Bioekologi Dan Karakteristik Habitat Larva Anopheles Spp. Di Wilayah Kerja Pelabuhan Laut Sinabang Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh
View/ Open
Date
2017Author
Imran, Wa Ummayah
Soviana, Susi
Hadi, Upik Kesumawati
Metadata
Show full item recordAbstract
Malaria disebabkan oleh Plasmodium sp, dan ditularkan oleh nyamuk
Anopheles dari orang yang sakit kepada orang yang sehat melalui gigitannya.
Provinsi Aceh terdiri atas 23 kabupaten/kota yang umumnya merupakan daerah
endemik malaria. Satu di antaranya adalah Kabupaten Simeulue yang merupakan
satu pulau tersendiri di sebelah barat daya Provinsi Aceh. Walaupun API (annual
parasite incidence) di Kabupaten Simeulue pada 2014 masih di bawah 10/00 akan
tetapi mobilitas penduduk yang keluar dan masuk wilayah ini yang semakin tinggi
sehingga memungkinkan akan terjadinya peningkatan kasus malaria. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui bioekologi dan karakteristik habitat larva Anopheles
spp di wilayah kerja Pelabuhan Laut Sinabang. Penangkapan nyamuk dilakukan
di Desa Lasikin dan Desa Kota Batu dengan metode human landing collection dan
resting collection pada April hingga Juni 2015. Penangkapan nyamuk dilakukan
pada 4 rumah yang merupakan permukiman penduduk dekat Bandara Lasikin dan
Pelabuhan Ferry Kota Batu, pernah dikonfirmasi ada penderita malaria dan dekat
dengan habitat potensial larva Anopheles spp. Penangkapan nyamuk dewasa
selama empat malam berturut – turut setiap bulannya selama 3 bulan. Pengukuran
karakteristik habitat larva Anopheles dilakukan dengan cara mengamati seluruh
genangan yang berpotensi menjadi habitat perkembangbiakan Anopheles dengan
mengukur faktor fisik (suhu, kekeruhan, arus air, kedalaman air, dan dasar habitat)
dan faktor biologis (keberadaan tanaman air dan predator). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat 5 spesies nyamuk yaitu An. vagus, An. tesselatus,
An. barbirostris, An. kochi dan An. indefinitus. An. vagus dan An. tesselatus
merupakan spesies yang dominan di kedua desa. Angka kepadatan Anopheles
menggigit di dalam rumah dan di luar rumah per orang setiap jam (man hour
density/MHD) di Desa Lasikin masing-masing untuk An. vagus adalah 0.94 dan
An. tesselatus 0.67. Adapun di Desa Kota Batu, An. vagus 0.58, An. tesselatus
0.36, An. indefinitus 0.17, An. barbirostris 0.13 dan An. kochi 0.09. Aktivitas
Anopheles di Desa Lasikin dan Desa Kota Batu lebih banyak di luar rumah dari
pada di dalam rumah, sedangkan An. indefinitus hanya ditemukan menghisap
darah di dalam rumah di Desa Kota Batu. Di kedua desa ditemukan sebanyak 102
habitat potensial perkembanganbiakan Anopheles dan 22 (21%) habitat di
antaranya ditemukan larva Anopheles. Habitat larva An. vagus ditemukan pada
genangan air bekas tapak kaki hewan, An. indefinitus pada kubangan dan
kobakan, sedangkan An. kochi di parit.
Collections
- MT - Veterinary Science [899]