi pada pakan dan minum. Langkah dalam mencegah kontaminasi pada peternakan unggas, peternak biasanya menggunakan Antibiotic Growth Promotors (AGP) untuk membunuh Salmonella. Penggunaan antibiotik alamimerupakan salah satu upaya yang mampu dilakukan untuk menggantikan peran dari AGP. Antibiotik alami biasanya diperoleh dari ekstrak atsiri tanaman dan metabolit sekunder lainnya yang mampu menghambat atau membunuh bakteri. Infusa daun sirih memiliki efek antimikroba, anti-oksidarif, dan anti-hemolitik. Daun sirih mengandung banyak kandungan senyawa aktif yang mampu menghambat beberapa bakteri. Kandungannya telah diuji di beberapa penelitian yang menyatakan bahwa daun sirih memiliki mpotensi untuk digunakan sebagai antibiotik alami untuk unggas di beberapa negara. Proses ektraksi daun sirih juga penting ditelaah untuk memastikan efektivitas dalam menghambat bakteri. Ekstrak etanol daun sirih lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan bakteri patogen jika dibandingkan dengan ektrak air. Metode ekstraksi air lebih mudah untuk dilakukan jika dibandingkan dengan metode ekstraksi metanol. Sebagian besar dari metode ekstraksi air tidak menunjukkan zona hambat pada koloni Salmonella. Tetapi metode yang tepat dalam ekstraksi air mampu menghasilkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan ektrak etanol. Beberapa metode ekstraksi air pada tanaman menunjukkan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan metode ekstraksi etanol. Penelitian ini bertujuan untuk mengurangi kontaminasi Salmonella sp. pada puyuh dengan menambahkan infusa daun sirih dalam air minum. Kontaminasi Salmonella sp. telah dievaluasi pada usus halus yang telah diberikan perlakuan selama 6 minggu. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap dengan 7 perlakuan dan 3 ulangan. Penelitian ini terdiri dari 7 perlakuan: P0 = suplementasi Vita Stress sejak DOQ; P1 = suplementasi 10% infusa daun sirih sejak DOQ; P2 = suplementasi 20% infusa daun sirih sejak DOQ; P3 = suplementasi 30% infusa daun sirih sejak DOQ; P4 = suplementasi 10% infusa daun sirih sejak layer; P5 = suplementasi 20% infusa daun sirih sejak layer; P6 = suplementasi 30% infusa daun sirih sejak layer. Hasil menunjukkan bahwa penambahan infusa daun sirih (P1, P2, P3, P4, P5, dan P6) mampu mengurangi koloni Salmonella sp. pada usus halus jika dibandingkan dengan perlakuan kontrol (P0) secara signifikan (P>0.05). Suplementasi infusa daun sirih lebih baik jika diberikan saat periode bertelur dibandingkan sejak DOQ.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal Feedingid
dc.subject.ddcFood Contammationid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcSukabumi, Jawa Baratid
dc.titleSuplementasi Infusa Daun Sirih (Piper betle L.) terhadap Salmonella sp. pada Usus Halus dan Performa Puyuh Petelurid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordantibiotik herbalid
dc.subject.keywordinfusaid
dc.subject.keywordPiper betle Linnid
dc.subject.keywordSalmonella sp.id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record