Show simple item record

dc.contributor.advisorKusuma, Wisnu Ananta
dc.contributor.advisorHermadi, Irman
dc.contributor.authorAtmajaya, Yudhi Trisna
dc.date.accessioned2017-01-30T07:59:03Z
dc.date.available2017-01-30T07:59:03Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82846
dc.description.abstractPerkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) telah merambah di berbagai bidang termasuk perpustakaan. Perkembangan ini memaksa perpustakaan untuk menggunakan komponen TIK dalam melaksanakan layanan kepada pemustaka. Hal tersebut juga berlaku pada Perpustakaan Nasional RI selaku perpustakaan Pembina bagi seluruh perpustakaan yang ada di Indonesia. Pemanfaatan TIK diawali dengan adanya Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yang memberikan amanah mengenai pemanfaatan TIK di lingkungan kerja, meskipun sampai saat ini pemanfaatan TIK belum secara menyeluruh dilaksanakan di tiap unit kerja. Pengembangan sistem informasi manajamen merupakan bentuk pemanfaatan TIK di unit kerja yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai. Pengembangan sistem informasi manajamen dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan Enterprise Architecture Framework (EAF). Ada banyak EAF yang dapat digunakan, salah satunya adalah TOGAF. TOGAF, selain fleksibel, juga memiliki architecture development method (ADM) yang dapat digunakan untuk merancang sistem informasi manajemen yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi suatu unit kerja. Perancangan sistem informasi manajemen juga dibantu dengan menggunakan Unified Modelling Language (UML). UML merupakan metode perancangan sistem informasi menggunakan model-model yang berupa use case diagram, class diagram, activity diagram dan sequence diagram. Penelitian diawali dengan perumusan masalah dan tujuan penelitian, dilanjutkan dengan studi pustaka. Tinjauan teoritis dan referensi yang relevan kemudian digunakan pada fase-fase TOGAF ADM. Fase dalam TOGAF ADM yang digunakan hanya ada 3 (empat) yaitu 1) fase architecture vision, yang digunakan untuk menyamakan arah antara tujuan perancangan sistem informasi manajemen dengan visi dan misi organisasi; 2) fase business architecture, yang digunakan menggambarkan aktivitas bisnis yang ada pada unit kerja termasuk di dalamnya adalah siklus diklat serta analisis lingkungan bisnis Pusat Pendidikan dan Pelatihan; dan 3) fase information system architecture, yang dibagi menjadi 2 (dua) tahap: a) arsitektur aplikasi, yang menghasilkan portofolio aplikasi program dan evaluasi diklat; b) arsitektur data, yang menghasilkan model arsitektur data menggunakan use case diagram, class diagram, activity diagram dan sequence diagram. Fase architecture vision menghasilkan: a) daftar para pemangku kepentingan yang berkaitan dengan sistem informasi manajemen diklat seperti pejabat dan staf di lingkungan Pusdiklat, pengajar dan peserta diklat, b) opsi-opsi yang dapat digunakan dalam business capability assessment untuk mencapai tujuan organisasi, c) domain arsitektur yang digunakan dalam perancangan yaitu domain bisnis, data dan aplikasi, d) prinsip-prinsip arsitektur berdasarkan TOGAF seperti understandable, robust, complete, consistent, dan stable. Fase business architecture memberikan gambaran bagaimana alur kerja yang terjadi pada Pusdiklat yang diawali dengan kajian kebutuhan diklat yang dilanjutkan dengan penetapan program diklat serta alat-alat diklat yang mendukung penyelenggaraan diklat. Dari alur kerja tersebut kemudian ditetapkan baseline arsitektur bisnis dan target arsitektur bisnis yang kemudian dianalisis dengan menggunakan gap analysis. Baseline aplikasi dan target aplikasi ditentukan dalam arsiktektur aplikasi sebagai dasar untuk melakukan analisis kesenjangan. Analisis tersebut digunakan untuk menentukan pola solusi aplikasi berupa portofolio aplikasi program diklat dan portofolio evaluasi diklat. Arsitektur data menghasilkan kebutuhan fungsional para aktor. Aktor yang dihasilkan adalah administrator, guest, pengajar, peserta dan pejabat, sedangkan sebagian kebutuhan fungsionalnya adalah mengelola program diklat; mencari dan mencetak program diklat; mengelola evaluasi; mencari dan mencetak evaluasi; dan mencetak sertifikat. Berdasarkan hasil penelitian, kebutuhan fungsional sistem informasi manajemen pendidikan dan pelatihan berhasil disusun dengan menggunakan TOGAF ADM dan rancangan sistem informasi manajemen pendidikan dan pelatihan memberikan kemudahan bagi para pemangku kepentingan dalam keterkaitannya dengan sistem informasi manajemen diklat.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcLibraryid
dc.subject.ddcInformasi Systemid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcJakarta Pusatid
dc.titleAnalisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Dan Pelatihan Pada Pusdiklat Menggunakan Togaf.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordenterprise architecture frameworkid
dc.subject.keywordsistem informasi manajemenid
dc.subject.keywordTOGAF ADMid
dc.subject.keywordUMLid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record