Hubungan Kepadatan Jaringan Bisnis Umkm Dengan Kesejahteraan Pemilik Umkm
Abstract
UMKM sebagai sektor informal di daerah sub-urban mempunyai peran yang sangat penting bagi livelihood (nafkah) masyarakat setempat. Secara alamiah, para pelaku UMKM akan membentuk jaringan bisnis untuk mempertahankan atau mengembangkan usahanya. Jika pelaku UMKM tidak mempunyai kepadatan jaringan bisnis yang baik, maka ketika menghadapi kendala akan mengalami kesulitan atau mungkin bahkan terjadi kerugian dan mempengaruhi kesejahteraan pelaku UMKM. Penelitian ini bertujuan untuk melihat keterhubungan antara kepadatan jaringan dengan kesejahteraan pelaku UMKM. Penelitian ini dilakukan di RW 10 Desa Ciherang Kabupaten Bogor dengan jumlah responden tiga puluh pelaku UMKM. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Pendekatan kuantitatif menggunakan kuesioner sebagai alat penelitian dan dianalisis dengan metode tabulasi silang. Sedangkan pendekatan kualitatif dilakukan melalui wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada keterhubungan antar semua variabel dalam tabel tabulasi silang, dan jugadari melalui Chi-square Test di SPSS 16 menunjukkan tidak adanya nilai signifikansi dibawah 0.05. Hal tersebut dapat disimpulkan bahwa kepadatan jaringan bisnis tidak menentukan kesejahteraan pelaku UMKM di RW 10 Desa Ciherang.