Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang Di Kawasan Konservasi Perairan Daerah Pesisir Timur Pulau Weh Sabang
View/ Open
Date
2016Author
Najmi, Nurul
Boer, Mennofatria
Yulianda, Fredinan
Metadata
Show full item recordAbstract
Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat penting bagi
perairan dan menjadi habitat bagi ikan dan biota laut lainnya. Berbagai macam
manfaat dan tingginya produktifitas yang terjadi pada ekosistem terumbu karang
menyebabkan terjadinya pemanfaatan yang cukup besar di wilayah pesisir dan
laut seperti: aktivitas penangkapan, peningkatan jumlah wisatawan, pembangunan
di wilayah pesisir, peningkatan limbah dan pencemaran. Penelitian ini bertujuan
menganalisis kondisi terumbu karang dan permasalahan yang terjadi dalam
pengelolaan di Kawasan Konservasi Perairan Pesisir Timur Pulau Weh Sabang
serta menyusun pengelolaan Sumberdaya Terumbu Karang yang efektif di
Kawasan Konservasi Perairan Daerah Pesisir Timur Pulau Weh.
Penelitian dilakukan mulai Bulan Mei Tahun 2015 di kawasan Pesisir Timur
Pulau Weh Sabang. Survei kondisi terumbu karang dan ikan karang pada enam
lokasi yaitu: Sumur Tiga, Ujung Kareung, Reutek, Benteng, Anoi Itam dan Ujung
Seuke. Pengambilan data dengan mengukur, kualitas air, persentase tutupan
karang, kelimpahan ikan karang dan pertumbuhan anakan karang (karang muda).
Pengambilan data persen tutupan karang dilakukan dengan metode Point Intercept
Transect (PIT), pengambilan data anakan karang dengan menggunakan transek
kuadrat dan kelimpahan ikan menggunakan metode Underwater Fish Visual
Census (UVC). Pengambilan data sosial, ekonomi dan kelembagaan dilakukan
wawancara mendalam (depth interview), kuesioner dan FGD. Keberlanjutan
pengelolaan dilihat dengan analisis Multidimensional Scaling (MDS) dengan
menggunakan tiga dimensi yaitu dimensi ekologi, dimensi sosial-ekonomi, dan
dimensi kelembagaan.
Penilaian status keberlanjutan dengan menggunakan analisis Rapfish yang
selanjutnya dilihat dari analisis MDS. Pengelolaan ekosistem terumbu karang di
Kawasan Konservasi Perairan Daerah Pesisir Timur Pulau Weh Sabang memiliki
status cukup berkelanjutan (70.77). Persentase tutupan karang tertinggi berada di
Benteng yaitu sebesar 65% dengan genus yang dominan ditemukan yaitu Porites
sebesar 63%. Kelimpahan koloni anakan (recruitmen) karang tertinggi berada
pada lokasi Ujung Seuke yaitu sebanyak 9.2 koloni/m2. Kelimpahan ikan tertinggi
berada di Ujung Seuke yaitu sebesar ±380 ind/250 m2. Strategi pengelolaan
ekosistem terumbu karang di kawasan yaitu dengan melakukan transplantasi
karang, menyediakan substat baru untuk memancing pertumbuhan anakan
(rekruitmen) karang, meningkatkan kelimpahan ikan Herbivora, membatasi
penangkapan ikan berdasarkan ukuran, membatasi pembangunan di pesisir, sanksi
yang tegas, mensinergikan antara kebijakan kawasan konservasi dengan perizinan
tata ruang, menghitung daya dukung kawasan dan mengkaji ulang pembentukan
Kawasan Konservasi Pesisir Timur Pulau Weh Sabang yang ditetapkan sebagai
kawasan Suaka Alam Perairan (SAP).
Collections
- MT - Fisheries [2932]