dc.description.abstract | Kecipir (Psophocarpus tetragonolobus L. (DC)) merupakan tanaman tropis
yang tumbuh merambat, herbasius dan perenial. Benih kecipir mengandung protein
yang cukup tinggi, sehingga kecipir dapat menjadi pangan alternatif sumber protein.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui umur panen yang tepat dalam
menentukan masak fisiologi benih dan pematahan dormansi fisik pada benih kecipir.
Penentuan masak fisiologi dibedakan menjadi 5 lot benih yaitu benih yang dipanen
pada 43, 50, 57, 64, dan 71 hari setelah berbunga (HSB), dengan menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL). Pematahan dormansi dilakukan menggunakan
Rancangan Kelompok Lengkap Teracak (RKLT) dengan dua faktor yaitu umur
panen (43, 50, 57, 64, dan 71 HSB) dan skarifikasi fisik (tanpa skarifikasi, 1, 2, dan
3 kali). Skarifikasi fisik dilakukan menggunakan amplas kasar. Berdasarkan tolok
ukur daya berkecambah, potensi tumbuh maksimum, indeks vigor, keserempakan
tumbuh, dan kecepatan tumbuh benih kecipir mencapai masak fisiologi pada umur
64 HSB dengan berat kering 0,38 g dan kadar air 18,38%. Tingkat dormansi
dipengaruhi oleh umur panen. Perlakuan skarifikasi dapat meningkatkan viabilitas
dan vigor pada benih yang dipanen sebelum masak fisiologi. Skarifikasi dengan
amplas sudah cukup efektif dengan sekali penggosokan dalam mematahkan
dormansi benih kecipir, dan dapat meningkatkan viabilitas dan vigor benih. Daya
berkecambah pada saat masak fisiologi (64 HSB) setelah skarifikasi satu kali gosok
sebesar 96%, potensi tumbuh maksimum 96,67%, indeks vigor 43,33%,
keserempakan tumbuh 94,67%, dan kecepatan tumbuh 18,76% etmalˉ¹, sedangkan
tanpa skarifikasi daya berkecambah sebesar 53,33%, potensi tumbuh maksimum
63,33%, indeks vigor 1,33%, keserempakan tumbuh 39,33%, kecepatan tumbuh
6,92% etmal ˉ¹. | id |