Formulasi Pestisida Nabati Minyak Mimba Menggunakan Surfaktan Dietanolamida Untuk Pengendalian Hama Ulat Grayak Pada Tanaman Kedelai
View/ Open
Date
2016Author
Indrawijaya, Budhi
Hambali, Erliza
Setyaningsih, Dwi
Metadata
Show full item recordAbstract
Formulasi biopestisida mimba merupakan produk dengan komposisi
surfaktan, bahan aktif dan bahan kimia tertentu yang bertujuan untuk
mengendalikan hama ulat grayak pada tanaman kedelai. Secara umum formulasi
insektisida dapat digolongkan dalam dua golongan besar yaitu formulasi cair dan
formulasi padat. Formulasi cair biasanya terdiri dari bahan aktif, pelarut dan
bahan tambahan seperti pengemulsi, perata, perekat, sedangkan formulasi padat
umumnya mengandung bahan aktif, bahan pembawa (carrier), pembasah dan
perata.
Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi produk emulsi
insektisida hama ulat grayak pada tanaman kedelai. Formulasi insektisida yang
digunakan berbahan aktif minyak biji mimba, surfaktan non ionik dietanolamida
(DEA) dan surfaktan kationik yaitu SK 55.
Parameter hasil formulasi menghasilkan produk emulsi insektisida hama
ulat grayak adalah sebagai berikut : tegangan permukaan 33,09 dyne/cm , sudut
kontak 6,47º dan ukuran droplet 4,16 μm. Berdasarkan hasil analisa tegangan
permukaan, sudut kontak, ukuran droplet dan Critical Micelle Concentration
(CMC), konsentrasi surfaktan DEA terbaik yang digunakan dalam formulasi ini
adalah 5% sementara konsentrasi surfaktan kationik SK 55 sebesar 2%.
Berdasarkan hasil pengujian formulasi di lapangan menunjukkan tingkat
kematian tertinggi hama ulat grayak dapat mencapai 100% pada konsentrasi 12,5
mL/L dan pada konsentrasi terendah 5 mL/L hanya sebesar 22%. Analisis probit
menunjukkan bahwa dosis maksimum yang dapat digunakan untuk mematikan
ulat grayak sebanyak 50% (LC50) sebesar 5,99 mL/L, sedangkan untuk mematikan
ulat grayak sebesar 95% (LC95) dibutuhkan dosis sebesar 9,29 mL/L.
Collections
- MT - Agriculture Technology [2207]