Show simple item record

dc.contributor.advisorSudaman, Asep
dc.contributor.advisorKhotijah, Lilis
dc.contributor.authorPujiawati, Yusti
dc.date.accessioned2017-07-04T02:50:56Z
dc.date.available2017-07-04T02:50:56Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/87452
dc.description.abstractManipulasi nutrisi untuk meningkatkan performa reproduksi telah banyak dilaporkan, seperti penambahan asam lemak tidak jenuh dalam ransum induk. Suplementasi asam lemak tidak jenuh berupa omega-6 pada Domba Garut calon induk mampu memberikan pengaruh positif terhadap tingkat ovulasi, ketahanan embrio, lambing rate, jumlah kelahiran anak kembar dan jumlah kelahiran anak jantan (Khotijah et al. 2014a; 2014b), akan tetapi belum disertai dengan daya tahan tubuh anak yang baik. Kombinasi asam lemak tidak jenuh omega-3 dan omega-6 diharapkan mampu meningkatkan performa reproduksi induk dan ketahanan tubuh anak domba. Wathes et al. (2007) juga menyatakan suplementasi omega-3 dapat memperbaiki perilaku ternak yang baru lahir juga memperbaiki komposisi susu. Penelitian ini bertujuan mengkaji pengaruh imbangan omega-3 dan omega-6 yang berbeda dalam ransum induk domba lokal terhadap performa reproduksi induk dan ketahanan tubuh anak domba. Ternak yang digunakan domba betina lokal dengan umur 5-6 bulan dan bobot badan awal 19.07±1.52 kg sebanyak 25 ekor. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini ialah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari lima perlakuan dan lima ulangan. Perlakuan yang diberikan yaitu R0 = tanpa penambahan omega-3 dan omega-6, R1 = imbangan omega- 3:omega-6 1:8.6, R2 = imbangan omega-3:omega-6 1:6.1, R3 = imbangan omega- 3:omega-6 1:3.1, R4 = imbangan omega-3:omega-6 1:2.0. Peubah yang diamati adalah konsumsi ransum periode pra-kawin dan kebuntingan, efisiensi ransum, pertambahan bobot badan harian, kadar glukosa dan kolesterol selama kebuntingan, kadar progesteron fase akhir kebuntingan dan performa reproduksi. Imbangan omega-3 dan omega-6 yang berbeda berpengaruh (P<0.05) performa produksi pra-kawin induk. Pertambahan bobot badan harian paling besar pada perlakuan R4 (1:2) dengan efisiensi ransum sebesar 11.95%. Konsumsi ransum pada akhir kebuntingan lebih banyak dibandingkan fase awal dan tengah kebuntingan. Kadar glukosa pada fase tengah kebuntingan dipengaruhi oleh imbangan omega-3 dan omega-6 yang berbeda (P<0.05). Imbangan omega-3 dan omega-6 1:8 memiliki kadar glukosa paling tinggi pada fase tengah kebuntingan. Kadar kolesterol pada akhir kebuntingan dipengaruhi perlakuan (P<0.05) dengan kadar yang paling tinggi pada perlakuan R4 (1:2). Perlakuan imbangan omega-3 dan omega-6 yang berbeda mempengaruhi performa reproduksi induk. Respon estrus, persentase kebuntingan, jumlah embrio dan jumlah anak paling tinggi diperoleh pada perlakuan R4 (1:2). Penambahan asam lemak tidak jenuh omega-3 dan omega-6 meningkatkan bobot lahir tunggal dan kembar. Imbangan omega-3 dan omega-6 1:2 menghasilkan anak tunggal dengan bobot lahir paling tinggi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAnimal Feedingid
dc.subject.ddcFeed Consumptionid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titlePerforma Reproduksi Induk, Bobot Lahir dan Mortalitas Anak Domba yang Diberi Ransum Komplit dengan Imbangan OMega-3 dan Omega-6 yang Berbedaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordbobot lahir anakid
dc.subject.keywordmortalitas anakid
dc.subject.keywordomega-3id
dc.subject.keywordomega-6id
dc.subject.keywordperforma reproduksi induk dombaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record