Keanekaragaman Jenis Burung di Beberapa Tipe Habitat di Hutan Penelitian Haurbentes Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh

Abstract

Burung merupakan salah satu jenis satwa yang dapat menjadi indikator perubahan suatu habitat karena memiliki kepekaan terhadap perubahan yang terjadi. Hutan alam yang mempunyai luasan besar bisa terfragmentasi menjadi habitat yang lebih kecil. Hutan Penelitian Haurbentes yang memiliki luasan 100 ha berbatasan langsung dengan permukiman warga dan persawahan serta perkebunan warga. Kondisi ini menjadikan adanya habitat di luar kawasan yang berupa permukiman warga (eksterior) dan habitat hutan yang berada di dalam kawasan (interior) serta areal tepi (edge) antara bagian dalam hutan dan luar hutan. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis burung yang masih dapat ditemukan pada interior kawasan dan eksterior kawasan serta pada daerah tepi. Penelitian ini dilakukan pada akhir bulan April hingga awal Mei 2016 pada areal hutan, areal tepi dan permukiman dengan menggunakan metode MacKinnon dan IPA pada setiap habitat. Dalam penelitian ini ditemukan 36 jenis burung dari 19 famili, jumlah jenis burung paling tinggi terdapat pada areal tepi sebanyak 25 jenis dengan 180 individu dan yang paling sedikit pada areal hutan sebanyak 18 jenis dengan 104 individu. Lokasi yang memiliki nilai indeks keanekaragaman dan kekayaan jenis Margalef tertinggi adalah areal tepi (H’ = 2.69, Dmg = 3.85) dan yang terendah pada areal hutan (H’ = 2.24, Dmg = 2.80). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa areal tepi yang merupakan daerah peralihan dari ekosistem hutan dan daerah terbuka memiliki keanekaragaman jenis burung yang lebih tinggi dibandingkan areal hutan (interior) yang merupakan hutan homogen dan permukiman warga yang merupakan eksterior kawasan.