Pengaruh Pemberian OODEV dan Tepung Kunyit (Curcuma longa) terhadap Performa Reproduksi Induk Betina Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus).
View/ Open
Date
2016Author
Sari, Arisna
Sudrajat, Agus Oman
Arfah, Harton
Metadata
Show full item recordAbstract
Ikan lele (Clarias gariepinus) merupakan salah satu komoditas perikanan
budidaya air tawar yang memiliki nilai ekonomis serta tingkat permintaan yang
tinggi. Kendala dalam pengembangan budidaya ikan lele, diantaranya adalah
frekuensi induk memijah rendah dan terbatasnya jumlah induk betina yang
matang gonad. Oleh karena itu, diperlukan teknologi dengan menggunakan
induksi OODEV, tepung kunyit, dan kombinasi dari keduanya untuk
meningkatkan performa reproduksi induk betina lele Sangkuriang guna memenuhi
kebutuhan pasar. Penelitian ini bertujuan menganalisis performa reproduksi pada
induk betina lele Sangkuriang (Clarias gariepinus) yang diinduksi OODEV,
tepung kunyit dan kombinasi dari keduanya diberikan melalui pakan. Penelitian
ini dirancang secara faktorial dengan sembilan perlakuan yang merupakan
kombinasi dari OODEV dan tepung kunyit (Curcuma longa) dengan jumlah ikan
uji sebanyak 50 ekor/perlakuan. Dosis OODEV yang diujicoba sebanyak tiga
dosis yaitu (0, 0,25, 0,5) ml/kg induk setiap dua minggu, sedangkan tepung kunyit
yang diujicoba sebanyak tiga dosis yaitu (0, 0,25, 0,5) g/kg induk setiap dua
minggu. Hasil menunjukkan bahwa pemberian OODEV mampu mempercepat
pematangan gonad induk betina lele Sangkuriang dua kali lebih cepat
dibandingkan tanpa pemberian OODEV. Dosis terbaik untuk mempercepat
pematangan gonad dan meningkatkan performa reproduksi induk betina lele
Sangkuriang didapatkan pada kombinasi pakan H0,25;K0,25 dengan dosis
OODEV 0,25 ml/kg induk setiap dua minggu dan kunyit 0,25 g/kg induk setiap
dua minggu. Pada perlakuan pakan H0,25;K0,25, masa rematurasi ikan lele
menjadi lebih cepat yaitu selama 3,2 minggu dengan keberhasilan pemijahan
100%. Rata-rata jumlah telur yang dihasilkan adalah sebesar 61.400 ± 7.369
butir/kg induk, dengan nilai FR, HR, SR larva, dan panjang larva berturut-turut
adalah sebesar 84 ± 5,33% , 87 ± 2,58%, 84 ± 4,14%, dan 2,09 ± 0,22 mm.