Studi Positive Deviance Status Gizi Balita pada Masyarakat Miskin di Kabupaten Cilacap.
View/ Open
Date
2017Author
Nuriah, Diah
Syarief, Hidayat
Ekayanti, Ikeu
Metadata
Show full item recordAbstract
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor positive deviance yang mempengaruhi status gizi balita (6-59 bulan) pada masyarakat miskin di Kabupaten Cilacap. Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study dengan subjek penelitian terdiri dari 42 ibu yang memiliki balita normal dan 42 ibu yang memiliki balita kurus di wilayah Kabupaten Cilacap. Usia ibu kedua kelompok umumnya tergolong kategori dewasa awal. Pendidikan orang tua rata-rata tergolong rendah yaitu SD dan SLTP. Pekerjaan ibu sebagian besar tergolong tidak bekerja (79,8%). Besar keluarga ≤ 4 orang pada kelompok balita yang berstatus gizi normal mencapai 61.9%. Pendapatan keluarga rata-rata kelompok balita dengan status gizi normal Rp233 697 ± 43 221 perkapita perbulan dan kelompok yang berstatus gizi kurus Rp246 875 ±56 337 perkapita perbulan. Pengetahuan gizi dan kesehatan ibu umumnya sudah baik (84.5%). Riwayat kehamilan dan riwayat kelahiran ibu rata-rata sudah baik dengan pencapaian di atas 70%. Pola asuh makan yaitu pemberian ASI dan MP-ASI, pada umumnya sudah baik yaitu di atas 70%. Frekuensi konsumsi pangan yang sesuai PGS (pedoman gizi seimbang) adalah pangan serealia, pangan hewani, kacang-kacangan, sedangkan sayuran dan buah masih kurang. Tingkat kecukupan energi pada umumnya defisit dengan rata-rata kelompok balita dengan status gizi normal 62 ±29.1 dan kelompok balita dengan status gizi kurus 49 ±19.4. Pola asuh kesehatan contoh sebagian besar di atas 70% dan tergolong baik. Akses pelayanan gizi dan kesehatan umumnya sudah baik yaitu di atas 60%, sedangkan status kesehatan umumnya masih kurang (47.6%). Hasil analisis bivariat logistik, variabel yang berhubungan (p<0.1) dengan status gizi berdasarkan BB/TB adalah pekerjaan ibu, besar keluarga, pengetahuan gizi dan kesehatan, asupan energi, serta akses pelayanan gizi dan kesehatan, sedangkan menurut hasil analisis multivariat logistik adalah variabel asupan energi, pekerjaan ibu, besar keluarga serta akses pelayanan gizi dan kesehatan berhubungan dengan status gizi dan menjadi faktor resiko terhadap kejadian status gizi normal (p<0.1), dari empat variabel tersebut variabel asupan energi merupakan faktor yang paling kuat terhadap kejadian status gizi normal dengan nilai OR= 7.384; p= 0.071 (90%CI: 1.198-45.521).
Collections
- UT - Nutrition Science [2865]