Show simple item record

dc.contributor.advisorSoelistyowati, Dinar Tri
dc.contributor.advisorAlimuddin
dc.contributor.authorAfpriyaningrum, Mega Dissa
dc.date.accessioned2017-01-30T07:21:03Z
dc.date.available2017-01-30T07:21:03Z
dc.date.issued2016
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/82666
dc.description.abstractIkan nila memiliki sifat dimorfisme kelamin, yaitu ikan jantan memiliki pertumbuhan lebih cepat dari pada ikan betina. Sifat ini akan sangat menguntungkan pembudidaya jika ikan nila dibudidayakan secara monoseks jantan. Monoseks jantan dapat dihasilkan dengan pembalikan kelamin menggunakan hormon 17α-metiltestosteron (MT) pada saat sebelum terjadi diferensiasi kelamin. Namun, pembatasan penggunaan hormon ini perlu dilakukan karena dampak yang ditimbulkan. Pembatasan tersebut berupa meminimalisasi dosis dengan kombinasi peningkatan suhu inkubasi. Induksi suhu dapat mempengaruhi ekspresi hormon yang mengarahkan diferensiasi kelamin menjadi jantan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi penggunaan dosis minimum MT yang dikombinasikan dengan suhu 36 °C dan lama perendaman terhadap efektivitas pengarahan kelamin jantan pada ikan nila. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap faktorial dengan dua kombinasi perlakuan, yakni suhu dan lama perendaman. Suhu yang digunakan ialah suhu 26 °C dan 36 °C, sedangkan lama perendaman dilakukan selama 2 dan 4 jam. Sebanyak 300 ekor larva umur 10 hari pascatetas direndam dalam satu liter larutan MT dosis 2 mg/L. Perendaman dilakukan dalam kantong plastik berukuran 30x50 cm2 yang diisi dengan oksigen. Untuk perendaman suhu 36 °C dilakukan di waterbath, sedangkan untuk suhu 26 °C direndam di akuarium. Pemeriksaan konsentrasi MT di tubuh ikan dilakukan setelah perendaman, hari ke-30, hari ke-60 dan hari ke-90. Parameter uji lainnya ialah nisbah kelamin jantan, konsentrasi glukosa darah, tingkat kelangsungan hidup, dan kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nisbah kelamin jantan berbeda nyata antara perlakuan dan kontrol. Kombinasi lama perendaman MT dan suhu dapat meningkatkan kelamin jantan. Konsentrasi glukosa darah pada sebagian besar perlakuan berbeda nyata, sedangkan perlakuan pada suhu 26 °C lama perendaman 2 jam tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan kontrol negatif. Tingkat kelangsungan hidup sesaat setelah perendaman berbeda nyata antara suhu 26 °C dan suhu 36 °C, sedangkan tingkat kelangsungan hidup selama pemeliharaan tidak berbeda nyata antar perlakuan. Konsentrasi hormon MT di tubuh ikan setelah 30 hari menurun tajam dari 23,86-16,49 ng/g menjadi 2,72-3,93 ng/g dan setelah 90 hari menjadi 3,13-3,96 ng/g. Nilai pada hari ke-90 ini tidak berbeda dengan kontrol.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.titleMaskulinisasi Ikan Nila Melalui Perendaman Larva Pada Suhu 36 °C Dan Pengukuran Residu 17α-Metiltestosteronid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAlih kelaminid
dc.subject.keywordikan nilaid
dc.subject.keywordlama perendamanid
dc.subject.keywordsuhuid
dc.subject.keyword17α- metiltestosteron.id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record